Maaf kalau ada typo 🙏
Happy reading ✨✨✨**
Sandra mengelap keringatnya dengan punggung tangan, jujur dia sudah sangat lelah. Di bully Alex memang sangat menyakitkan, walau Sandra mengaggapnya sebagai bekerja. Karena Sandra dibayar Alex, Sandra juga tau Alex melakukan itu hanya karena kasihan dan Sandra memilihnya karena dia butuh uang serta tidak merasa tidak sanggup jika harus bekerja di kafe dan rumah Alex.Alex berjalan kesana-kemari saat Sandra mengepel lantai yang membuat pekerjaan Sandra tidak selesai-selesai, begitu juga dengan Vano yang melakukan hal yang sama. Hari ini Vano berkunjung ke rumah Alex, mereka menonton film horor.
Sandra terduduk, dia sangat lelah rasanya tidak sanggup lagi.
**
Sandra benar-benar sangat lelah diperlakukan Alex demikian, dia ingin melawan namun tidak punya keberanian dan juga masih terkekang dengan pemikiran tidak mau merepotkan Bu Aisyah. "Tistan aku lelah, kalau kamu jadi aku apa yang akan kamu lakukan," Sandra meneteskan air mata, dia melihat ke arah langit malam.**
"San, Sandra," Bu Aisyah mngetok pintu kamar Sandra, dia heran tidak biasanya Sandra belum bangun pukul segini."San, Sandra."
Bu Aisyah cemas karena sedari tadi Sandra tidak menjawab panggilannya, akhirnya Bu Aisyah membuka pintu kamar Sandra dengan kunci cadangan yang dia pegang."San, Ya Allah. Badan kamu panas sekali nak," ucap Bu Aisyah cemas.
Bu Asiyah lalu turun ke bawah, mengambil air dingin dan handuk. Sandra menggigil, Bu Aisyah mengopres dahi Sandra dengan air dingin lalu menelepon sekolah untuk memberitahukan keadaan Sandra.
"Sandra hari ini gak usah sekolah ya nak, istirahat aja," kata Bu Aisyah.
"Ibu udah hubungi pihak sekolah kok, nanti Ibu buatkan surat terus kirim ke sekolah, ya."
Sandra mengangguk dengan lemah.
"Yaudah hari ini Ibu gak ke kantor atau ke panti, Ibu mau jagai Sandra. Sebentar Ibu masakin Sandra bubur ya, nanti Ibu panggilkan dokter," Bu Aisyah keluar dari kamar.
**
"Bagaimana dok keadaan Sandra?" tanya Bu Aisyah."Alhamdulillah dia baik-baik saja kok Bu, dia hanya kelelahan saja Bu. Saya akan buatkan resep yang nantinya bisa Ibu tebus di apotek," ucap sang dokter yang bernama Bila itu.
"Alahamdullilah, baik dok. Terimakasih banyak."
"Sama-sama, Bu."
**
Ruangan itu seperti lorong panjang yang dipenuhi banyak cahaya, Sandra berada di tengahnya. "Aku di mana?" bingung Sandra."Candla (Sandra)," panggil Tistan. Sandra menoleh ke belakang, ada Tistan yang berdiri di sana.
"Aku tau amu (kamu) lelah."
Sandra terduduk lalu menangis, Sandra mengangguk. "Iya Tistan aku lelah, aku lelah diperlakukan Alex seperti itu."
"Lepaskan."
"Caranya?"
"Tegaskan, beli (beri) tau Alex."
"Apa dia akan terima, aku takut Tistan aku takut jika nantinya dia akan menyeret teman-teman ku kedalam masalah ini," tangis Sandra semakin deras, dia semakin kalut.
"Takut akan buat lemah."
**
Sandra terbangun dengan keringat bercucuran dan napas ngos-ngosan seperti habis lari maraton."Kamu kenapa nak?" tanya Bu Aisyah cemas, dia terbangun.
"Enggak kok Bu, cuma mimpi buruk aja," Sandra memaksakan senyumnya.
"Alhamdulillah panas kamu sudah turun," Bu Aisyah tersenyum.
**
Maaf kalau update telat terus ya soalnya akhir-akhir ini agak sibuk jadi lupa jam 😂🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
AlexSandra
Teen Fiction"Loe mau gak jadi pacar gue?" tanya Alex dengan perasaan gugup. "Maaf aku gak bisa nerima kamu ada seseorang yang aku cinta," jawab Sandra lalu pergi. ** Sejak ditolak Sandra, Alex bertekad akan membuat Sandra menderita seumur hidupnya. Dan benar...