❤AS-37 (Komitmen)❤

13 3 0
                                    

Selamat membaca 🤗
**
Seperti saran Vano dan pemaksaannya, Alex pun menuliskan pesan singkat kepada Sandra, namun tidak kunjung dia kirimkan karena setelah dia ketik akan dia hapus lagi begitu seterusnya, sampai pesan terakhir yang dia ketik dan dia kirim dengan mata tertutup. Alex melihat isi pesan yang sudah dia kirim dan mengutuki dirinya sendiri.

💬Si tukang Marah, Alex: Jalan yok, gue dipaksa si Vano si.

Sandra membaca pesan itu, dia tersenyum. Tingkah Alex memang sangat unik. Sementara saat pesan itu telah dibaca Alex uring-uringan, tidak tau apa reaksi Sandra saat membaca pesan itu yang pasti menurutnya isi pesannya sangat konyol.

💬Sandra aja: Ayok jalan, besok mau aku bawain bekal gak?

Sandra juga tidak percaya isi pesan yang baru dia kirim, itu terdengar seperti bukan dirinya. Tapi ah sudahlah, sudah dibaca juga oleh Alex.

**
Malam minggu, malam yang uwu bagi para pasangan dan malam ngenes bagi para jomlo. Malam itu Alex menunggu Sandra di halte sekolah seperti permintaan Sandra, Sandra tidak mau dijemput Alex ke rumahnya karena takut ditanyai ini-itu oleh Bu Aisyah. Setelah menunggu lima belas menit lamanya, akhirnya Sandra muncul dengan menaiki ojek. "Maaf lama ya?" tanya Sandra, Alex tidak menjawabnya dan langsung masuk ke dalam mobil disusul Sandra.

**
Sandra takjub, matanya berbinar sudah lama dia tidak melihat pasar malam diadakan disini, dan sudah lama sekali dia tidak mengunjungi tempat ini. Terakhir dia ke pasar malam saat dia bersama ayah dan Ibunya serta adiknya dulu. Sedikit masa lalu terlintas di kepala Sandra, namun dengan cepat Sandra menepisnya tidak ingin malam ini rusak karenanya.

"Kita mau naik apa dulu ni?" tanya Sandra bersemangat.

"Serah," jawab Alex singkat.

Sandra menarik tangan Alex menuju bianglala, lalu menaikinya. Pemandangan di atas bianglala sangatlah indah, dia bisa melihat gedung-gedung tinggi dari sana serta para pengunjung pasar malam yang terlihat kecil seperti semut. Setelahnya Sandra membeli harum manis, lalu menaiki kora-kora dan ke rumah hantu. Hanya Sandra seorang yang menikmatinya Alex hanya mengikuti Sandra menaiki semua wahana yang dia inginkan, menjadi tempat sembunyi saat Sandra takut akan hantu yang berada di rumah hantu. Sandra duduk di salah sati bangku pasar malam dengan Alex, menikmati harum manis yang dia beli. Sungguh Sandra seperti anak kecil.

Alex mengelap sudut bibir Sandra yang terkena harum manis, Sandra terkejut lalu memalingkan wajahnya yang sepertinya akan memerah sebentar lagi. "Loe kayak anak kecil tau gak," ucap Alex akhirnya setelah lama diam, jujur sebenarnya Alex merasa senang namun dia mencoba bersikap biasa. Hal ini masih terasa seperti mimpi baginya.

"Ya maaf habis udah lama aku gak kepasar malam kayak gini," jujur Sandra.

"Habis ini main lempar gelang yuk," ajaknya.

"Nanti aja ada yang mau gue omongin sama loe," Alex melihat arlojinya, sudah hampir waktunya. Alex menarik tangan Sandra menuju suatu tempat.

Mereke pergi ke arah belakang pasar malam didadakan tempat itu sangat gelap, lalu mereka menaiki anak tangga, dan samapilah mereka di sebuah mercusuar yang sudah lama tidak beroperasi lagi. "Wah," mata Sandra berbinar, melihat pemandangan pasar malam dari mercusuar itu. Lampu warna-warni dari bianglala, keramaian pedagang dan pengunjung sungguh mempesona. "Gue ada kejutan buat loe," Alex menepuk tangannya tiga kali, lalu tidak lama setelahnya kembang api bermunculan memenuhi langit. Beraneka warna, Sandra mengaga takjub, sungguh ini sangat indah. Tidak hanya Sandra para pengunjung pasar malam pun menyaksikannya.

"Wah makasih Alex bagus banget," ucap Sandra dengan mata berbinar setelah acara kembang api itu selesai.

"Ada yang mau gue omongin sama loe," ucap Alex serius. "Jujur gue seneng loe jadi pacar gue karena itu yang gue mau dari dulu.  Tapi setelah gue pikir-pikir lebih baik kita putus aja." Sandra hendak menyela ucapan Alex namun Alex meletakkan telunjuknya di bibir Sandra.

"Gue belom kelar ngomong jangan dipotong," protes Alex. "Gini, gue gak mau kita pacaran gue mau kita putus tapi. Ada tapinya ni, kita komitmen aja. Gue gak mau kalau kita pacaran terus berantem terus putus jadi musuh gak enak gitu, kalau kita komitmen loe nunggu gue kerja pokoknya sampai mapan lah kita langsung nikah aja," ucap Alex panjang lebar.

"Jadi maksudnya kita komitmen gak pacaran tapi masih bisa deket gitu layaknya orang pacaran tapi statusnya gak pacaran?"

"Iya."

Sandra mengangguk "Aku setuju."

Dan sejak malam itu mereka tidak lagi berpacaran tapi berkomitmen menjaga satu sama lain sampai tiba waktunya nanti.

**
Bintang 🌟 dan komentarnya 📝 jangan lupa ya 🤗❤❤❤

AlexSandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang