"Memang nya tidak boleh kalau aku jatuh cinta pada mu?"
Deg.
Aldrich menatap Alexa dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kenapa?" tanya Alexa.
"Tidak." Aldrich kembali membersihkan tangan Alexa dan mulai mengobati luka Alexa.
"Aduhh bisa kau pelan-pelan."
"Aku sudah melakukan nya dengan perlahan." Aldrich menggulung menutupi luka Alexa dengan perban.
"Aku tidak bisa berlatih bermain pedang lagi," keluh Alexa melihat tangan nya yang di perban.
"Nanti kalau sudah sembuh bisa berlatih lagi." Aldrich mengusap rambut Alexa lembut.
"Paling hanya seminggu juga sembuh," lanjut Aldrich mencoba menghibur Alexa.
"Itu terlalu lama. Tiga hari saja aku ingin cepat kembali memegang pedang," kekeh Alexa.
"Iya semoga lebih cepat sembuh."
"Ya semoga."
Aldrich berjalan keluar kamar mandi meninggalkan Alexa.
"Aldrich kau meninggalkan ku?! aku sulit berjalan bodoh," Teriak Alexa.
Aldrich kembali masuk ke kamar mandi sambil memegang pakaian. "Jangan berteriak dan jangan mengatai ku." Aldrich mencium Alexa beberapa detik dan melepaskan nya.
"Kau ini." Alexa memukul bahu Aldrich.
"Hanya memberi pelajaran untuk tidak berkata kasar."
"Ck terserah kau saja."
"Ini cepat ganti pakaian mu." Aldrich memberikan pakaian yang di pegang nya tadi kepada Alexa.
"Sana keluar," usir Alexa.
"Iya." Aldrich berjalan keluar kamar mandi.
"Kalau lama biarkan aku yang mengganti nya," lanjut Aldrich.
"ALDRICH!"
Aldrich tertawa pelan sambil menutup pintu kamar mandi.
"Lucu." Aldrich duduk di kasur menunggu Alexa yang sedang berganti baju di dalam kamar mandi.
"Aldrich aku sudah berganti pakaian," Teriak Alexa dari dalam kamar mandi. Aldrich masuk kembali menggendong Alexa dan meletakannya di atas kasur.
Aldrich berjongkok di bawah kasur menyentuh kaki Alexa. "Kau terkilir."
"Sudah tau."
Aldrich mengusap pergelangan kaki Alexa pelan. " Apa sakit?"
"Sedikit."
Aldrich mengambil obat oles yang sudah Aldrich ambil tadi di atas meja dekat kasur. Aldrich mengoleskan obat itu dengan perlahan.
"Sakit."
"Hanya sebentar." Aldrich terlihat sangat serius membuat Alexa terus menatap Aldrich.
"Kau tampan." ucapan singkat yang di keluarkan dari mulut Alexa membuat Aldrich sedikit salah tingkah, yang benar saja dia terlalu jujur tidak kah Alexa berpikir dulu untuk mengatakan nya? gadis lain pasti hanya akan mengatakan nya itu di dalam hati nya tidak langsung mengucapkan nya di depan orang nya langsung seperti itu. Apalagi mereka belum terlalu dekat, dan Alexa sering sekali mengatai buruk dirinya tapi tanpa malu dan memikirkan gengsi nya dia mengatakan Aldrich tampan.
Biasanya pria yang membuat hati wanita nya campur aduk tidak menentu, tapi Alexa bisa-bisa nya dia membuat pria seperti Aldrich mengalami hal janggal seperti ini karena perkataan singkat nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!!! (Werewolf)
Hombres LoboRate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirumah teman baru yang ternyata mereka juga bukan manusia. Aku selalu berfikir apa hanya aku saja yang...