Bel masuk sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, tapi koridor SMA Mars masih saja dipadati oleh para murid yang berlalu lalang kesana-kemari. Kemeja putih dengan balutan rompi merah, ditambah bawahan rok tartan untuk murid perempuan, dan celana tartan untuk murid laki-laki, menambah warna di SMA Mars.
Tidak hanya motif seragam yang penuh warna. SMA Mars juga punya banyak warna, dimulai dari adanya PASMARS—Pasukan Mars—berisi para pentolan sekolah yang dibentuk dengan bertujuan untuk menjaga nama baik sekolah. Bukan tipe pasukan pembuat onar, PASMARS pasukan baik-baik. Pasalnya, SMA Mars adalah tipe sekolah yang namanya selalu terdengar baik.
PASMARS, dipimpin oleh seorang Bara Aldian Adiwijaya—si playboy ulung, yang bisa memikat banyak perempuan dengan sekali kedip. Jadi, tidak perlu diragukan lagi berapa banyak gadis yang menyukainya. Memiliki tubuh yang atletis dengan tambahan alis sedikit tebal, membuat Bara satu-satunya cowok yang mendekati kata sempurna di PASMARS.
Tak ayal, dia dijadikan seorang pemimpin. Bara itu otot PASMARS, pelindung sekolah. Siapa pun yang berani merusak citra nama baik sekolahnya? Maka akan habis diterkam. Bara tidak segan-segan mematahkan tulang, bahkan mengoyak daging orang yang berani akan itu.
Selain terkenal playboy di beberapa indera pendengaran, Bara juga terkenal sebagai pemanah serta pembalap motor yang baik. Jadi, tidak diragukan lagi bagaimana seorang Bara, 'kan?
Tidak hanya Bara, PASMARS juga terkenal karena adanya Satya Putra Praja—cowok berlesung pipi yang merupakan otak kepintaran dari PASMARS. Tampan? Jangan diragukan lagi. Selain tampan, Satya juga terkenal pintar.
Anggota PASMARS yang ketiga, adalah Elgo Pranadipa. Cowok paling berhati dingin, namun manik matanya mengandung sorot mata nayanika. Walaupun berhati dingin, Elgo ini memiliki banyak penggemar.
Yang terakhir, ada Cakra Laksamana. Cowok happy virus, yang hobi tebar pesona. Selain hobi tebar pesona, Cakra juga hobi melawak."AWAS! AWAS! PASMARS MAU LEWAT!"
Salah satu murid cowok memekik, saat melihat inti PASMARS tengah berjalan melewati koridor kelas. Empat orang cowok berjalan beriringan, sesekali satu diantara mereka menyugar rambut, sembari bersiul. Kedatangan PASMARS di koridor sukses membuat para murid yang berlalu lalang berarak ke pinggir. Memberikan PASMARS akses jalan spesial.
Hingga tidak lama, suara teriakan cempreng mirip kaleng rombeng dari banyaknya murid perempuan menyambut PASMARS di sepanjang koridor. Pujian, serta gombalan-gombalan maut yang terlontar bersahut-sahutan merupakan hal yang biasa, bagi PASMARS.
Hingga datanglah, seorang gadis yang berlari dengan napas tersengal. Langkahnya yang pendek, namun mampu menyelinap murid lain di depannya dan itu jelas mampu, membuatnya jauh lebih unggul berjalan di depan.
"BARA! BARA! LINTANG SUKA SAMA BARA!"
Gadis itu memekik, kencang. Bahkan urat-urat leher berwarna hijau zamrud terlihat kentara di leher jenjangnya. Gadis yang kini dikepang dua dengan tambahan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya itu, sukses membuat dirinya sendiri kini jadi pusat perhatian. Dan jelas, itu juga sukses membuat langkah Bara dan anggota PASMARS terhenti.
Dengan deru napas memburu, gadis dengan bet seragam Lintang Amoza itu berhasil, menghadang langkah Bara dan berdiri tepat di hadapan cowok itu. Dengan keberanian yang ada, gadis itu menengadahkan wajahnya. Menatap Bara yang jauh lebih tinggi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Lintang [SELESAI]
Fiksi Remaja[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Lintang Amoza cuma gadis cupu yang sering jadi bahan bullying di sekolah. Menyukai Bara Aldian Adiwijaya sudah ada di dalam kamus hidupnya, tekadnya untuk mendapatkan Bara membuat Lintang mengubah dirinya, ia yang...