part 8

793 77 3
                                    

Setelah menempuh beberapa jam akhirnya Prilly sampai dibandara internasional los angeles hal itu membuat Prilly menatap verrel begitu intens sedangkan verrel yang ditatap pun merasa heran.

" Kaka gak ada niat an jual aku kan" ucap prilly" " yaampun ka kalau jual Prilly gak bakalan laku emang Kaka gak lihat perut aku buncit pertanda aku hamil, aku gak bakalan menguntungkan" crocos Prilly membuat verrel tertawa.

"Udah ya, intinya Kaka gak akan jual kamu paham, sekarang ayo kita pulang" ucap verrel namun tiba-tiba langkah Prilly terhenti hal itu membuat verrel ikut menghentikan langkahnya.

"Kamu kenapa" ucap verrel

"Sa-k-it" ucap Prilly sembari memegang perutnya dan tak lama kegelapan menghampirinya hal itu membuat verrel panik dan langsung menggendong Prilly kedalam mobil yang sudah disediakan oleh bodyguard nya. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit verrel terus memarahi supirnya karena membawa mobil terlalu lama.

Sesampainya di rumah sakit Prilly langsung ditangani sedangkan verrel tengah duduk di bangku tunggu sebenarnya verrel sudah memberi tahu kepada orang tuanya bahwa ia sudah menemukan adiknya tapi verrel belum memberitahu kan kondisi sebenarnya.

Hampir satu jam dokter menangani Prilly dan kini Prilly sudah sadar tengah ditemani  verrel.

"Ka ko perutku masih gendut sih" ucap Prilly membuat verrel menyentil jidatnya
"Sakit tau, lagian aku berharap dia pergi, biar aku bisa melanjutkan sekolah" ucap Prilly membuat verrel menatapnya tajam

"Dia tidak bersalah, harus nya kamu tidak berfikir seperti itu, biarkan dia lahir kalau kamu mau sekolah kamu bisa home schooling" ucap verrel membuat Prilly tersenyum

"Kaka ngehina aku , jangankan untuk bayar home schooling, buat beli makan aja gak punya" ucap Prilly membuat verrel menggeleng kan kepalanya

" Sudah sekarang kamu istirahat, nanti sore kita pulang" ucap verrel membuat Prilly kesal.

"Tujuan kita kesini ngapain sih ka, bahkan aku baru kenal tadi pagi" ucap Prilly

"Kamu akan tau setelah kita pulang" ucap verrel.

"Bearti benar kalau aku akan di jual ia" ucap Prilly membuat verrel tersenyum

"Bawel, bumil tidak boleh Bawel " ucap verrel membuat Prilly mendengus

"Ka" ucap prilly menatap verrel penuh arti

"Hmm" gumam verrel

"Aku pengen pisang bentuk kotak rasa strawberry deh" ucap Prilly membuat verrel menatapnya dengan intens

"Apa itu keinginan ponakanku?" Ucap verrel membuat Prilly menganggukkan kepalanya

"Baiklah tunggu ya" ucap verrel dan segera pergi sedangkan Prilly hanya menatap verrel yang mulai menjauh, entah kenapa ia merasa nyaman didekat verrel dan juga ia merasa terlindungi.

"Maafkan mommy sempat berfikir untuk membunuhmu, mommy janji akan jagain kamu dari siapapun dan mommy berharap kamu tidak menanyakan tentang siapa ayahmu, meskipun itu hal mustahil, maaf jika mommy egois tapi suatu saat kamu pasti tau dan mengerti kenapa mommy membenti daddymu" ucap Prilly dalam hatinya setelah menunggu setengah jam verrel kembali membawa pesanan Prilly membuat Prilly tersenyum lebar.

"Laper Bu" ucap verrel yang dihiraukan oleh Prilly "habis makan kita pulang ya" ucap verrel yang diangguki Prilly

"Habis" ucap Prilly membuat verrel menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Prilly

"Yasudah yuk kita pulang" ucap verrel yang diangguki Prilly dengan perlahan Prilly turun dan merekapun segera pulang sengaja verrel membawa Prilly pulang.

Setelah menempuh waktu 20 menit akhirnya Prilly dan verrel sampai di rumah yang besar mungkin bisa dibilang mansion.

"Ayo masuk" ucap verrel saat melihat Prilly hanya diam memandang rumahnya

"Kita ngapain kesini, nanti orang akan jijik sama aku, aku pergi aja ya" ucap Prilly membuat verrel menghela nafas

"Kita masuk dulu dan kamu akan tau jawabannya kenapa Kaka bawa kamu kesini" ucap verrel membuat Prilly menatapnya dengan intens

"Tapi" ucap Prilly terhenti saat verrel menatapnya tajam membuat Prilly takut dan menundukkan kepalanya

"Ayo " ucap verrel dengan tangsn menggandeng Prilly yang hanya diam mengikuti verrel. Sampai Prilly masuk dan terlihat dua orang paruh baya yang tengah bersantai menonton tv membuat Prilly menatap verrel dengan segera verrel menghampiri kedua orang paruh baya itu.

"Hai ma, pa" ucap verrel dan duduk disamping mereka

"Adikmu mana? " Ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu kandung verrel.

"Tuh" tunjuk verrel pada Prilly membuat Prilly menatap verrel bingung namun tatapannya teralihkan oleh wanita paruh baya yang menatapnya dengan air mata membuat Prilly bingung. Dengan segera mama verrel menghampiri prilly dan memeluknya erat membuat Prilly meringis karena perutnya kegencet. Dengan segera verrel menghampiri dan melepaskan pelukannya

"Kamu apa-apaan sih boy mama tuh masih pengen peluk princess mama" ucap mama verrel kesal

"Iya tapi jangan kenceng-kenceng" ucap verrel

"Sudah sekarang kita duduk dulu" ucap pria paruh baya yang tak lain adalah papanya verrel dan mereka pun duduk kini Prilly tengah di apit oleh mama dan papa verrel sedangkan verrel duduk dikursi singgel.

"Boy sekarang kamu ceritakan dimana kamu ketemu princess mama" ucap mama verrel

" Kan aku sudah cerita kemarin ma tapi ada satu hal yang belum mama dan papa tau" ucap verrel sembari menatap Prilly sedang kan Prilly hanya diam menunduk dengan sejuta pertanyaan















Oke guys bagaimana ceritanya seru gak? Jangan lupa untuk vote, pollow and coment ya 🙏🙏

goresan hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang