"A... Al..pha a..aku..." Nicole panik tidak tau harus bagaimana lagi, dia membuka sendiri kebusukan nya di hadapan Alpha, benar-benar hal yang sangat fatal.
"Penggal kepala nya," ucap Aldrich singkat.
"TIDAK!" Pekik Nicole ketika di pegangi oleh kedua pengawal Aldrich.
"Jangan bermain-main dengan sihir apalagi menyangkut masalah mate," ucap Jay tenang mendekati Nicole yang memberontak.
Jay yang akan memenggal kepala Nicole, biasanya itu tugas Daniel untuk menghukum pengkhianat, tapi kali ini biarkan Jay saja yang turun tangan.
"Kau bahkan mencelakai Luna kita, kau yang membuat Luna terluka seperti itu kan?" Tanya Daniel memegang kepala Nicole agar melihat dirinya.
"Ti... "
"Jangan mengelak lagi!" Daniel menjambak rambut Nicole hingga meringis kesakitan sambil terus menangis. Ya menangisi akhir hidup nya yang tragis.
"Jawab!" Bentak Daniel.
"I...iya," jawab nya terbata. Nicole sudah pasrah saja, lagipula ini hari terakhirnya dapat menghirup udara segar seperti ini.
"Alpha maafkan aku." Nicole memohon pada Aldrich, walaupun dia tau dia tidak akan bisa lepas dari hukuman nya, apalagi menyangkut masalah besar seperti ini.
Aldrich masih dengan wajah datar nya menatap Nicole yang menangis meminta permohonan ampun nya. Aldrich tidak mudah luluh begitu saja, memang siapa Nicole? Dia hanya pelayan saja, mati juga tidak masalah bagi Aldrich, dia masih banyak memiliki pelayan.
"Biar aku saja," ucap Axton ketika Jay sudah memegang sebilah pedang.
Jay memberikan pedang yang di tangan nya kepada Axton. Aldrich sedikit terkejut melihat kakak nya itu mau ikut campur apalagi langsung turun tangan untuk menghabisi pengkhianat seperti ini.
"Kau telah membuat adik-adik ku sedih." Axton menempelkan pedang yang terasa dingin itu di pipi Nicole yang terus saja masih menangis.
"Kau bilang tidak mau menyakiti Alpha karena kau menyukai nya? Tapi kau malah semakin menyakiti nya," ucap Axton seraya memutuskan ikat rambut Nicole menggunakan pedang yang di pegang nya.
"Bagaimana bisa dia tidak sakit ketika harus berjauhan dengan Luna nya, kau pikir Aldrich tidak menyukai Luna hah??!"
Nicole hanya terisak saja, karena hanya itu yang dapat dilakukan nya saat ini. Nicole bahkan sudah tidak berharap lagi di ampuni, dia tau Aldrich itu sangat kejam. Harusnya sejak awal Nicole sudah memikirkan resiko nya sebesar ini.
"Apa dipenggal saja sudah cukup Alpha?" Tanya Axton pada adik nya itu, yang sial nya malah hanya terfokus menatap wajah adik ipar nya itu —Alexa.
"Tentu saja tidak," balas Aldrich tanpa menoleh sedikit pun kearah Nicole yang terisak.
Alexa menoleh pada Aldrich menunggu kelanjutan ucapan Aldrich.
"Gantung kedua tangan nya diluar agar mereka semua menyaksikan kebodohan wanita itu," ucap Aldrich melirik sebentar kearah Axton dan tersenyum kecil melihat Alexa yang juga sedang menatap nya.
"Kau tidak membunuh nya?" Tanya Alexa.
"Kita bunuh perlahan agar dia tau betapa menyakitkan nya berjauhan dengan mu." Aldrich mengelus pipi Alexa yang sudah memerah.
Alexa merasa seperti sedang di goda oleh psikopat saat ini. Mengerikan tapi membuat jantung Alexa berdetak lebih cepat, dengan pipi yang memerah. Alexa pikir dirinya sudah gila saat ini. Bayangkan saja, bisa-bisanya dirinya tersipu disaat suasana seperti ini, sangat tidak memperdulikan nasib Nicole dan hanya terfokus pada Aldrich saja. Seperti bukan Alexa saja, jangan salah Alexa itu sangat bersimpati dengan orang lain sebenarnya, tapi sepertinya saat ini tidak berlaku bagi Nicole.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!!! (Werewolf)
WerewolfRate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirumah teman baru yang ternyata mereka juga bukan manusia. Aku selalu berfikir apa hanya aku saja yang...