Happy reading ✨✨✨
**
Sejak hari dimana Alex menceritakan tentang Tistan, Alex tidak pernah lagi menganggu hidup Sandra. Namun Sandra masih tidak percaya dan ingin mencari tau info lebih lengkap tentang Tistan, dia yakin dengan kata hatinya bahwa Tistan masih hidup.**
"First break.""Aku duluan keluar ya, kalian ke kantin aja dulu berdua mau ke perpustakaan soalnya," Kata Sandra lalu dengan terburu-buru meninggalkan mereka berdua. Lana dan Lita hanya saling tatap, bingung.
Sesampainya di perpustakaan Sandra mencari rak untuk menuju ruang rahasia itu, Sandra yakin Alex pasti ada di sana. Setelah menemukannya Sandra menggeser rak tersebut, namun dia tidak tau kata sandi untuk membuka pintu itu. Atau lebih simple dengan menggunakan kartu yang dirancang khusus agar terdeteksi oleh pintu canggih itu dan terbuka. Sandra berpikir bagaimana caranya agar bisa menemui Alex, Alex seperti hilang ditelan bumi.
Sandra mendapatkan ide lain, dia langsung berlari menuju ke kantin sekolah. Lalu mencari sosok itu, nah itu dia di sana seperti biasa dikerumuni para gadis. Sandra takut untuk mendekati Vano karena ramai sekali, Sandra tidak mau jadi pusat perhatian. Namun mencari tau info yang lebih lengkap lagi tentang Tistan juga penting, Sandra bingung.
**
Kemudian Sandra mendapatkan ide lagi, harapan terakhirnya. Sandra menuju ke belakang sekolah, lalu melihat pohon yang ada di sana. Benar sosok itu di sana dengan mata terpejam. "Kak," panggil Sandra pada Novan. Novan tidak mersepon, kupingnya disumbat dengan earphone. Sandra naik ke atas kursi yang ada di bawah pohon itu, lalu berjinjit dan menarik seragam Novan. "Kak."Novan merasakan ada yang menarik seragamnya dan itu membuatnya sangat tidak nyaman, dia membuka matanya dan melihat Sandra di sana. Dengan kasar Novan menepis tangan Sandra yang menarik seragamnya hingga hampir membuat Sandra jatuh dari bangku panjang itu. Novan membuka earphone nya, lalu menaikkan alisnya seperti bertanya "Apaan?".
"Kak bisa turun dulu gak," pinta Sandra. Novan tidak merespon.
"Kak Alex dimana ya Kak?" tanya Sandra akhirnya daripada Sandra harus membujuk Novan yang berujung sia-sia. Novan menunjuk gedung serbaguna yang biasa dipakai untuk aula. Sandra melihat ke arah gedung itu, lalu mengangguk. "Terimakasih Kak," Sandra turun dari bangku panjang itu.
**
Sandra meneliti setiap orang yang ada di sana namun tidak menemukan Alex. "Haduh dimana si dia?" tanya Sandra dalam hati, frustasi.Sandra lalu tanpa pikir panjang menelepon nomor Alex, namun ditolak. Berulang kali Sandra melakukan hal itu, sampai sebuah pesan muncul.
💬Tuan Alex: Apaan si loe berisik tau gak, gue lagi rapat ni.
Entah mengapa membaca pesan itu membuat Sandra lega, entahlah karena sekarang dia tau bahwa Alex masih hidup dan bisa bertanya informasi lengkap tentang Tistan atau hal lainnya.
💬Sandra si pelayan gue: Kak bisa ketemuan gak sepulang sekolah, aku mau tanya sesuatu.
💬Tuan Alex: Gak gue sibuk, ngapain juga loe panggil gue Kakak, gue bukan Kakak loe ya!
💬Sandra si pelayan gue: Aku mohon Tuan.
Lalu pesan itu hanya dibaca dan tidak dibalas Alex. Sandra keluar dari gedung itu dengan lesu, dia akan membujuk Alex lagi besok. Alex melihat sekilas Sandra yang keluar dari gedung serbaguna itu, Alex sengaja bersembunyi dikerumunan orang-orang agar tidak terlihat.**
Bintang dan komen kalian adalah moodboosterku 🤗❤❤❤😘
KAMU SEDANG MEMBACA
AlexSandra
Teen Fiction"Loe mau gak jadi pacar gue?" tanya Alex dengan perasaan gugup. "Maaf aku gak bisa nerima kamu ada seseorang yang aku cinta," jawab Sandra lalu pergi. ** Sejak ditolak Sandra, Alex bertekad akan membuat Sandra menderita seumur hidupnya. Dan benar...