"Gue juga salah kok."
"Gue banyak nyiksa loe, gue minta maaf ya," ucap Alex tulus.
"Jujur gue ngelakuin itu karena mau menarik perhatian loe," Alex memandang lurus ke depan.
"Sebenarnya sampai sekarang gue masih suka si sama loe, ya tapi gue sadar kalau cuma ada Tistan di hati elo." Alex bangkit, dia menarik Sandra yang masih mematung kaget mendengarkan penuturannya.
"Pulang sana loe," Alex menynyeret Sandra keluar dari ruangan itu.
"Kita udahin aja semuanya gue lupain loe, loe maafin gue. Kita impas," ucap Alex dari dalam ruangan itu.
**
Sejak pernyataan itu Alex tidak pernah terlihat di sekolah, entahlah kemana dia. Sandra masih memikirkan perkataan Alex, pernyataan Alex yang polos dapat membuat dunia Sandra terbengkalai, dia tidak lagi terlalu memusingkan tentang Tistan atau karena dia memang sudah mengikhlaskannya."Ya ini anak bengong mulu," Lana menepuk pundak Sandra membuat Sandra terlonjak kaget.
"Banyak amat kayaknya tu beban pikiran, udah berapa emang anaknya Bun," kekeh Lita.
"Enggak kok," Sandra tersenyum.
"Pasti mikirin Kak Alex ya," tebak Lita tepat. Sandra hanya menggleng.
"Alah udahlah gak usah ngeles satu sekolah juga tau kalau kalian itu deket, banyak CCTV dan ratu gosip di sekolah ini," ujar Lana sembari tertawa.
Sandra terkejut mendengar hal itu, bagimana dia selama ini tidak tau jika sebenarnya semua mata sedang memandang ke arahnya. Namun mereka lebih pintar menyembunyikan mata yang akan melihat Sandra itu.
**
Sandra memandang lurus ke depan, ke arah awan pekat dia atas sana. "Aku mengikhlaskan mu Tistan, walau hatiku tetap berkata bahwa kamu masih hidup," lirih Sandra.Sandra berada di sebuah ruangan serba putih dengan cahaya yang menyilaukan. Dan tiba-tiba di depannya terdapat sesosok anak laki-laki yang tidak lain adalah Tistan, namun semakin lama sosok itu semakin mejauh. Lalu saat sosok itu ada di seberang sana dia berbalik tersenyum kepada sosok anak kecil berkepang dua, yang tidak lain adalah sosok Sandra sewaktu kecil.
"Aku bagian maca (masa) lalumu, aku akan terlus (terus) bersama sosokmu di maca (masa) lalu." ujar Tistan lalu dia ditelan cahaya biru yang menyelimutinya lalu lenyap begitu saja, Tistan bergandengan tangan dengan Sandra kecil sambil tersenyum manis.
Tidak lama sepeninggal sosok Tistan sosok Alex muncul di depan Sandra. "Dia bica (bisa)!menjadi maca (masa) depanmu, telkadang (terkadang) ketakutan menyembunyikan lasa (rasa) yang berlharga (berharga)," ujar Tistan lagi.
Sandra terbangun, dia melihat jam di atas nakasnya. Pukul: 3.00, Sandra memutuskan untuk sholat Tahajud. Lalu setelah itu menuliskan sesuatu di buku kosong, 'Ketakutan menyembunyika rasa yang berharga' itulah yang ditulis Sandra di buku itu.
**
Bintan dan vote kalian adalah suplemen penyemangat aku 🤗❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
AlexSandra
Teen Fiction"Loe mau gak jadi pacar gue?" tanya Alex dengan perasaan gugup. "Maaf aku gak bisa nerima kamu ada seseorang yang aku cinta," jawab Sandra lalu pergi. ** Sejak ditolak Sandra, Alex bertekad akan membuat Sandra menderita seumur hidupnya. Dan benar...