Prolog

14.7K 908 51
                                    

WARNING!!!

Sebelum membaca cerita ini lebih jauh, aku ingatkan kalau cerita ini hanya untuk kalangan 21+. Akan banyak terdapat mature content. So, harap kebijaksanaanya ya ❤️

Mungkin konflik cerita ini juga ringan, jadi jangan berharap terlalu tinggi untuk konflik yang wah.

Thank you... and happy reading...

Matahari pagi tampak bersinar cerah di hari senin ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari pagi tampak bersinar cerah di hari senin ini. Secerah wajah gadis cantik bernama Syabila Khanza Alghiffari ketika sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Dia merasa bersemangat karena di kampus nanti akan bertemu sang pujaan hati. Denish Firmansyah yang tidak lain adalah kekasihnya. Mereka sudah berpacaran hampir satu tahun lamanya.

Setelah selesai merias diri dan memastikan pakaiannya sudah rapi, Syabila pun keluar kamar dengan tas yang tersampir di bahunya. Ia hampiri orang tua dan adik-adiknya yang sudah berkumpul di meja makan.

"Cerah banget mukanya hari ini, Kak," sapa Syakira pada anak pertamanya.

"Ya jelas dong, Ma. Hari ini 'kan bakal keluar pengumuman magang Syabila. Moga aja nanti tempatnya nyaman dan orang-orangnya bisa kerjasama."

"Aamiin."

"Padahal bukan itu tuh alasannya, Ma. Alasan sebenarnya mah karena Kakak pengen pacaran."

Syabila melotot pada adik laki-lakinya yang hanya berjarak satu setengah tahun dengannya. Jika saat ini umur Syabila 21 tahun, maka adiknya itu baru hampir 20 tahun. Mereka kuliah di kampus yang sama dengan dua semester lebih dulu Syabila dibanding Abra.

"Boleh-boleh aja pacaran asal jangan menggangu kuliah kamu ya, Kak. Dan ingat jangan sampai lewat batas," nasihat Syakira yang diangguki anaknya itu. Sementara Abizar hanya menyimak seraya menyantap makanannya.

Semenjak Syabila semakin bertambah dewasa Abizar sadar untuk tidak mengekang Syabila. Takutnya anak mereka itu memberontak sama seperti Syakira saat masih gadis. Namun, untuk perhatian pada sang anak, dia bisa memastikan kalau anak-anak mereka tidak kekurangan perhatian darinya dan juga Syakira.

Usai menghabiskan sarapan mereka, Abra dan Syabila pamit untuk segera pergi ke kampus. Memang setelah Abra kuliah di universitas yang sama dengannya, dia sering berangkat bersama Abra jika jam masuk mereka selaras. Tapi jika berbeda, dia kadang berangkat sendiri atau dijemput sang pacar. Untuk pulangnya, dia selalu diantar pacarnya itu.

Selepas dua puluh menit menempuh perjalanan, kini Syabila dan Abra telah sampai di parkiran kampus. Syabila keluar dari mobil lebih dulu dari adiknya itu. Ia pun melangkah menuju tempat sahabat dan kekasihnya berada. Dalam perjalanan tadi, Denish sempat memberinya pesan kalau laki-laki itu sedang ada di kafetaria kampus bersama sahabat Syabila yang bernama Milka. Mereka bertiga selalu satu kelas sehingga sangat akrab. Syabila bahkan tidak merasa cemburu ketika tahu kalau Denish hanya berduaan dengan Milka. Ia percaya pacar dan sahabatnya tidak akan mengkhianatinya.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang