14. Sang Mantan Pacar

9.9K 876 82
                                    

Pertahankan vote dan komen seperti part berikutnya yaaa... Kalau bisa naik 😚😍♥️

Sebenarnya aku mau gak UP gara-gara masih badmood soal yang kemarin malam kuposting di wall. Tapi aku udah janji mau UPDATE kalau vote nembus 200. Jadi aku tepatin itu....

Dan aku mau ngucapin terima kasih buat kalian yang selalu mendukungku ♥️ Selalu membaca ceritaku dari yang sudah-sudah. Dan juga buat yang ngeloeksi novel cetak maupun ebookku. Thank you.... Love you all 😍❤️

Happy reading...

***

Syabila terkejut ketika melihat Denish ada di hadapannya. Apalagi laki-laki itu langsung meraih dan menggenggam pergelangan tangannya begitu saja. Ia bahkan sempat menoleh dan bertatapan dengan Rey sebelum berusaha melepaskan genggaman tangan Denish. Tapi rupanya, Denish tetap mempertahankan genggaman tangannya meskipun ia ingin dilepaskan.

"Syabila... aku mau minta maaf sama kamu. Aku tahu pasti kalau kamu sudah mendengar berita tentang aku sama Milka. Aku akui, akhir-akhir ini aku sama Milka memang ada hubungan di belakang kamu. Tapi itu pun karena dia yang terus-terusan merayu aku. Dia yang menggoda dan melemparkan tubuhnya pada aku. Tapi sebenarnya aku cuma cinta sama kamu, Syabila. Cuma kamu gadis satu-satunya yang aku cintai. Bukan Milka. Jadi please... maafin aku dan kembali sama aku ya, Sayang. Aku janji gak bakalan ngulangin kesalahan yang sama lagi," mohon Denish

Syabila tersenyum sinis begitu mendengar ucapan Denish itu. Saat-saat seperti ini saja Denish mengaku cinta padanya dan menjelek-jelekkan Milka. Tapi ketika Denish bersama Milka, maka ialah yang akan dijelek-jelekkan. Lagipula, jika Denish benar-benar mencintainya, harusnya laki-laki itu tidak akan tergoda oleh Milka walaupun Milka mencoba merayunya sedemikian rupa. Tapi nyatanya, ia bisa melihat sendiri bagaimana Denish mendesah keenakan yang artinya menikmati apa yang dia lakukan bersama Milka.

Menurut Syabila pula, jika sekali sudah berbohong dan berselingkuh maka kemungkinan besar akan ada kali-kali berikutnya. Sedangkan ia tak mau hal itu terjadi. Maka dari itu, sejak dini ia sudah memutuskan hubungan dengan Denish agar tidak semakin patah hati nantinya.

"Sorry... Hubungan kita udah berakhir dan gak akan pernah sama kayak dulu lagi. Lagian gue udah nemuin pengganti yang jauh lebih baik dari lo. Saran gue, mending terusin aja hubungan lo sama Milka itu. Apalagi hubungan kalian juga udah jauh banget. Gue takutnya nanti Milka malah hamil dan yang kasihan itu anak kalian. Permisi... kami mau pulang dulu."

Kali ini Syabila benar-benar menepis tangan Denish. Lalu ia merangkul lengan Rey seraya mengajak kekasihnya itu untuk segera pulang. Mereka pun meninggalkan Denish yang tampak mengepalkan tangannya.

"Kamu cuma milik aku, Syabila. Gak ada yang boleh memiliki kamu selain aku," tekad Denish.

"Kayaknya dia gak bakalan nyerah buat dapetin kamu lagi deh, Neng," ujar Rey di tengah-tengah perjalanan pulang. Ia sesekali menolehkan wajahnya ke samping untuk menatap wajah ayu sang kekasih.

"Biarin ajalah, A. Yang terpenting sih aku gak mau balikan sama dia lagi. Mending juga sama Aa. Iya gak, A?"

"Bisa aja kamu nyenengin Aa, Neng," balas Rey disertai tawa hangatnya. Syabila yang melihat itu pun ikut tertawa bersama.

"Pinjem ponsel kamu atuh."

"Buat apaan, A?" tanya Syabila heran karena tiba-tiba Rey ingin meminjam ponselnya.

"Mau ngecek ada cowok yang lagi deketin kamu apa enggak. Siapa tau aja sosmed kamu isinya kayak asrama cowok."

"Ih Aa masa kayak gitu doang pake dicek segala. Emangnya Aa gak percaya sama aku?"

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang