42. Tentang rasa!📍

69 20 0
                                    

42. Tentang rasa!📍

•••

Tak terasa sudah hampir lima hari Pahel dan kawan-kawan berlibur disini, saatnya mereka bersiap-siap untuk pulang. Entah apa yang membuat mereka ingin cepat-cepat pulang padahal waktu liburan masih tersisa satu Minggu lagi, kangen rumah katanya.

"Hell, obat lo di meja jangan sampe ketinggalan," peringat Rain yang tangannya sibuk membereskan koper miliknya.

"Hm," sahut Pahel yang masih sama-sama sibuk.

"Mendung ga sih?" tanya Elina dengan pandangan yang menatap kearah luar jendela.

"Emang kenapa?" heran Rain.

"Licin kalo ujan jalanannya," beritahu Elina yang diangguki oleh Rain.

"Berarti harus cepet-cepet," ujar Rain menyarankan pendapat.

"Kalo ujan ditengah-tengah jalan?" sela Elina.

Rain menggidikkan bahu nya. "Daripada jalan sesudah ujan? tambah licin kan?" tanya Rain dengan nada sakrastik.

"Tunggu keputusan dari yang lain aja," beritahu Pahel yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan kedua temannya.

"Mereka ngikut kita," ujar Elina tak setuju.

"Kita ikut mereka," balas Pahel lagi yang diangguki oleh Rain.

"Gue setuju sama Pahel, secara kan mereka yang bawa mobil," sahut Rain.

"Yaudah, whatever!" putus Elina.

"Ini kita beres-beres dulu kah?" tanya Elina lagi dengan nada bingung.

Pahel dan Rain mengangguk secara bersamaan yang membuat Elina refleks mengangguk juga, mereka sibuk membereskan perlengkapan masing-masing selama disini.

"Woi," panggil Rayyan yang kepalanya muncul dari balik pintu.

"Kaget setan," kesal Rain sambil melemparkan bantal kearah Rayyan.

"Sakit su," dengus Rayyan yang hanya dibalas dengan juluran lidah oleh Rain.

"Kalo udah selesai, kebawah," beritahu Rayyan kepada mereka.

"Ngapain?" tanya Elina tanpa menoleh.

"Makan," jawab Rayyan.

"Baliknya?" tanya Pahel tiba-tiba membuat Rayyan mengalihkan atensinya pada Pahel.

"Alhamdulillah, akhirnya Pahel mau ngomong sama gue," ujar nya mendramatis sambil bersujud.

"Skip alay," cibir Elina.

"Skip lebay," lanjut Rain.

Rayyan berdiri dari sujud nya. "Gue abis sujud syukur," beritahunya diakhiri kekehan kecil. "Abis makan kita balik, mumpung masih pagi," beritahu Rayyan.

"Thanks info gan," ujar Elina mewakili Rain dan Pahel.

"Langsung mandi aja gapapa," lanjut Rayyan yang hanya dibalas anggukan oleh mereka.

Setelah Rayyan kembali kebawah, mereka satu persatu bergantian menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya masing-masing. "Ahhh bakal rindu sama suasana kaya gini," ujar Rain sambil merebahkan dirinya di kasur empuk yang ditempatinya.

Bayangan Kalbu [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang