💛AS-14 (Hari-hari menjadi pelayan Raja sekolah)💛

31 8 4
                                    

"San loe kenapa si kok satu harian ini gue perhatiin di sekolah elo ngelamun terus?" tanya Lana cemas.

Grace menguap lalu langsung tidur, tidak tertarik dengan percakapan Lana dan Sandra, Lita menutup novelnya ingin ikut mengobrol. Jiwa keponya tergugah.

"San?" Lana menyenggol bahu Sandra pelan.

"Eh iya kenapa?" tanya Sandra.

"Tu kan elo ngelamun lagi, loe kenapa si ada masalah ya?  Cerita dong sama kita temen loe ini. Apa gunanya kita jadi temen kalau gak bisa ngebantu elo," cerocos Lana.

"Eh enggak kok aku gak ada masalah cuma itu apa hmm bingung aja," kata Sandra.

"Bingung kenapa?" tanya Lita akhirnya buka suara.

"Bingung mau pertimbangin mau pilih ekskul apa, iya itu," akhirnya Sandra menemukan alasan yang tepat.

"Oh gitu kirain elo kenapa, tapi benerkan karena bingung pilih ekskul gak yang lain kan?" Lana memicingkan matanya curiga.

"Gak kok," cengir Sandra.

"Ye gue kira ada apa," Lita memutar bola matanya, malas.

"Tingal pilih ajalah sesuai minat loe ribet amat si loe, buang-buang waktu gue yang berharga tau gak loe," sewot Lita.

"Yee siapa yang suruh elo dengerin percakapan kita, mending kaya Grace aja no tidur. Memang ya tu anak gak ada rasa simpatinya heran deh gue," Lana ikut sewot.

"Yee namanya gue juga pengen tau kali Sandra ada masalah apa gak, gak kaya Grace gak perduli gitu saman temen," bantah Lana.

"Gue gak perduli karena gue tau masalah dan percakapan yang akan kalian omongin unfaedah," sahut Grace masih dengan mata tertutup.

"Tau? Tau apa loe?  Emang loe cenanyang apa," sewot Lana pada Grace. Grace hanya diam tidak menyahuti, dia kembali tidur.

"Udah, udah jangan ribut, aku yang salah aku minta maaf ya," lerai Sandra.

"Yaudah jalanin mobilnya gih," kata Lita kembali membaca novelnya.

**
"Eh gimana si elo San kopinya kepenuhan tuh," ucap teman yang satu kerjaan dengan Sandra, seketika Sandra tersadar.

"Loe kenapa si San hari ini kok ceroboh banget gak kaya biasanya, elo ada masalah ya," tanya teman Sandra sepkerjaan dengan Sandra lagi, dia bernama Bunga.

"Eh gak kok Kak, cuma agak kurang enak badan aja," kata Sandra bohong.

"Kalau kamu kurang enak badan izin aja, saya gak mau ya karena kamu semua pekerja jadi repot," ucap seorang wanita berwajah kalem, namun aslinya judes.

"Iya Bos maaf," Sandra menyatukan dua telapak tangannya di depan dada.

"Yaudah sana pulang kamu istirahat," ucap Bos Sandra yang bernama Aya.

Sandra mengangguk, dia kemudian menuju toilet untuk meletakkan celemek dan mengganti pakaiannya.

**
💬 Ke rumah gue sekarang, gue tunggu 10 menit.

Sandra langsung kelabakan setelah menerima pesan itu dari Alex, dengan cepat dia bergegas keluar dari kafe menuju rumah Alex. Tapi Sandra baru ingat bahwa dia tidak bisa memesan ojek online, uangnya hanya cukup untuk naik angkot saja.

Tiba-tiba sebuah mobil sedan berwarna hitam terpakir di depan Sandra, "Mbak Sandra ya?" tanya seorang bapak yang berada di dalam mobil. Sandra hanya mengangguk.

"Silakan naik Mbak ini disuruh Tuan Alex," ucap bapak itu lagi, dengan segera Sandra naik tidak ingin kena amukan Alex.

"Bagus tepat waktu," Alex bertepuk tangan.

**
Sandra mengekori Alex masuk kedalam rumahnya, rumah itu sangat megah dan luas seperti istana di negeri dongeng, "Gue liburin semua pembantu gue, karena mulai sekarang loe yang akan jadi pembantu di sini," Alex duduk di sofa panjang.

Sandra sedikit kaget dengan ucapan Alex, yang benar saja dia disuruh untuk membersihkan rumah sebesar ini sendirian. Sungguh gila. Tapi Sandra tidak bisa protes dan berkata apapun, ada beberapa alasan kenapa Sandra tidak melawan diperlakukan seperti itu pada Alex. Satu, karena Alex anak pemilik sekolah yang baru Sandra tahu beberapa hari ini. Dia tidak mau jika harus dikeluarkan dari sekolah dan memberatkan Bu Aisyah untuk membiayai sekolahnya. Kedua, jika Sandra kabur dari Alex lagi maka Alex mungkin akan mencarinya dan sebelum Alex bisa menemukan Sandra, Alex akan menggunakan teman Sandra untuk meruntuhkan Sandra. Dan Sandra paling lemah akan hal itu. Ketiga, Sandra sadar dia telah melukai hati Alex dengan menolak cintanya, walau itu bukan sepenuhnya salah Sandra juga. Bukankah ditolak itu hal yang wajar, tapi karena Sandra yang terlalu polos dan Alex yang terlalu egois tapi juga berkuasa maka jadilah yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AlexSandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang