25 • Sabar

127K 13.7K 2.5K
                                    

Jangan lupa follow!!

@_pmahar
@wattpadmahar_
@galaksiAngelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia

Silahkan tinggalkan jejak👹

Suasana kelas XII Mipa 3 begitu ramai dan gaduh, padahal terlihat jelas gurunya sedang duduk manis sembari memegang penggaris kayu. Muridnya sibuk berkeliaran, berteriak dan mempromosikan kehebatan dirinya agar bisa masuk kelompok yang mereka inginkan.

Ya, kelas ini sedang heboh memilih kelompok karena, bu Emi selaku guru Bahasa Indonesia menyuruh mereka memilih kelompok sendiri.

Bu Emi memandangi anak muridnya yang terpolos sedang menaiki bangkunya, "POKOKNYA KALO KALIAN SEKELOMPOK SAMA ARA, KALIAN BAKAL DAPET NOMORNYA BARA!" teriak Ara.

"GALAKSI JUGA YA RA?!"

Ara mendelik tak suka, "ENAK AJA! KAK GALA PUNYA ARA. AMBIL AJA BARA ATAU BANG AREL TUH NGANGGUR."

Hal itu membuat kelas semakin gaduh dan berusaha untuk sekelompok dengan Ara.

"Gue Ra gue!"

"Gak! gue aja Ra gue!"

"TAPI BOONG! AHAHAHAHA...."
Ara tertawa dengan kerasnya hingga meloncat-loncat di atas kursi. Mereka menatap Ara geram, padahal sangat sulit mendapat nomor Bara dan Darrel.

"Maaf ya kawan-kawan." ucap Ara dengan sisa tawanya. Ia turun dari kursi dan mendekati kelompoknya.

"Sudah-sudah, silahkan bergabung dengan kelompoknya. Ibu akan berikan tugasnya!" perintah bu Emi.

"Asiap bund!" ucap mereka kompak.

Ara melambaikan tangannya menyuruh teman sekelompoknya mendekat.

"Kenapa Ra?" tanya Nara.

"Kerjainnya sambil live ya, siapa tau dapet jawaban." usul Ara.

Kinan tersenyum senang, akhirnya otak Ara berfungsi dengan baik.

Di lain tempat lebih tepatnya warung Mang Ujo dipenuhi oleh anggota Savior. Disaat murid lain sibuk belajar di sekolah, mereka malah duduk santai sembari melempar candaan. Jika ditanya kenapa tidak di rumah saja, jawabannya adalah melariskan dagangan Mang Ujo.

Baik memang tapi kadang si biang utang, Panca dan Rion membuat Mang Ujang greget. Tapi untungnya, mereka selalu melunasinya walaupun suka telat.

Di tempatnya, Galaksi tengah menikmati bubur ayam sembari menonton live instagram Ara-nya. Ia menggelengkan kepalanya kala Ara malah mencoba-coba filter instagram daripada ikut berdiskusi.

Selang beberapa detik, Galaksi mencengkram kuat sendoknya kala Ara menyapa Sadam di dalam live itu. Tidak sadarkah Ara, jika sejak tadi Galaksi menonton?

"Gal kita cabut dulu ya." pamit Eyon.

Brak

Prang

"Bangsat!" umpat Galaksi sembari menggebrak meja.

Teman-temannya terkejut melihat itu, bukan terkejut karena gebrakan di meja, tapi mangkuk bubur yang ikut jatuh ke lantai. Padahal tadi Galaksi bilang jika sedang ingin makan bubur, kenapa malah dijatuhkan?

"Kenapa lo Gal?" tanya Darrel.

Galaksi berdiri dari duduknya dengan wajah datar dan sorot mata yang tajam. Ia mengambil kunci motor dan berlalu dari warung Mang Ujo tanpa meninggalkan sepatah katapun, bahkan hoodienya masih ada dikursi.

POSSESSIVE GALAKSI | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang