38. Liburan📍

63 26 0
                                    


38. Liburan📍

***

Ulangan kenaikan kelas telah berakhir, sangat singkat, padat, namun itu adalah masa-masa yang menyulitkan bagi semua siswa, dimana mereka harus mendapatkan nilai yang terbaik untuk mendapat hasil yang memuaskan. Larangan keras menyontek dengan penjagaan ketat, namun beberapa siswa masih bisa mengatasinya dengan cara curang. Caranya? masukkan jawaban kedalam bolpoinmu yang sudah tidak terpakai, biasanya itu adalah cara yang sangat jarang terciduk saat sedang mencontek. Jika pengawas melihat pergerakanmu, dia akan mengira kamu meminjam bolpoin kepada temanmu dan hanya diceramahi dengan kata-kata 'Makanya, siapkan alat tulis yang lengkap agar tidak meminjam-minjam milik teman', oke semoga berhasil. (sksksk ajaran sesat).

Jujur, kondisi Pahel semakin hari semakin melemah, namun tak ia tunjukkan kepada siapapun, ia tak ingin acara liburan yang diidam-idamkan temannya lenyap seketika. Pahel merasa semua bebannya hilang begitu saja ketika ulangan kenaikan kelas telah berlalu, sangat melegakan walaupun belum tau hasilnya seperti apa.

Ketika guru sedang disibukkan dengan rapat untuk membahas mengenai para siswa, para siswa diliburkan untuk beberapa hari yang membuat Pahel serta kawan-kawannya liburan bersama, tak urung dengan Genta yang senantiasa mengikuti kemana Pahel pergi, kali ini ia membawa 2 temannya, Raka dan Boni.

Jika kalian menanyakan kemana perginya Jeslyn, Pahel pun tak tau, Jeslyn menghilang sejak ia masuk rumah sakit saat itu, sudah beberapa kali Pahel mencoba untuk memanggil Jeslyn, namun hanyalah keheningan yang ia rasa. Jujur, Pahel rindu akan anak kecil yang selalu menemaninya itu.

"Udah siap 'kan?" tanya Genta pada semua kawan-kawannya yang sudah siap dengan bawaannya masing-masing. Ya, hari ini mereka akan berangkat berlibur di puncak, tak jauh-jauh karena memang waktu liburan sementara ini sangat singkat, hanya 1 Minggu saja.

Semuanya mengangguk, Pahel, Rain, dan Elina memberikan kopernya kepada Genta, sedangkan yang lainnya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Disini, semuanya tampak bahagia dengan ekspresi wajahnya masing-masing. "Yang mau ikut gue sama Pahel siapa?" tanya Genta pada semua orang yang mau mendengarkannya.

"Gue," ujar Rain dan Elina bebarengan sambil mengangkat tangannya.

"Cewe semua?" gumam Genta.

"Mobil lo luas ya! bisa lebih dari 6 orang," sinis Elina diangguki oleh Rain. Genta sengaja membawa mobil ini entah apa tujuannya.

"Yaudah, dua orang lagi, cowo," ketus Genta.

"Adanya waria," ceplos Rayyan yang disahuti kekehan kecil oleh Dimas.

"Sa ae bencong," ujar Dimas sambil mendorong bahu Rayyan dengan gaya kemayu.

"Gue aja," Raka yang sedari tadi diam mengajukan dirinya yang diangguki oleh Genta.

"Yaudah ayo," ajak Genta.

"Satu lagi?" tanya Raka pada Genta.

"Ga usah, yang penting gue ada temen biar gantian nyetir," kekeh Genta pada akhir kalimatnya yang mendapat cibiran dari Raka.

Genta dan Raka berada di kursi depan, Pahel dan Rain berada di kursi tengah, sedangkan Elina berada di belakang sesuai dengan permintaan dirinya sendiri, biar bisa tidur katanya.

Bayangan Kalbu [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang