The Wound doesn't Hurt Anymore

2.7K 220 6
                                    

Timeline : Lima bulan setelah Off Jumpol Mau Nikah.

a. n. : Gue saranin buat baca part 'Flashback' di main story dulu ya, sebelum lanjutin part ini.



Off meletakkan kardus yang ditentengnya dengan keras ke atas meja makan, di belakangnya terdengar omelan tidak henti-henti dari Tay yang mengangkat kardus dengan ukuran jauh lebih besar bersama New.

Bum!

Off membelalakkan matanya saat Tay dengan sembarangan menjatuhkan kardus itu di lantai, ia harus meminta maaf pada tetangga di bawahnya sehabis ini.

"Kok lo lepasin sih! Kaki gue hampir kena nih!" tegur New kesal, jempol kakinya hampir jadi korban.

Tay terengah-engah, satu tangannya ia istirahatkan di bahu New satu lagi memegang pinggangnya yang membungkuk, "Ga kuat gue sumpah ga kuat! Sialan ya lo, Peng! Kenapa ga nyewa orang aja sih? Liat-liat dong lo kalo mau mintain tolong! Ga sampe direksi perusahaan gede juga!" tunjuk Tay pada pacarnya yang sama terengahnya.

Kemeja mahal New sudah tidak berbentuk, bagian kanan sudah keluar dari celana, lengannya digulung asal-asalan. Jangan tanya dasi New, ia sendiri tidak ingat dimana meninggalkan dasinya sejak membantu Off Jumpol yang tidak tahu diri ini mengemasi barang-barang di ruang kerjanya tadi sore.

Off merubah ekspresi kesalnya menjadi tersenyum manis, "Aaaa makasih bangeeeet. Makin sayang gue sama lo berdua" serunya dengan nada manja yang dibuat-buat.

Tay dan New tidak menjawab, masih berusaha menetralkan laju napas yang berkejar-kejaran.

"Di bawah masih ada dua loh" Off mengingatkan keduanya pada dua buah kardus yang masih duduk manis di jok belakang mobilnya, tidak terlalu besar memang.

"Ntar dulu!" Tay mengangkat telapak tangannya ke arah Off, tubuhnya ia buat berdiri tegak, "Deal-dealan dulu lah kita. Gue bantuin angkat yang dibawah tapi hadiah pernikahan dari gue hangus!"

New mengangkat tangannya, "Kalo gitu gue ga ikut lagi! Gue udah terlanjur ngasih tiket cruise trip ke Gun!" dengan tertatih-tatih New berjalan ke arah meja makan, menghenyakkan tubuhnya pada kursi kayu.

Off terlihat berpikir beberapa saat, "Okedeh. Toh gue udah dapet dari New. Yok, sayang" Off mengamit lengan Tay untuk kembali turun ke basement.

New hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan keduanya, setelah ditinggal sendiri dan pegal dipinggangnya mulai hilang, New membuka kardus ukuran sedang yang diletakkan Off di atas meja makan. Sudut bibirnya terangkat saat melihat barang-barang yang berserakan di dalamnya. Ada beberapa buah polaroid yang agak pudar, foto Off bersama Gun saat keduanya wisuda, saat makan malam, kemudian foto random Gun dan yang terakhir foto mereka berempat dua tahun yang lalu, sebelum Gun kembali ke Amerika.

"Jumpol, jumpol" gumam New masih tersenyum, tidak menyangka seorang Off Jumpol akan membawa foto-foto seperti ini ke tempat kerjanya.

New kembali meletakkan polaroid itu ke dalam kardus, menggantinya dengan tumpukkan stick notes berbagai warna. Kebanyakan stick notes berisi pengingat pekerjaan, yang menarik perhatian New adalah stick notes yang masih terlihat baru, selain tentang pekerjaan, ada kata- kata penyemangat seperti, 'Ayo Off! Dikit lagi mau nikah!', 'Ga papa Gun pasti lagi capek', 'BANGUN OFF JUMPOL!'. New lagi-lagi tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Kepalanya memutar kenangan-kenangan bersama Off dan Gun yang bulan depan akan menikah, kemudian pindah ke Amerika. Pernikahan keduanya sederhana, tidak heboh sama sekali. Hanya dihadiri keluarga dan teman-teman dekat, tanpa undangan orang tua, tidak sampai dua ratus orang. Gun dan kemalasannya berurusan dengan banyak orang.

HOME - TayNew (Side Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang