Timeline : One Sunday in October 2029. Just a random talk in another cold day in Autumn.
Hari Minggu yang tenang. Off sedang duduk didepan televisi yang menyala meskipun fokusnya berada pada buku tebal di atas pangkuan. Off terlalu fokus hingga suaminya yang baru saja keluar kamar menuju dapur tak terlihat.
Suara renyah roti bakar datang menghampiri dan Off baru mengangkat kepala saat Gun menghempaskan tubuh begitu saja di sofa yang sama dengan yang diduduki Off.
"Morning" sapaan singkat dari Gun sebelum mengecup pipi suaminya sekilas.
"Almost noon, sayang" balas Off melakukan hal yang sama kepada Gun dan kembali pada bukunya.
Off sibuk pada buku dan Gun sibuk memandangi Off bersama roti di mulut. Diam seperti ini sudah biasa.
Gun menepukkan kedua telapak tangannya untuk membersihkan sisa roti, menghabiskan air minum milik Off yang terletak di atas meja, kemudian turun. Duduk bersila di dekat kaki Off.
Sontak hal ini mengundang perhatian Off yang langsung dipaksa diam saat hendak membuka mulut. Lebih baik menurut dan lihat saja yang apa yang akan dilakukan Gun.
Off mendengus sambil tersenyum saat Gun mulai memijit telapak kakinya, berusaha kembali melanjutkan bacaan.
"Bener kan ini?" tanya Gun yang sedang melakukan pemanasan, menggerakkan bagian kanan telapak kaki Off ke depan, bagian kiri ke belakang secara bergantian.
Off mengangguk tanpa suara, biarkan iklan produk permbersih wajah di televisi yang mengisi keheningan.
Massage berlanjut, Gun sedang menautkan jari tangannya dengan jari kaki Off dan menggerakkannya ke depan dan belakang saat Off akhirnya buka mulut,
"Kenapa? Mau ninggalin aku seminggu?"
Gun mendengus, kebaikannya disalah artikan.
"Biasanya kan gitu. Kalau kamu tiba-tiba baik pasti ada apa-apanya. Kenapa? Mau keluar kota lagi?" tanya Off kini menutup buku dan menyimpannya di ruang kosong sofa.
"Enggak. Siapa bilang"
Gun memegang tumit Off dengan satu tangan, tangan lainnya mengepal dan buku-buku jarinya ditekan mulai dari tumit naik hingga ke batas ruas jari. Mengulanginya terus menerus hingga beberapa kali.
"Agak kerasan coba" pinta Off merilekskan punggung.
"Gini?" Gun menekan kepalan tangannya lebih kuat, namun masih belum ada raut puas dari wajah Off.
"Kalo ini?" Gun menekan lebih kuat dengan gerakan lebih pelan.
"Kamu belum dapet feel nya nih" komentar Off. Ia memang ahlinya kalau soal foot massage.
Gun memutar bola mata tidak terima, namun masih meneruskan pijatannya. Kali ini menekan kedua ibu jari pada telapak kaki Off, bergerak naik-turun.
"Ah udah ah. Yang satunya lagi" Gun menarik kaki Off yang lainnya untuk diletakkan di atas paha. Mengulangi gerakan massage yang ia tahu pada kaki satunya.
"Aku ga tau ya kamu mau ngapain sebenernya. Tapi ya lumayan, pijet gratis" Off menjadikan kedua tangan sebagai bantal, menatap ke arah plafon rumah.
Gun diam saja, sedang menggunakan otak untuk bekerja keras. Bagaimana bisa pijatan Off menjadi begitu handal, trik apa yang bisa ia gunakan untuk melakukan hal yang sama?
"Dah. Beres. Sekarang giliran aku" Gun menurunkan kaki Off dan menghambur ke atas sofa. Kakinya terunjur dan kedua tumit segera berada di atas paha Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME - TayNew (Side Story)
RandomSomewhere in the future of HOME - TayNew where the story focus on their relationship. Please check the main story first, if you haven't.