The Reality of Living Together

2.6K 259 64
                                    

Timeline : Just a light part on Januari 2030, a month after move-in together.



⚠️ Trigger Warning 🔞 : profanities; cursing, obscene gestures, dirty words and idea. Mentioning sex activities,  sex toys.

New terengah-engah dengan lengan kanan menutupi mata, sekujur tubuhnya masih bergetar refleks. Sisa-sisa overstimulation yang membuat New hampir gila.

"Anjing.." bisik New dengan suara serak melihat Tay yang baru saja keluar dari kamar mandi—membuang isi kondom dan membersihkan tubuh sekilas, menertawakannya.

"Udah belum? Mandi dulu yuk, sekalian ganti alas kasurnya" tubuh tertutup bathrobe Tay dibawa duduk di pinggir tempat tidur.

"Jangan pegang!" seru New keras saat Tay mengelus kedua pahanya yang menempel. New masih sensitif karena orgasme berkali-kalinya. Lagi-lagi, Tay-Brengsek-Tawan tertawa mengejek.

New membawa tubuhnya berbaring miring dengan kedua kaki ditekuk, sialan memang. Berpindah posisi tidur saja membuat New mengeluarkan tenaga ekstra. Dengan kaki yang masih lemas ia menendang anal vibrator dan cock ring yang terletak di dekat kaki, jatuh menggelinding ke lantai. Dan Tay, lagi-lagi tertawa.

"Brengsek" New cursed under his breath, menatap nyalang pada kekasihnya yang masih tertawa-tawa.

Tay ikut berbaring miring di samping New, "Brengsek-brengsek lo keenakan juga" ejeknya segera menangkap kedua tangan New yang hendak memukul.

"Yang terakhir gue bilang udah ya! Lo tau ga rasanya ga bisa keluar apa-apa lagi?!" New masih berusaha menggerakkan kedua tangannya yang ada dalam cengkeraman Tay. Sayang tenaganya sudah di ujung tanduk, tak mampu melawan cengkeraman Tay.

"Sayang.. Marah-marah terus ntar aku nafsu lagi loh!"

New menatap Tay tidak percaya. Kekasihnya ini sudah gila!

"Udah? Sini aku gendong" Tay kembali duduk, menarik kedua tangan New yang masih digenggam. New tidak punya pilihan selain menurut, kakinya masih terasa lunak seperti jeli.


---


New menghela napas setelah masuk ke dalam kamar. Ia baru pulang ke rumah pukul sebelas malam. Tay memang sudah pamit untuk liburan singkat bersama keluarga ke kepulauan seribu tadi sore. Tapi jejak yang ditinggalkan membuat New pusing.

Handuk yang masih lembab tergantung di sandaran kursi, tempat tidur berantakan. Tay pasti tidur siang sebelum berangkat dan bangun terlambat, terburu-buru hingga tak sempat membereskan semuanya. Sesuai dugaan, New menemukan baju kaos dan celana pendek tergeletak di lantai saat masuk ke dalam walk-in closet. Dan saat membuka pintu geser lemari, beberapa pakaian yang terlipat oleng, tanda ada beberapa lembar yang diambil terburu-buru.

Tay tidak berantakan, hanya selalu butuh diingatkan untuk rapi. Tay adalah tipikal orang yang akan bergerak tentang pekerjaan rumah jika disuruh dan lupa apabila didiamkan. Mereka memang tidak mencuci pakaian sendiri, tapi Tay selalu melemparkan pakaian kotor apa adanya ke dalam kantong laundry. Tanpa dibalikkan, tanpa dilipat.

Memang, satu minggu sekali, setiap Senin ada asisten rumah tangga yang datang ke rumah untuk bersih-bersih. Benar-benar bersih-bersih semua hal, semua ruangan, kecuali walk-in closet. New sudah menata semua isi walk-in closet-nya sesuai dengan kategori yang ia buat dan New tidak suka apabila pekerjaannya dikacaukan. Alhasil, semua pakaian yang dikembalikan dari laundry akan di susun sendiri oleh New, semua pakaian kotor akan dilipat sendiri oleh New untuk diletakkan di depan pintu walk-in closet setiap Senin.

HOME - TayNew (Side Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang