part 13

857 76 3
                                    

"Loh kenapa cucu opa" ucap papanya membuat Prilly menatapnya

"Pa boleh gak kalau Al ketemu Ali sebentar soalnya dari tadi dia nangis terus" ucap Prilly membuat papanya menghela nafas dan mengangguk

"Makasih ya pa" ucap Prilly yang diangguki papanya

"Iya sayang" ucap papanya dengan segera Prilly pergi ke taman belakang lebih tepatnya gudang. Dan segera masuk setelah kunci dibuka namun langkahnya terhenti saat melihat Ali belum juga sadarkan diri, bahkan lebih mengenaskan Ali tergeletak dilantai yang kotor.
Dengan segera Prilly jongkok disamping Ali dan mencoba membangunkan Ali.

"Li,, Ali" ucap Prilly namun tidak membuat Ali bangun.
"Emm.. kamu tolong bawa dia kekamar tamu ya" ucap Prilly pada bodyguard yang ditugaskan menjaga pintu.

"Tapi-" ucap bodyguard dipotong prilly

"Biar nanti saya yg jelaskan" ucap Prilly yang diangguki bodyguard yang langsung mengangkat tubuh Ali dan membawanya kekamar tamu, sedangkan Prilly menjelaskan pada papanya. Setelah itu prilly membawa Al kedalam kamar karena terlelap.

Sedangkan verrel yang mendapatkan kabar baahwa Ali nekat masuk sampai dikurung langsung segera pulang karena bagaimanapun juga Ali adalah sahabatnya.  Sesampainya di mansion verrel bertemu dengan mamanya .
"Boy ko tumben sudah pulang"  ucap sang mama membuat verrel menatapnya

"Ahh ini katanya Ali tadi kesini" ucap verrel yang diangguki mamanya

" Terus sekarang dimana" tanya verrel

"Ada dia di kamar tamu, lagi dirawat maid" ucap mamanya

"Terus prinses mama?" Tanya verrel

"Lagi nidurin Al, tadi Al ngamuk minta ke daddynya" ucap mamanya membuat verrel mengangguk paham dan pergi, sesampainya di kamar Al melihat Ali sudah sadarkan diri dan tengah dikompres oleh maid.

"Kalian boleh keluar" ucap verrel yang diangguki maid setelah maid keluar verrel menatap Ali yang tengah meringis.

"Gimana kalau dunia tau CEO kejam seperti ini" ucap verrel membuat Ali menatapnya tajam
"Kirain gue Lo gak serius ternyata boleh juga" ucap verrel

"Diam Lo" ucap Ali kesal

"Ouh kaya gitu gak kasih restu nih" ancam verrel membuat Ali menatapnya malas

"Yaudah gue keluar dulu, mau ketemu ponakan gue males gue lihat Lo" ucap verrel

"Anak gue itu" ucap Ali kesal yang tak dihiraukan oleh verrel yg melongos keluar.

Sedangkan Prilly dikamar tengah dibuat pusing oleh Al yang sendari tadi merengek meminta keluar. Namun prilly enggan untuk keluar ia belum siap jika harus bertemu dengan Ali.

Cklek

"Hallo jagoan, kenapa sayang?" Ucap verrel namun Al tidak menghiraukan perkataan verrel
"Kenapa sih dia" tanya verrel pada prilly

"Dia pengen keluar" ucap Prilly membuat verrel mengangguk paham

"Sama uncle yuk" ucap verrel membuat Al nangis kejer.

"Al diam dong, mommy pusing nih" ucap Prilly membuat Al makin kejer.

"Prill, bawa keluar kasian Al" ucap verrel membuat Prilly menatapnya lalu menghela nafas

"Oke, ayo kita keluar" ucap Prilly membuat Al berhenti menangis

Sesampainya diruang keluarga Prilly duduk dengan Al dipangkuannya. 

"Emm,,,, Al sayang sama uncle dulu yuk, kita ketemu Daddy " ucap verrel namun Al malah nangis kejer

" Ka udah deh aku pusing tau dengerin Al dari tadi nangis terus" ucap Prilly kesal

"Sensi banget sih lu dek", ucap verrel membuat Prilly menatapnya dengan tajam

Khmm.. deheman seseorang membuat Prilly dan verrel menatapnya dengan segera prilly mengalihkan pandangan.

"Eh Li, Lo kalau belum kuat Lo bisa istirahat ada di sini" ucap verrel membuat Ali tersenyum

"Gue gpp, gue harus balik" ucap Ali namun tatapannya tertuju pada Al yang tengah menatapnya.
"Emm,,, pril boleh aku gendong Al" ucap Ali namun prilly hanya diam

" Emm,,, gue kekamar dulu ya" ucap verrel langsung pergi dan tinggalkanlah prilly dan Ali serta Al.

"Sekali aja" ucap Ali

"Jika anda mau pulang, pulang saja Al sudah bahagia bersama saya" ucap Prilly

"Say-" ucap Ali terpotong oleh Prilly

"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah mengijinkan anda untuk menyentuh Al, apalagi menggendongnya, karena apa tangan anda itu kotor tidak pantas untuk menyentuh putra saya, anda fikir saya kasihan melihat anda babak-belur dan mengijinkan anda menyentuh Al, buang jauh-jauh fikiran seperti itu karena itu tidak mungkin, dan anda harus tahu Al tidak membutuhkan anda" ucap Prilly

"Saya sadar dengan semua kesalahan saya, saya tau untuk mendapatkan maaf dari kamu akan sulit, tapi aku hanya minta jangan jauhkan saya dari Al" ucap Ali membuat prilly tersenyum sinis

"Apa anda tidak mendengar ucapan saya, kalau saya tidak akan mengijinkan anda menyentuh Al apalagi menggendongnya bahkan saya tidak akan memperkenalkan anda pada Al, anda harus tahu dalam akta kelahiran Al pun tidak ada nama anda, karena saya sudah menganggap anda itu mati" ucap Prilly

"Jadi anda jangan pernah berharap lebih pada Al, ngerti." Ucap Prilly membuat Ali terdiam segitu bencinya prilly terhadap nya.

"Izinkan saya untuk menggendong Al untuk yang pertama dan terakhir, setelah itu saya berjanji tidak akan mengganggu hidup kalian" ucap ali membuat Prilly mengangguk dengan segera Ali mengambil alih Al dan memeluknya, sedangkan Al hanya diam.
"Maafin daddy sayang" bisik Ali ditelinga Al.
"Maafin daddy gak bisa nemenin kamu, maaf Daddy harus pergi, Al harus jadi anak Soleh, penurut, Al jagoan harus jaga mommy Al ya" ucap Ali,  mungkin ini untuk yang pertama dan terakhir memeluk putranya, karna ia sadar ia tidak mungkin memaksa Prilly untuk bersamanya setelah apa yang telah ia lakukan pada prilly. Meskipun berat baginya tapi ia ingin Prilly bahagia.

"Pril" ucap Ali membuat Prilly menatapnya
"Saya cuma mau bilang terimakasihh karena kamu telah melahirkan Al, terimakasih karena telah merawatnya, dan saya minta maaf atas semua kesalahan saya sama kamu, " ucap Ali dengan tatapan sendu
"Daddy pulang dulu ya sayang, Al sama mommy dulu ya" ucap Ali dan menyerahkan Al pada Prilly namun Al malah memeluk leher Ali dengan kencang seolah tak ingin jauh dari daddynya.
Hal itu membuat Ali meneteskan mata.

"Ayo sini Al" ucap Prilly namun Al semakin memeluk Ali sambil menangis.

" Sayang nanti Daddy kesini lagi, sekarang Al sama mommy dulu ya" ucap Ali namun tidak dihiraukan Al, dengan segera Prilly mengambil alih Al dari gendongan Ali.
Melihat Al menangis seperti itu membuat Ali merasa bersalah, dan semakin menyalahkan dirinya sendiri dengan segera Ali pergi, ia tak kuat mendengar tangisan Al yang membuat hatinya sakit.
Jauh dari buah hati seperti kehilangan separuh jiwa nya. Dengan segera ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi ia tidak peduli lagi dengan nyawanya.

"Al udah dong jangan nangis  ya sayang" ucap Prilly yang dihiraukan oleh Al yang terus menangis membuat Prilly diam dan membiarkan Al menangis.















Okay guys bagaimana ceritanya? Maaf ya baru bisa next soalnya aku sibuk dengan kerjaan 🙏
Untuk selanjutnya saya akan usahakan cepat next ya. Tapi ingat jangan lupa untuk vote pollow and coment ya 🙏


goresan hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang