20. Menggila Bersama

12.1K 829 108
                                    

Sorry Upnya agak lama ya.... Soalnya semalam dan hari ini di rumah aku ada acara dan sodara pada dateng. Dari beberapa hari yang lalu beres-beres dan masak-masak. Terus acara inti yang baru berakhir siang menjelang sore tadi. Jadi akunya kecapean gak sempat nulis ataupun update. Sekarang juga masih capek sebenarnya, makanya gak taun baruan. Mau tidur aja istirahat🤭🤣🙏

Yang aku update ini kebetulan udh diketik beberapa hari yang lalu. Jdi tinggal up aja...

Selamat Tahun Baru buat semuanya ya🥳🥳 Moga tahun ini kita bisa lebih baik dari sebelumnya. Dan semoga aku bisa menghasilkan lebih banyak karya yang menghibur♥️❤️

Oh iyaaa.... GA bentar lagi yaaa❤️ jangan sampai ketingglan

Happy reading

***

Niat awal Milka yang ingin membantu Denish keluar dari penjara telah dibatalkan. Ia tak terima karena rupanya bukan hanya satu kali saja Denish pernah berhubungan dengan wanita itu. Ia sangsi kalau Denish tak akan mengulanginya lagi. Jadi lebih baik untuk sementara waktu Denish di penjara saja menanggung akibat dari perbuatannya sendiri.

"Kamu gak bisa begini Milka! Kamu udah janji mau bantuin aku!" marah Denish. Ia benar-benar tidak tahan ada di dalam penjara. Ia ingin keluar dari sana agar bisa segera membalas apa yang dilakukan Syabila dan kekasih barunya itu.

"Kenapa enggak? Lagian gak ada jaminan kamu gak bakalan selingkuh dari aku lagi. Jadi lebih baik aku nyari cowok lain yang lebih dari kamu. Pantesan Syabila aja ninggalin kamu, karena kamu emang gak ada apa-apanya."

Tangan Denish terkepal begitu mendengar ucapan Milka barusan. Matanya bahkan sudah menatap Milka tajam tapi tak dihiraukan oleh wanita itu. Hingga akhirnya ia menggebrak meja dan mencekik leher Milka. Tentu saja semua yang ada di sana terkejut. Para polisi yang berjaga pun langsung sigap untuk menahan Denish. Sementara Milka sudah terbatuk-batuk.

"Brengsek kamu Milka!" Denish mencoba berontak ketika ia dibawa kembali menuju sel tahanan. Tetapi dua orang polisi memeganginya dengan begitu kuat hingga akhirnya ia dimasukkan ke dalam sel lagi. Sementara Milka terlihat menenangkan diri dari keterkejutannya tadi.

"Gak apa-apa kok. Saya gak apa-apa," sahut Milka ketika salah seorang polisi perempuan bertanya padanya. Ia memegangi pelipisnya yang entah mengapa terasa pusing. Hingga tak lama kemudian ia malah tak sadarkan diri.

***

Milka perlahan-lahan membuka matanya. Keningnya mengernyit ketika merasa asing dengan tempatnya berada. Ia pun langsung bangkit dari berbaringnya begitu sadar kalau tadi ia ada di kantor polisi.

"Syukurlah kamu sudah sadar."

Rupa-rupanya ia ada di klinik kepolisian. Yang berbicara padanya tadi tentu saja dokter di sana. Ia tersenyum seraya mengucapkan terima kasih lantas bersiap pulang. Namun, apa yang dikatakan dokter itu membuatnya kaget setengah mati.

"Kandungan kamu cukup kuat dan sehat. Usahakan untuk tidak terlalu banyak pikiran yang berat-berat."

"Kandungan? Kandungan apa? Saya gak lagi hamil!" sahut Milka langsung.

Siapa yang tidak terkejut manakala diberitahu seperti itu sementara ia tidak sedang hamil. Lagipula mana bisa ia hamil? Karena setiap berhubungan badan ia selalu mengkonsumsi pil penunda kehamilan.

"Dari hasil pemeriksaan dinyatakan kalau kamu memang sedang mengandung. Jika kamu ingin memastikan, silahkan mengunjungi dokter kandungan langsung."

Milka langsung pergi begitu saja meninggalkan tempat itu. Ia tidak terima dan tidak mau mempercayai ucapan dokter itu karena ia tidak sedang hamil. Ia bisa memastikan itu.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang