"Jangan mempermainkan Alexa. Dan sekarang dia milik ku!" tegas Axton membuat Aldrich sangat marah dan ingin mengeluarkan feromon mencekam nya tapi ia tahan. Aldrich tidak boleh mudah terpancing emosi seperti ini, ini bukan seperti dirinya lagi yang sangat mudah emosi. Aldrich sekarang lebih mudah emosi jika menyangkut dengan Alexa.
"Sshh...sial." Axton meringis sambil memijat kepala nya. Aldrich hanya menatap nya tanpa perlu bertanya lagi Axton sudah mengatakan nya.
"Sial belakangan ini kepala ku sering sakit sekali seperti ini."
Melihat Axton seperti itu sebenarnya membuat Aldrich khawatir tapi sekarang keadaan nya berbeda, ia masih marah dan tidak terima dia menyentuh Alexa nya.
"Kau jaga dulu mate ku, aku harus minum obat dulu." Axton keluar dari ruangan sambil memegangi kepala nya yang sakit.
Aldrich harus berbicara pada Jay atau dokter nanti untuk mengecek keadaan Axton. Semarah apapun pada Axton tetap saja dia adalah kakak nya.
Aldrich menghela nafas dan berjalan mendekati Alexa yang terbaring lemah dengan mata tertutup, wajah nya lebih pucat dari biasanya.
"Apa yang kau lakukan Alexa?" Aldrich mengusap pipi Alexa lembut.
"Apa kau lelah? maaf kan aku." Aldrich berbicara sendiri pada Alexa yang tentu saja tidak merespon setiap kata yang keluar dari mulut Aldrich.
"Harus nya aku juga membantu mu agar kita kembali lagi, tapi aku malah sibuk dengan urusan ku. Maaf kan aku." Aldrich mengusap kepala Alexa seraya menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Alexa.
"Cepatlah sadar, aku menunggu mu." Aldrich mendekat kan wajah nya dan mengecup pelan bibir Alexa, hanya kecupan tapi Aldrich mendiamkan bibir mereka bersatu hingga beberapa menit.
"Alpha... ah maaf mengganggu."
Aldrich menjauhkan wajah nya dari Alexa dan menoleh menatap Jay yang berdiri sambil membawa beberapa botol obat. Aldrich yang melihat nya mengangguku pelan dan menyingkir mempersilahkan Jay untuk mengobati Alexa nya. Jay yang mengerti maksud Aldrich segera mendekat kearah Alexa sambil meletakkan botol-botol obat itu di meja samping ranjang di mana Alexa terbaring.
"Apa dia akan baik-baik saja?" tanya Aldrich.
"Tentu saja, besok juga dia sudah sadar," jawab Jay sambil membuka perban di tangan Alexa perlahan.
"Apa dia sungguh benar-benar tidak apa?"
"Iya Alpha, Luna tidak apa-apa kita hanya menunnggu nya sadar saja," jawab Jay gemas dengan Alpha itu yang terus saja menanyakan hal yang sama.
"Bahu dan tangan nya apa akan baik-baik saja?"
"Maaf Alpha menurut dokter tadi kemungkinan tangan kiri nya tidak dapat digunakan," ucap Jay dengan hati-hati karena takut Alpha nya akan kembali mengamuk.
"Apa maksud mu lumpuh? tangan kiri nya akan lumpuh?!" teriak Aldrich yang sudah Jay duga pasti Alpha nya kan berteriak marah seperti ini.
"Iya, tapi walaupun bisa digunakan dan bergerak tetap tidak akan sempurna seperti semula." Jay rasa sekarang dirinya harus siap kalau Alpha nya itu akan memukuli nya karena tidak bisa menyembuhkan Luna nya dengan sempurna.
"Buat lah ramuan baru untuk membuat nya kembali sempurna!"
Jay sedikit bernapas lega karena Alpha ya tidak menghajarnya saat ini dan malah meminta nya untuk terus mengobati nya. "Maaf Alpha, tidak bisa."
"Lalu apa guna mu kalau seperti itu saja tidak bisa?!" Bentak Aldrich pada Jay yang sedang mengoleskan obat pada luka bakar Alexa.
Itulah alasan Aldrich tidak langsung menghajar Jay ketika di berikan kabar tidak baik dari nya, karena Jay sedang mengobati Alexa saat ini. Kalau Aldrich memukul nya saat ini nanti proses mengobati Alexa jadi tertunda, Aldrich hanya ingin semua ini cepat selesai dan Alexa kembali membuka mata nya, kembali tersenyum, tertawa, merajuk, memarahi dirinya, berlatih bersama, mengobrol sambil memakan kripik kentang nya dan berjalan-jalan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!!! (Werewolf)
Про оборотнейRate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirumah teman baru yang ternyata mereka juga bukan manusia. Aku selalu berfikir apa hanya aku saja yang...