Happy reading ❤❤❤
**
Ruangan itu kosong tidak ada satu pun orang disana, ketiga penghuni tempat itu tidak terlihat batang hidungnya hari ini, Sandra menyeka peluh dari dahinya. Dia sangat lelah mencari kesetiap sudut sekolah mencari siapapun dari mereka baik itu Alex, Novan, maupun Vano. Tapi anehnya mereka seperti hilang ditelan bumi, atau mereka tidak masuk sekolah.Ada satu lagi tempat rahasia yang tidak pernah diketahui siapapun kecuali mereka bertiga, ya siapa lagi kalau bukan Alex, Novan, dan Vano. Tempat itu ada di UKS, di toilet tepatnya. Di toilet itu ada sebuah dinding putih yang sekilas terlihat biasa saja, namun jika dirimu tau dimana tombol rahasia untuk membukanya maka akan ada ruangan bernuansa biru dibaliknya, tidak jauh beda dengan ruangan rahasia yang ada di perpustakaan. Ruangan itu juga punya fasilitas yang lengkap, meja bar, tempat game, tempat tidur, sofa, kulkas, televisi dan lainnya yang dipunyai sebuah rumah pada umumnya.
**
"Liat ni anak kayaknya beneran nyariin leo deh," Vano menunjuk layar laptop yang ada di depannya. Alex mendekati Vano dan melihat layar itu juga. Disana ada Sandra yang sedang celingak-celinguk sendiri seperti sedang mencari seseorang."Eeh dia kebelakang sekolah, hmm gue tau ni dia pasti mau nemui Novan mau cari info tentang loe," tebak Vano yang tepat sasaran. Tidak lama setelah Vano berkata demikian pintu ruangan itu terbuka dan muncullah Novan dari balik pintu itu.
"Wah panjang umur loe Van gue baru aja ngomongin loe," cengir Vano. Novan tidak merespon omongan Vano, dia sengaja ketempat itu karena hanya tempat itu yang paling aman untuk tidur sekarang. Jika dia tidur di pohon belakang sekolah pastilah Sandra mencarinya kesana untuk menanyakan keberadaan Alex, sama halnya jika dia tidur di UKS atau ruangan rahasia yang ada di perpustakaan.
Novan menuju sofa panjang yang berada dekat meja bar lalu tidur di sana. Keheningan melanda, Vano dan Alex sibuk memperhatikan layar laptop yang ada dihadapan mereka. Mereka melihat gerak-gerik Sandra dari CCTV yang dipasang sekolah, sepertinya Sandra tidak akan menyerah mencari Alex sampai jam istirahat selesai.
"Kasian Lex ni anak," komentar Vano.
"Bodo amatlah mana perduli gue yang buat gara-gara duluan kan dia."
"He dugong elo aja yang baperan baru juga nembak terus ditolak satu kali udah main balas dendem aja. Berarti loe lah yang mulai."
"Eh ikan tenggiri loe kira enak apa ditolak malah gue galmove lagi dari tu anak, aduh sebenarnya hati gue ini terbuat dari apa si. Atau jangan-jangan tu anak pakai pelet biar gua gak bisa berpaling dari dia," Alex mulai ngaco.
"Setelah sekian lama akhirnya absurdmu kumat wahai anak muda," Vano terkekeh.
"Diem loe, ini gara-gara kebanyakan gaul sama elo gue jadi cool didepan bobrok di belakang," Alex menjitak kepala Vano.
"Hei dugong ayan durhaka loe jitak kepala guru absurd loe ini," Vano mengelus bekas jitakan Alex.
Novan terbangun karena suara berisik kedua sahabatnya itu, dia lalu melemparkan bantal sofa pada mereka berdua. Dan tepat sasaran, seketika Alex dan Vano yang kena timpukan bantal sofa langsung berbalik dan melihat ke arah Novan. Novan memalingkan wajah pura-pura tidak tahu.
"Wah ngajak war loe rojiman," Vano kembali melemparkan bantal itu pada Novan, namun dengan cepat Novan menghindar. Novan meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya isyarat bahwa mereka harus diam.
"Pindah tidur aja deh loe sono," gemas Vano. Novan tidak memperdulikan omongan Vano dan memasang earphone di telinganya, serta menutupi wajahnya dengan bantal. Alex dan Vano fokus ke layar laptop lagi, "Tapi loe menghindari dia buat apaan si gue heran deh. Oh iya gue tau pasti karena pertanyaan loe tempo hari," tebak Vano yang tepat sasaran lagi.
Alex melotot, bagaimana Vano tau hal ini padahal saat membawa Sandra ke ruangan rahasia di perpustakaan itu dia yakin sudah mematikan seluruh CCTV di ruangan tersebut. Alex hendak bertanya tapi sepertinya Vano sudah tau apa yang dia pikirkan.
"Mas Novan selalu punya cadangan," Vano menunjuk Novan yang tengah tertidur sambil terkekeh. Alex menjitak kepala Vano lagi sebagai bentuk rasa kekesalannya dan mendapatkan jawaban rintihan kesakitan dari Vano.
"Tega kamu mas masa aku doang yang dijitak Akang Novan enggak," Vano berujar sambil melihat Alex dengan mata anak dugongnya yang sok imut dan memelas.
"Jijik oi," Alex menabok muka Vano.
**
🌟 dan 📝
KAMU SEDANG MEMBACA
AlexSandra
Teen Fiction"Loe mau gak jadi pacar gue?" tanya Alex dengan perasaan gugup. "Maaf aku gak bisa nerima kamu ada seseorang yang aku cinta," jawab Sandra lalu pergi. ** Sejak ditolak Sandra, Alex bertekad akan membuat Sandra menderita seumur hidupnya. Dan benar...