Timeline : 1st week of October 2029, 10 months after married. A month before TayNew 9th anniversary.
Oktober di Ithaca cukup dingin, antara 7-18 derajat celcius. Karena itu di weekend pertama bulan Oktober ini Off masih memeluk suaminya yang bergelung di bawah duvet tebal. Sudah pukul 10 pagi tapi belum ada tanda-tanda Gun akan bangun.
Off menguap untuk kesekian kalinya, meskipun sudah bangun rasanya malas sekali untuk keluar dari kehangatan tempat tidur.
Dan Off mengumpat dalam hati kepada siapapun yang menelepon ke ponsel suaminya pagi-pagi begini. Dengan usaha membuat gerakan seminimal mungkin karena kepala Gun menghimpit lengan kiri, Off meraih ponsel Gun yang dalam mode getar.
"Kalo soal jengukin adek lo lagi gue ga mau. Sibuk" adalah salam pembuka Off pada penelepon.
"Galak banget astaga. Kesannya gue minta tolong soal adek gue sering banget gitu"
Off berdecak, "Udah to the point aja. Laki gue masih tidur"
"Udah jam sepuluh lewat loh ini"
"Bacot. Laki gue tulang punggung keluarga, capek habis kerja keras. Lo yang bukan keluarga diem!" balas Off tanpa ampun.
"Ngegas banget sih pagi-pagi? Ga dikasih jatah lo?"
Off menutup mata sekilas untuk meredakan emosinya, "Kalo ga penting gue tutup nih" ancamnya.
"Astaga Jumpol! Gue masih berbaik hati nanyain kabar duluan padahal!"
"Gue tau lo bukan tipe yang suka nelfon cuma buat nanyain kabar kayak laki lo. Pasti ada apa-apanya" Off mengelus lengan Gun dengan ibu jari saat suaminya mulai mengerutkan kening, tanda terganggu.
"Hehehe lo emang temen gue. Tapi ga jadi deh, gue maunya sama Gun aja"
Off menarik sudut bibir mengejek, "Si brengsek kenapa lagi?"
"Idih siapa yang mau ngomongin Tay"
"Serius, kalo lo masih muter-muter history call lo langsung gue hapus nih"
"Ck! Tapi gue butuhnya pendapat Gun! Bukan budak cinta mendarah daging kayak lo!"
"Sumpah ya New. Habis ini gue ga bakal mau dimintain tolong soal adek lo lagi. Udah kelakuannya kayak dakjal, kakaknya ngeselin kayak lo lagi" Off sudah berbaring sepenuhnya, pembicaraan ini akan panjang.
New terbahak di ujung telepon, Marc memang agak cranky dengan orang yang tak terlalu dekat.
"So how's married life"
Off mengerutkan kening, "How's my married life ga bakal menarik buat lo unless..."
"...you're planning to have one. OH MY GOD NEW!"
Teriakan Off sukses membangunkan Gun yang kini menatapnya kesal dengan wajah khas bangun tidur. Off mengerinyit minta maaf sambil memperlihatkan layar ponsel bertuliskan nama New kepada Gun.
Gun meraih pergelangan tangan Off yang memegang ponsel dan mendekatkannya ke mulut,
"Ngapain lo pagi-pagi nelfon laki gue?" todong Gun dengan suara serak.
"Gue nelfon ke hape lo ya kampret!"
Ponsel akhirnya diberikan sepenuhnya pada pemilik dan Off turun dari tempat tidur, meninggalkan kedua sahabat yang sedang dalam sesi curhat itu.
Gun keluar dari kamar dengan rambut berantakan, berjalan menghentak-hentak sambil menggaruk pinggang. Seperti sudah terprogram Gun mengambil tempat di salah satu dari dua bangku meja makan bundar, membuka mulut dan Off langsung menyumpalnya dengan toast. Saat Gun mengunyah gigitan pertamanya sauce dish dengan dua sekat mendarat di depan Gun, satu sisi berisi strawberry jam dan sisi lainnya berisi madu. Shut up! Gun tidak menerima komentar atas metodenya mencelupkan toast ke selai dan madu bergantian. Mind your business, he said.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME - TayNew (Side Story)
RandomSomewhere in the future of HOME - TayNew where the story focus on their relationship. Please check the main story first, if you haven't.