Yaudah kita kenalan dulu saya verrel, saya asli Indonesia tapi sudah 18 tahun saya tinggal di Amerika, dan saya disini untuk menjalankan bisnis dan mencari seseorang yang telah menghilang sejak lama" ucap verrel membuat Prilly menatapnya
"Aku Anastasya Prilly Latuconsina, aku asli Indonesia" ucap Prilly membuat verrel terdiam hal itu membuat Prilly menatapnya bingung.
"Ouh oke, sekarang kita sudah berkenalan jadi apa kamu mau cerita" ucap verel membuat Prilly menghela nafas lalu mengangguk dan memulai cerita mulai ia dibenci sama keluarganya sampai sekarang hal itu membuat verrel menatapnya iba bagaimana mana bisa Prilly mengalami hal seperti itu dengan sepontan verrel membawa Prilly kedalam dekapannya membuat Prilly semakin terisak menumpahkan segala kesedihannya. Sedangkan Prilly ia merasa nyaman didalam dekapan verrel.
" Sekarang kamu tinggal dimana?" Ucap verrel
"Aku akan tinggal di kost-kostan" ucap Prilly yang diangguki verrel
"Terimakasih ya sudah mau dengerin ceritaku" ucap Prilly yang di angguki verrel ."Yaudah ka aku pergi dulu ya" ucap Prilly
"Gimana kalau saya antar" ucap verrel
" Gak usah ka nanti ngerepotin" ucap Prilly merasa tidak enak
" Gpp ko, gak ngerepotin sama sekali" ucap verrel.
" Bener?" ucap Prilly
"Iya be" ucap verrel membuat Prilly menatapnya bingung verrel yang mengertipun menjelaskan
"Be itu panggilan Kaka kekamu mulai sekarang karena kamu cubby" ucap verrel membuat Prilly tersenyum.
"Yaudah yuk" ucap verrel yang diangguki Prilly dan segera mereka pergi sepanjang jalan Prilly hanya diam dan berbicara saat verrel menanyakan alamat kostnya.
Sesampainya didepan kost terlihat seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu kost namun pandangan Prilly tertuju pada koper dengan segera prilly turun dan menghampiri ibu kos.
"Nih barang-barang kamu sekarang kamu pergi saya tidak mau ada seorang pelacur di kostan saya" ucap ibu kost membuat Prilly menetes kan air matanya
"Tapi Bu kalau saya gak kost disini dimana saya akan tinggal" ucap Prilly
"Sekarang kamu pergi" ucap ibu kos dan segera mengunci gerbangnya membuat Prilly menghela nafas jika seperti ini dimana ia akan tinggal uangnyapun sudah ia bayarkan kesekolah.
"Hey" ucap verrel yang sudah berada dissmpimg Prilly
"Kamu bisa ikut dengan saya" ucap verrel membuat Prilly menatapnya"Maaf tapi aku takut merepotkan Kaka lagian aku tidak punya uang untuk menggantinya" ucap Prilly membuat verrel terkekeh.
"Sudah jangan dipikirkan lebih baik sekarang kamu ikut dengan saya, tenang aja saya bukan orang jahat ko" ucap verrel yang diangguki Prilly dan mereka segera pergi
Sesampainya disalah satu apartemen mereka segera masuk.
"Untuk sementara kamu tinggal di sini dulu ya, kamar kamu yang itu" ucap verrel yang diangguki Prilly
"Ouh iya Kaka mau keluar dulu, kamu Istirahat aja, dikulkas juga ada beberapa roti kamu makan aja" ucap verrel
" Terimakasih ya sudah mau direpotkan" ucap Prilly diangguki verrel
" Yasudah Kaka pergi dulu" ucap verrel yang diangguki Prilly dan segera pergi sedangkan Prilly memutuskan untuk bersih-bersih karena badannya sudah terasa lengket.
Setelah mandi Prilly memakai piyama biru dan saat ini ia tengah bercermin ia baru menyadari bahwa perutnya sudah terlihat membesar dengan perlahan Prilly mengusap perutnya "kamu hadir dari kesalahan dan dari seorang yang bajingan, tapi mommy berharap kamu tidak seperti dia, kamu harus jadi anak yang baik dan penyayang" ucap Prilly dengan air mata yang mengalir. Namun tiba-tiba ia merasa laper dengan segera Prilly menuju kulkas dan ternyata bahan masakannya lengkap sebaiknya ia masak.
Dilain tempat verrel baru saja sampai disebuah gedung dengan tatapan penuh amarah dengan langkah cepat ia menuju ruangan petinggi perusahaan tersebut. Sesampainya di ruang bertuliskan CEO verrel langsung masuk tanpa mengutuk pintu.
Bug....
Satu pukulan menghantam wajah seorang pria tampan.
"Reel Lo apa-apaan sih" ucap seseorang membuat verrel kembali melayang kan pukulannya.
"Lo mau tau kenapa gue seperti ini, itu karena Lo sudah menghancurkan seseorang yang gue sayang" ucap verrel membuat seseorang menatapnya bingung.
"Lo tau siswa yang bernama Prilly yang baru saja dikuluarin dari sekolah karena ulah bajingan " ucap verrel yang diangguki seseorang yang tak lain adalah ali, ya setelah terbukti bahwa Prilly adalah adiknya yang telah hilang sejak baby verrel langsung menuju kantor Ali yang tak lain adalah sahabatnya sejak kuliah.
"Lo tau dia adalah Anastasya Prilly Latuconsina putri semata wayang keluarga Latuconsina yang hilang, selama ini Lo balas dendam dengan orang yang tidak bersalah, dan mulai sekarang gue tidak Sudi lagi bersahabat dengan pria bajingan , ingat Lo jangan berharap bisa menemui Prilly. " Ucap verrel sedangkan ali hanya diam menatap kepergian verrel.Akhhhhhh, kenapa gue jadi bodoh sih" ucap Ali dan duduk dikursi kebesarannya.
Sesampainya di apartemen verrel melihat Prilly tengah duduk dengan cemilan ditangannya melihat verrel tengah dudukpun Prilly langsung berdiri.
"Ka maaf ya aku makan cemilannya" ucap Prilly namun bukan menjawab verrel malam memeluk Prilly membuat Prilly kaget.
"Sekarang kita pulang" ucap verrel membuat Prilly bingung
"Nanti kaka jelasin" ucap verrel dan langsung mengajak Prilly pergi tanpa membawa apapun sepanjang jalan Prilly tak henti-hentinya mengomeli verrel karena telah membawanya pergi yang hanya menggunakan piyama dan kentang goreng di tangannya sampai ia menyadari bahwa dia sudah sampai dibandara."Kita ngapain kesini ka, bahkan aku cuma pake piyama lihat orang-orang melihat aku seperti itu" ucap Prilly
"Sudah tidak apa-apa, ayo naik" ucap verrel dan mereka kini sudah di pesawat, seperti nya ini adalah pesawat pribadi karena tidak ada penumpang lain.
"Ka sebenarnya kita mau kemana" ucap Prilly kepada verrel
"Nanti kamu akan tau" ucap verrel membuat Prilly kesal. Dan kembali memakan kripik.
Setelah menempuh beberapa jam akhirnya Prilly sampai dibandara internasional los angeles hal itu membuat Prilly menatap verrel begitu intens sedangkan verrel yang ditatap pun merasa heran.
" Kaka gak ada niat an jual aku kan" ucap prilly" " yaampun ka kalau jual Prilly gak bakalan laku emang Kaka gak lihat perut aku buncit pertanda aku hamil, aku gak bakalan menguntungkan" crocos Prilly membuat verrel tertawa.
"Udah ya, intinya Kaka gak akan jual kamu paham, sekarang ayo kita pulang" ucap verrel namun tiba-tiba langkah Prilly terhenti hal itu membuat verrel ikut menghentikan langkahnya
Oke guys bagaimana ceritanya? Jangan lupa untuk vote, pollow and coment ya guys🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
goresan hati (END)
Fanfictionbaca langsung lebih seru.❗ maaf jika ada nama tempat ataupun tokoh yang sama🙏🙏