12 • Planning

175K 17.3K 2.9K
                                    

Wajib follow!!

@_pmahar
@wattpadmahar
@galaksiiagl
@araacaramell
@darrelorion
@barastvno
@pancamgntr
@birumaheswara
@kinansykr
@naraalc
@kanayaanglc
@bimaandromeda

Andin berjalan tergesa-gesa menuju apartemen Galaksi. Tadi selepas Bara pamit untuk kesekolah ia memutuskan untuk mengantar buburnya sendiri.

ceklek

Gelap. Satu kata itu yang muncul diotak Andin. Ruangan yang luas ini sangat gelap tapi berkat cahaya dari celah jendela sedikit melihat kondisi yang rapih ruangan ini. Dahinya berkerut mendengar suara rengekan perempuan. Ia mengikuti asal suara itu.

"Kak Gala denger Ara gak sih!"

"Denger Ra," ucap Galaksi pelan. Cowok itu sudah lelah meladeni rengekan Ara sejak tadi. Entah bagaimana caranya saat ia terbangun. Ara sudah disini bersama Darrel. Dan Darrel meninggalkan Ara untuk pergi sekolah.

"Ayo makan dulu ih, Ara nangis nih,"

"Emang lo bawa apa?"

"Ara gak bawa apa-apa. Tapi pasti kak Gala punya makanan kan?"

Galaksi mengangguk, biarlah Ara memasak sesuka hatinya. Ia ingin istirahat sebentar.

bruk

"Aduh sakit!" rengek Ara membuat Galaksi kembali membuka matanya, matanya menatap Ara yang terduduk dilantai dengan kaki berdarah.

Shit. Galaksi lupa jika masih ada pecahan botol semalam. Cowok itu menyibak selimutnya dan mengangkat Ara ke kasur.

"Kenapa gak liat-liat sih!" omel Galaksi.

Ara mencebikan bibirnya sambil terus terisak, "Kamar kak Gala gelap, Ara gak kelihatan." cicitnya.

Galaksi mengusap wajahnya kasar. Ia berjongok di depan kaki Ara dan membuka sepatu gadis itu.

"Dalem nih Ra. Gue cabut ya?" ringis Galaksi. Sungguh ia ngilu melihat beling menancap yang lumayan dalam itu, bagaimana rasanya?

"Tapi sakit hiks..."

"Kalo gak dicabut infeksi nanti. Pelan-pelan kok, ya?"

Ara tak menjawab. Oke Galaksi harus menahan ringisannya. Sungguh ini kali pertamanya mencabut beling yang menancap ditubuh orang.

"Shh sakit..." ringis Ara.

Galaksi mengulurkan sebelah lengannya. Tanpa berkata lagi, Ara menggigit kuat lengan kekar pacarnya itu.

"Dikit lagi nih,"

"Nah udah. Diem di sini gue mau ambil obat."

Ara menggeleng, isakannya tidak berhenti sejak tadi, "Disini aja, sakit ini lho hiks..."

"Obatnya di situ Ra." tunjuk Galaksi. Ara menoleh, ia kira di luar kamar.

Galaksi mulai mengobati luka Ara dengan hati-hati. Ia tau ini lebih perih daripada saat ia kena bogeman.

"Mau kemana? Kaki lo sakit diem aja udah." Galaksi menahan Ara yang hendak turun dari kasur.

"Ara mau buat sarapan, kan kak-"

"Gampang, nanti gue telpon Panca."

"Sini." titah Galaksi.

Ara mengangguk lalu duduk di pangkuan cowok itu dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Galaksi.

POSSESSIVE GALAKSI | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang