28 • Salting

122K 13.9K 1.6K
                                    

Wajib follow

@_pmahar
@wattpadmahar_
@galaksiAngelo_
@araa.bridgette
@darrelbridgette._
@bara.stevano
@panca.mgntara
@birumaheswara
@kinansyakira_
@_naraalicia

Selipin komen ditiap paragraf ok👹

Galaksi terdiam, apa yang Ara ucapkan sangat menohok hatinya. Sulit baginya untuk menceritakan sesuatu yang ia pendam selama 17 tahun, sendirian. Pribadinya yang tertutup dan tidak peduli dengan sekitar membuatnya semakin dalam memendam semuanya. Ia sering kalut saat mulutnya hendak berbicara ke arah sana.

Galaksi mengatur napasnya, mungkin benar dan mungkin sudah saatnya Ara tau akan dirinya. Empat tahun ada dalam hubungan ini, Galaksi tahu betul Ara seperti apa dan Ara tahu betul Galaksi seperti apa di depan. Empat tahun Ara tidak tau tentang sakitnya, tentang betapa hancur hidupnya dan fikirannya.

Ia terlalu sibuk menjaga Ara sampai lupa bahwa, yang dijaga juga ingin menjaga. Ia terlalu sibuk memahami Ara sampai lupa bahwa, yang dipahami juga ingin memahami.

"Lo mau gue cerita semuanya?" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Galaksi.

"Ara gak maksa kak Gala, tapi Ara-"

"Oke," Galaksi memejamkan matanya rapat-rapat dan berdoa supaya dirinya tidak kalut.

"Dimulai dari gue lahir, Mama gue meninggal setelah beberapa saat gue dilahirkan. Itu kata Papa saat gue umur 6 tahun, gue sering di ejek karena Mama gak pernah dateng ke sekolah. Singkat cerita gue masuk SMP dan saat itu gue sibuk-sibuknya ambis buat narik perhatian Papa yang jadi gila kerja. Gue sendirian, gak ada yang mau temenan bahkan nyoba deket sama gue kecuali Darrel-"

"Abang?" tanya Ara tak percaya.

Galaksi mengangguk dan menginterupsi Ara agar gadis itu diam.

"Suatu hari gue ada olimpiade Sains sama ternamen basket, gue udah antusias bawa undangan orang tua ke kamar dan meja kerja Papa. Singkatnya, gue pergi ke Padang buat olimpiade disana dan selama itu gue belum ketemu Papa. Tapi gue yakin banget Papa bakal dateng. Setelah dua hari olimpiade dan ternamen itu selesai, ternyata Papa sama sekali gak munculin dirinya,"

"Bahkan sekedar nelpon ke gue atau pembimbing aja gak sama sekali, gue kecewa, piala yang gue mau persembahin buat Papa gue buang dan gue pergi ke penginapan sendirian. Malam harinya gue maksa pembimbing gue buat pulang saat itu juga, awalnya gak dibolehin karena jadwal penerbangannya lusa. Tapi karena gue ngancem bakal pulang sendiri, akhirnya pembimbing gue setuju buat pulang malam itu juga,"

"Dan lo tau? saat gue nginjakin kaki di rumah, ada perempuan yang pengen banget gue ucapin ulang tahunnya itu, duduk manis di sofa pelukan sama Papa sembari senyum. Terus dia lari dan meluk gue. Gue syok dan gue berpikir itu Mama kandung gue. Tapi ternyata bukan. Dan dengan santainya Papa gue ngenalin wanita itu sebagai Mama tiri," Galaksi menundukkan kepalanya sejenak.

"Gue berusaha narik perhatian Papa yang gila kerja dengan prestasi gue tapi disaat gue balik, tiba-tiba dia ngenalin perempuan itu sebagai Mama tiri. Lo bisa bayangin gimana hancurnya gue saat itu Ra?"

Ara mengangguk dan meminta Galaksi untuk berhenti cerita. Ia memang ingin Galaksi cerita, tapi tidak dengan keadaan seperti ini.

"Mulai saat itu gue berontak, gue nolak semua tawaran olimpiade sama turnamen apapun itu. Gue ambis buat cepet lulus supaya bisa pergi kemanapun gue mau. Dan disaat gue lagi hancur gitu, lo dateng. Lo cewek pertama yang berani ngedeketin gue disaat cewek lain ngejauh karena gue serem, galak, judes, cuek. Gue kenal lo yang kebal sama sifat gue. Sampe pada akhirnya gue mulai ada rasa ke lo. Aneh, bocah SMP bisa suka- sukaan. Gue jadi bucin walaupun tercover sama sifat galak gue. Dunia gue perlahan membaik, Tapi semua itu gak bertahan lama, gue denger lo diculik dan dibawa pergi sama keluarga lo. Rasanya dunia gue hancur...buat kesekian kalinya,"

POSSESSIVE GALAKSI | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang