part 9

819 76 4
                                    

" Kan aku sudah cerita kemarin ma tapi ada satu hal yang belum mama dan papa tau" ucap verrel sembari menatap Prilly sedang kan Prilly hanya diam menunduk dengan sejuta pertanyaan.

"Prilly hamil" ucap verrel membuat mama dan papa nya kaget "itu semua karena keluarga regga yang mengaku Prilly adalah anak nya karena itu musuhnya membalas lewat Prilly, verrel sudah membalas dengan membuat Rega bangkrut dan mendekap di penjara" ucap verrel membuat Prilly manatapnya karena ia belum mengerti.
"Setelah semua terbukti bahwa Prilly saudara kandungku, aku langsung menghukum seseorang yang telah merusak perincessku" ucap verrel Membuat mama verrel memeluk tubuh Prilly

"Maafkan mama sayang, mama sudah gagal menjaga kamu" ucap mama verrel membuat Prilly melepaskan

"Ka,,, maksud Kaka tuh apa sih" ucap Prilly yang sudah tak bisa membendung pertanyaannya

"Dulu dua hari setelah kamu lahir, kamu diculik oleh musuh papa saat yang saat itu kamu sedang di jemur di taman belakang, papa sudah mencari kamu tapi Rega musuh papa menyembunyikanmu sampai bingung dan disitu mamamu selali menangis karena putri tunggal keluarga Latuconsina hilang dan terpaksa papa memutuskan untuk pindah kesini agar mamamu tidak menangis terus. Dan dua bulan lalu orang suruhan verrel kakakmu memberikan kabar bahwa kamu sekolah di syf high school dan saat itu juga verrel memutuskan untuk menemuimu tapi karena ingin bukti lebih akurat verrel memantaumu dari jauh" ucap papa verrel

"Apa aku bisa percaya" ucap Prilly membuat verrel mengambil map berupa berkas

"Bisa kamu cek" ucap verrel membuat Prilly mengambilnya lalu membacanya

"Jadi benar kalian orang tua kandungku" ucap Prilly dengan air mata di pipinya membuat mama dan papanya mengangguk dan memeluk Prilly.

" Ma-afin Pri-lly sud-ah meng-ecewa-kan kali-an" ucap Prilly disela tangisannyA

" Kamu gak mengecewakan papa dan mama, kamu prinses papa dan mama yang hebat" ucap papa verrel

"Iya sayang benar kata papa" ucap mama verrel.

"Khmmm,,, sudah sih jangan pada nangis, lagian bumil gak boleh kebanyakan nangis nanti baby-nya jelek" ucap verrel membuat Prilly menatap verrel dengan tatapan sulit diartikan.

"Kaka doain anak aku jelek" ucap prilly membuat verrel menggeleng kan kepalanya
"Karna Kaka ngatain anakku, anakku minta Kaka untuk memakai daster dan pake rambut nenek-nenek" ucap prilly membuat verrel menggeleng kan kepalanya membuat mata  Prilly berkaca-kaca.

"Princ" tegur sang papa membuat verrel menghela nafas dan menganggukkan kepalanya

"Yaudah iya-iya" ucap verrel dengan lemas

"Gak jadi deh" ucap prilly membuat verrel tersenyum lebar" jadinya aku pengen bakso tapi buatan ka verrel" ucap Prilly membuat verrel menatapnya

"Minta kawin aja sih sama Ali biar nurutin ngidam anaknya" ucap verrel membuat Prilly diam sedangkan verrel yang menyadari ucapannya langsung menatap Prilly

"Bie Kaka gak maksud" ucap verrel membuat Prilly menganggukkan kepalanya

"Gpp ko" ucap Prilly

"Yaudah sayang kamu istirahat dulu nanti kalau baksonya sudah jadi mama kasih tau" ucap mama verrel yang diangguki Prilly.

Sedangkan di lain tempat ali tengah duduk di kursi kebesarannya dengan tangan  sebatang tumpuan kepalanya, entah kenapa  perasaan menyesal sesali menghampirinya, apakah iya pantas untuk menyesalinya.

"Kenapa Lo" ucap seseorang yang tak lain adalah sekretaris atau bisa dibilang sebagai sahabatnya yang bernama baja. Membuat Ali menatapnya malas

"Ada apa" ucap Ali malas,

"Santai bro gue cuma mau nanya bocah satu kemana" ucap baja membuat Ali menatapnya malas. Dan hanya mengangkat bahu pertanda tidak tahu.

"Ouh iya Lo tahu kalau putri semata wayang Latuconsina sudah ditemukan" ucap baja membuat Ali mengangguk.

"Lo ko cuma ngangguk-ngangguk doang dari tadi, Lo gak bahagia melihat verrel bahagia" ucap baja membuat Ali menghela nafas

"Bukan begitu" ucap Ali dan langsung menceritakan apa yang membuatnya seperti ini sedangkan baja yang mendengarkan terlihat kaget dan shock bagaimana bisa sahabat nya melakukan hal seperti itu.

"Wah gila Lo" ucap baja sambil menggelengkan kepalanya sedangkan ali hanya diam menatap tajam baja

"Gue gak tau kalau Prilly adiknya verrel" ucap Ali

"Meskipun Prilly bukan adiknya verrel tapi Lo gak seharusnya hamil dia oon" ucap baja kesal

"Lo ngataiin gue oon" ucap Ali

"Ya lagian Lo asal nanem benih aja, " ucap baja

"Terus sekarang gimana?" Ucap Ali membuat baja mendengus

"Ya itu urusan Lo sama keluarganya lah" ucap baja membuat Ali menghela nafas kasar
"Sekarang gini aja Lo susul Prilly dan Lo tangguh jawab" ucap baja membuat Ali diam

"Kalau dia tidak mau" ucap Ali

"Ya usaha lah, katanya jenius, IQ tinggi, urusan gini Lo gak bisa" ucap baja membuat Ali mendengus

" Yaudah Lo urus keberangkatan gue" ucap Ali membuat baja menatapnya dengan tatapan malas .

"Yaudah gue pergi dulu nanti kalau udah selsai gue kabarin" ucap baja yang diangguki Ali

Setelah kepergian baja Ali mengusap wajah nya kasar bagaimana bisa ia seceroboh itu.

Dilain tempat Prilly tengah memakan bakso buatan verrel ditemani sang mama

"Emm,, ma" ucap prilly menatap mamanya

"Iya sayang kenapa?" Ucap mamanya

"Emm apa Ali pernah kesini" ucap Prilly membuat mamanya menganggukan kepalanya.

"Iya dulu Ali sering menginap disini pada saat dia masih kuliah" ucap mamanya  membuat Prilly menganggukkan kepalanya

"Ma boleh gak kalau prilly pergi dulu untuk sementara waktu, Prilly takut Ali kesini, boleh ya ma" ucap Prilly membuat mamanya menganggup paham

"Nanti mama bilang sama papa dulu ya, kalau di izinin besok bisa langsung berangkat ya" ucap mamanya membuat Prilly mengangguk.

"Gimana sama kandungan mu sayang?" Ucap mamanya

"Baik ko mah" ucap prilly

"Alhamdulillah, kamu harus jaga baik-baik nya sayang, bagaimana pun darah dagingmu" ucap mama Prilly yang diangguki prilly

"Iya ma Prilly pasti jaga dia dengan baik" ucap Prilly diangguki mamanya.

"Serius amat lagi ngomongin apa nih" ucap pria paruh baya yang baru datang.

"Ini lah Prilly minta izin untuk gak tinggal di sini" ucap mama prilly sedangkan Prilly hanya diam jujur ia takut jika papanya tidak mengijinkan.

"Loh kenapa sayang, disini kan ada mama, terus ini rumah kamu juga" ucap papanya

"Maaf pa Prilly hanya takut bertemu dengan Ali, apa lagi dia sahabat ka verrel," ucap Prilly yang diangguki papanya

"Yaudah jika itu keinginan kamu gakpapa tapi papa berpesan agar kamu baik-baik ya, nanti kamu bisa tinggal Seoul" ucap papa Prilly yang diangguki prilly,

"Loh pah kenapa gak di Paris aja" ucap mama Prilly membuat papanya menggelengkan kepalanya.

"Disana........"
























Haiiiiiii,,,,,, gimana nih ceritanya seru gak? Jangan lupa untuk vote pollow and coment ya....
Yang penasaran tunggu next ya.🙏🙏🙏

goresan hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang