26| Rencana Emak-emak

735 53 1
                                    

"APA!" ucap seseorang terkejut.

Semua orang menoleh ke arah pintu.

Rana terkejut saat melihat siapa orang yang berada di ambang pintu. Sedangkan yang lainnya tak kalah terkejut dan juga bingung.

"Benarkah itu?" tanya orang itu antusias.

"Mama," ucap Rana datar.

Ranti-ibu Rana lah yang terkejut barusan di ambang pintu, tapi setelahnya sangat antusias.

Ranti masuk dan mendekat ke brankar Mazaya. Tak lupa suster yang tadi mengantarnya sudah undur diri dari situ.

"Bagaimana keadaan kamu, Nak?" tanya Ranti pada Mazaya.

"Alhamdulillah membaik Buk." Mazaya tersenyum lalu salim pada calon mertuanya, ceileh. Pede amat.

"Kenalin Tante, ini ibu saya namanya Ranti," ujar Rana memperkenalkan ibunya.

"Ranti," ucap Ranti memperkenalkan dirinya.

"Revina, Mama Mazaya," ucap Mama Ina memperkenalkan dirinya.

"Itu suami saya namanya Adi Nugroho," ujar Mama Ina.

Ranti tersenyum sopan pada ayah Mazaya.

"Mama ngapain ke sini? Kenapa gak bilang dulu?" tanya Rana sedikit berbisik, tapi masih bisa di dengar oleh orang lain.

"Suka-suka Mama lah. Mama kan mau jenguk calon mantu Mama," jawab Ranti dengan suara yang cukup keras.

Rana cuma bisa menghela napasnya pelan dan berusaha tersenyum sambil memberikan isyarat pada ibunya agar jangan terlalu bar-bar.

"Nah cocok," ucap Mama Ina antusias.

Senyuman dua emak-emak itu loh bikin Mazaya mau pun Rana jadi merinding. Takut dengan ucapan selanjutnya yang keluar dari mulut ibu mereka.

Alexsa yang masih duduk di dekat Mazaya cuma menggoda Mazaya dengan menaik-turunkan alisnya, mengisyaratkan, Mampus Lu.

"Ayuk, Alexsa sepertinya kita harus pergi," ajak Alex yang diangguki Alexsa.

"Byee, cepat bernapas ya lu," kekeh Alexsa. Mazaya langsung memasang wajah sangarnya.

Alex dan Alexsa pun pergi kembali ke asalnya.

"Loh ada Aryo," ucap Ranti yang memang baru menyadari keberadaan Dokter Aryo.

"Iya Tante, saya emang gak kelihatan dari dulu," kekeh Dokter Aryo.

"Kamu bisa aja," kekeh Ranti.

"Ck, makhluk astral," ejek Rana mendapatkan sikutan dari ibunya.

"Oiya Tante, kenalin ini Amora calon istri Aryo. Minggu depan kami akan segera menikah," ujar Dokter Aryo.

"Wah, selamat ya. Semoga dilancarkan dan buat Amora siap-siap aja sama kelakuannya ya," kekeh Ranti. Pasalnya, ia tahu tentang keburukan Dokter Aryo. Rana dan Dokter Aryo memang sangat akrab.

"Iya Tante," jawab Amora malu-malu.

"Ya sudah kami pamit duluan, permisi semuanya." Dokter Aryo dan Amora pun meninggalkan ruang rawat Mazaya.

Dokter Penyembuh Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang