part 21

774 73 6
                                    

"Aku ingin menebus semuanya , aku ingin memperbaikinya tapi aku sadar Kesalahan ku sangat fatal. " Ucap Ali "sekarang aku cuma minta satu, jangan jauhin aku dari Al, aku sangat menyayanginya" ucap Ali sedangkan Prilly hanya diam iya bingung apa iya harus percaya pada Ali bahwa Ali sudah berubah tapi rasa kecewa itu masih begitu besar.

"Tapi ingat. Bukan berarti aku akan ngebiarin orang lain menjadi pasanganmu. Karena sampai kapanpun kamu akan menjadi pasangan ku jika ada yang berani mendekatimu nyawa taruhannya" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tajam

" Terserah padamu tuan" ucap Prilly menekan setiap katanya membuat Ali tersenyum.

" Baiklah jika terserah ku maka hari ini kita menikah" ucap Ali sembari mengotak-atik benda pipihnya membuat Prilly menatapnya " sudah siap, sini Al sama Daddy biarkan mommymu menyiapkan diri untuk acara nanti" ucap Ali membuat Al berjalan kearah Ali dengan perlahan Ali mendudukkan Al disampingnya.

"Denger baik-baik aku tidak mau menikah dengan mu, karena papa tidak ingin memiliki menantu sepertimu" ucap Prilly

" Hey siapa bilang, aku menikahimu karena papamu merestuinya" ucap Ali membuat Prilly tertawa

" Sepertinya kau harus istirahat, lihat bicaramu mulai melantur" ucap Prilly membuat Ali tersenyum

" Perutku rasanya sakit mungkin karena belum adanya asupan membuat cacing diperutku berdemo" ucap Ali namun tak membuat Prilly mengalihkan tatapannya dari hpnya " sayang" ucap Ali pada Prilly namun tidak membuat Prilly bergeming

" Sayang,, sayang,,, prill" ucap Ali membuat Prilly menatapnya

" Apaan sih makan aja sendiri udah tua juga malu kali sama anak" ucap Prilly jutek.

" Gakpapa dong sayang aku kan sakit" ucap Ali

"Manja" ucap Prilly membuat Ali tersenyum saat Prilly mengambil mangkuk bubur di nakas lalu duduk disamping Ali

"Buka mulutnya" ucap Prilly sembari menyodorkan suapannya dengan senang hati Ali menerima suapan dari Prilly sampai buburnya habis.

"Suster yang ngerawat kamu mana" tanya Prilly

"Tidak ada" ucap Ali santai

" Terus yang ngerawat kamu siapa" ucap Prilly

" Kan ada kamu" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tajam

"Enak aja aku bukan pembantu kamu" ucap Prilly

" Siapa bilang kamu pembantu aku, kamu itu calon istriku dan ibu dari anak-anakku" ucap Ali membuat Prilly kesal.

" Mimpi" ucap Prilly lalu pergi dari kamar Ali dengan membawa mangkuk bekas bubur.  Setelah dari dapur Prilly berniat kembali ke kamarnya Sesampainya di ruang keluarga Prilly melihat papa dan mamanya membuat mengurungkan niatnya.

"Loh . papa dan mama ngapain ko bisa disini" ucap Prilly membuat papa dan mamanya tersenyum

"Sini duduk dulu sayang" ucap mamanya Ali dengan segera Prilly duduk.

" Gini loh sayang mama dan papa kesini karena permintaan Ali, katanya anak papa mau dinikahi Ali" ucap papa Prilly membuat Prilly

" Loh bukannya papa marah sama Ali" ucap Prilly

" Papa dan mama memang marah tapi setelah papa cari tau, dan Ali sudah menyesalinya jdi papa maafkan dan merestuinya" ucap papa Prilly.

" Lagian sayang, Al itu membutuhkan figur seorang ayah, apalagi sekarang katanya Al gak mau jauh dari Ali kan" ucap mama Prilly

" Iya mah Prilly tau, tapi kan harusnya Ali bilang dulu  sama aku pa, lagian aku aku gak suka sama om-om" ucap Prilly membuat mama Ali tertawa sedangkan orang tua nya hanya tersenyum.

" Sayang aku masih muda loh, aku masih tampan, aku masih bisa kasih kamu April junior lagi" ucap seseorang yang tidak lain adalah Ali yang baru saja datang menggunakan kursi roda sambil memangku Al yang terlihat begitu nyaman di pelukan Ali.

"Hey,, apa kamu tidak ngaca lihat rambutmu itu panjang, lihat kumis kamu berwok kamu, tampan dari mananya" ucap Prilly membuat Ali memegang rambutnya.

" Ini hal mudah, setelah aku sembuh aku langsung kesalon" ucap Ali membuat Prilly terbahak-bahak. " Lihat saja nanti ku pastikan kau gak bisa jauh dariku" ucap Ali membuat menghentikan tawa Prilly

"Itu tidak akan pernah terjadi" ucap Prilly membuat Ali tersenyum remeh.

"Sudah-sudah, Ali apa yang kamu ucapkan tadi pagi benar" ucap papa Prilly membuat Ali dan Prilly menatapnya

"Benar, jika om tidak percaya aku bisa panggil penghulunya sekarang juga" ucap Ali

"Bagus tapi kamu harus berjanji jangan pernah buat prinses sakit hati, kalau sampai itu terjadi saya tidak akan memberikan kamu kesempatan lagi" ucap papa Prilly yang dianguki Ali sedangkan Prilly ia hanya diam. Ia sedang berfikir apa ini saatnya

"Kapan kamu mau menikahi prinses" ucap papa Prilly

"Nanti sore" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tajam

" Menyebalkan" gumam Prilly

"Om Jagan khawatir Ali sudah menyiapkan semuanya" ucap Ali membuat Prilly menatapnya

" Kapan kamu nyiapin nya?" Tanya Prilly jutek

" Tadi pagi " ucap Ali membuat Prilly menatapnya males.

" Sayang sini sama mommy " ucap Prilly membuat Al menatap nya lalu menggelengkan kepalanya menatap Prilly menatapnya kesal.

"Ouh gitu ya sekarang, gak mau sama mommy lagi, mommy tinggal mau" ucap Prilly membuat Al menangis kejer.

" Sayang " ucap Ali sembari menatap Prilly

" Apa natap kaya gitu, mau aku batalin acara kamu" ucap Prilly

" Acara kita sayang" ucap Ali membuat Prilly menatapnya malas " udah ya sayang jangan nangis, mommy gak mungkin ninggalin Al" ucap Ali membuat Al berhenti menangis

" Ouh iya mama sama papa kapan Dateng ke sini" tanya Prilly

" Papa dan mama baru aja sampai langsung kesini" ucap mama Prilly

"Papa juga udah nyiapin rumah buat ditinggali" ucap papa Prilly

"Beneran pa" ucap Prilly yang dianguki papa Prilly " yey akhirnya bisa tinggal bareng mama dan papa lagi" ucap Prilly

"Kamu tinggal sama suami kamu sayang" ucap mama Prilly

" Prilly kan gak punya suami, lagian calon suami aku itu masih sibuk dengan karirnya mah" ucap Prilly membuat Ali menatapnya

" Calon suami kamu itu aku bukan yang lain" ucap Ali membuat Prilly menatapnya tajam

" Aku gak mau nikah sama kamu" ucap Prilly tegas....







Gimana ya kelanjutannya,,,,, jangan lupa untuk vote pollow and coment ya guys 🙏😍🥰

goresan hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang