10. Pacaran Ala Rey-Sya

10K 829 94
                                    

Halooo... Ada yang nungguin update Syabila sama Pak Rey gak sih? Yuk cus baca keabsurd'an mereka dan jangan lupa vomentnya yah ♥️🤣🤣

***

"Cuma leher doang, A? Kirain mau cium yang lain. Ya udah atuh cium aja. Tapi jangan ditandain ya, A. Nanti Papa sama Mama kaget kalo ngeliat," ujar Syabila mengizinkan.

Sejujurnya Syabila merasa heran pada dirinya sendiri. Ia seolah menjadi wanita murahan jika bersama Rey. Buktinya ia langsung memberi izin begitu saja ketika Rey ingin mencium lehernya. Bahkan dari perkataannya tadi, seolah tersirat makna kalau ia juga mengizinkan Rey mencium bagian tubuhnya yang lain.

Bersama Rey pemikiran kotor selalu memenuhi kepalanya. Ia kerap berpikiran dan membayangkan hal-hal mesum. Sedangkan ketika bersama Denish dulu, ia jarang begini. Ia berciuman atau bercumbu dengan Denish pun karena laki-laki itu yang memulai hingga membuatnya terbuai. Bukan seperti ini yang mana ia dengan sadar malah menyuruh Rey untuk segera menciumnya. Apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya?

"Beneran boleh nih, Neng? Aa icip nyium dikit ya, soalnya udah ngiler banget sama leher kamu. Janji deh gak bakal nandain."

Rey dan Syabila berpacaran karena ajakan Syabila yang sebenarnya hanya bercanda tapi diiyakan oleh Rey. Keduanya tak saling mencintai namun sudah layaknya pasangan kekasih yang menjalin hubungan sejak lama. Mereka berdua seperti benar-benar menikmati status pacaran yang tergolong sangat tiba-tiba.

Bagaimana tidak? Mereka baru sebulan terakhir kenal dan tidak begitu dekat. Hubungan mereka pun hanya sebatas bos dan mahasiswi magang. Mungkin mereka memang beberapa kali pernah mengobrol tapi tidak lantas secepat itu menumbuhkan rasa cinta. Apalagi Syabila baru saja putus dari kekasihnya.

Rey pun sepertinya menyadari kalau saat ini ia hanyalah sebagai tempat pelarian bagi Syabila dari mantan brengseknya itu. Tapi ia tidak merasa keberatan sama sekali. Toh Syabila sudah putus dari Denish dan ia juga masih single.

Rey pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan seorang wanita tetapi selalu kandas karena merasa tidak cocok. Hingga ia melajang sampai akhirnya bertemu Syabila yang menurutnya cukup menarik. Maka dari itu, tanpa pikir panjang ia mengiyakan ajakan Syabila untuk menjalin hubungan. Syukur-syukur kalau mereka cocok hingga ke jenjang yang lebih lanjut.

"Iya, A. Buruan atuh dicium."

Rey menganggukkan kepalanya seraya menyibak rambut Syabila. Ia majukan wajahnya agar tepat berada di leher sang kekasih. Aroma wangi shampo yang Syabila pakai terasa menguar di indra penciumannya. Ia pun mengecup leher Syabila sekilas untuk menuntaskan rasa penasarannya. Hanya sebentar kecupan yang ia lakukan karena setelahnya ia langsung menjauhkan wajahnya lagi.

"Udah, A? Kok gak berasa?" heran Syabila karena teramat pelan dan singkat.

"Sudah atuh, Neng. 'Kan Aa bilangnya tadi cuma nyicipin dikit aja. Gak mau banyak-banyak soalnya takut khilaf."

Apa yang sebenarnya sudah Rey lakukan pada Syabila? Mengapa dengan laki-laki itu Syabila tak merasa keberatan sama sekali? Bahkan keinginannya terasa meluap-luap untuk mencium Rey.

"Kalau gitu sekarang giliran aku yang nyium Aa," ujar Syabila lagi seraya menundukkan wajahnya. Ia menangkup wajah Rey lalu mendaratkan bibirnya di atas bibir laki-laki itu. Ia gerakkan bibirnya menghisap dan melumat bibir Rey. Tak begitu lama kemudian Rey membalas ciumannya. Ciuman yang awalnya lembut perlahan berubah menjadi ciuman panas penuh gelora.

Syabila terengah karena ciuman mereka itu. Ia membuka mulutnya seolah mempersilahkan lidah Rey untuk masuk. Dan benar saja, laki-laki itu melakukannya. Rey mengabsen deretan giginya seraya lidahnya mencoba membelit lidah Syabila.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang