part 12

13.4K 1K 16
                                    

"Biar saja aku mati."

"Kau tidak mau dengar tentang kakak mu?"

Aku terdiam sejenak memikirkan ucapan Aldrich yang ada benarnya juga. Aku secara perlahan mengalungkan lagi kedua lengan ku ke leher Aldrich dan membenamkan kepalaku di lehernya mencari kehangatan ditubuh nya dan melupakan fakta bahwa yang menggendong ku dan yang ku peluk ini seorang manusia serigala.

"Apa setelah mendengar semuanya kau akan tetap menikah dengan ku?" Tanya Aldrich.

"Apa sebelumnya aku mengatakan mau akan menikah dengan mu?" Tanya ku balik dan Aldrich sedikit tersenyum.

"Ya memang mau tak mau suka tak suka kau harus tetap menikah dengan ku," jawab Aldrich santai.

"Kau itu jadi pria egois sekali."

Aldrich terkekeh dan berjalan dengan santai sambil menggendong ku. Aku melihat ke sekeliling ku dan mulai melupakan fakta bahwa Aldrich seorang manusia serigala.

Manusia serigala?

Hampir saja aku melupakan nya akibat aku terlalu mengagumi keindahan hutan bersalju ini.

"Bagaimana bisa kau menjadi manusia serigala?" Tanya ku dengan sedikit takut. Tentu saja aku takut bagaimana kalau ia tersinggung, marah lalu berubah menjadi serigala, mengejarku dan mencabik-cabik ku. Itu mengerikan.

Aldrich hanya diam saja. Apa dia marah?

"Apa kau pernah mencoba untuk menjadi manusia biasa seperti ku?"

Bodoh! Dasar mulut tidak tau diri kenapa dengan mudahnya mulut ku ini berbicara seperti itu, astaga Alexa kau dalam masalah.

"Tidak, ini sudah takdir ku," Aldrich terkekeh, membuat ku sedikit lebih santai.

"Apa Daniel, Axton dan yang lainnya juga sama seperti mu?"

"Ya."

"Apa kau akan memangsa ku?"

"Tidak."

"Apa kau ..."

"Apa kau akan terus berbicara?"

"Hah?" Aku sedikit kebingungan.

"Sudah sampai, apa kau akan terus memeluk ku?"

"Eh." Aku langsung melepas kedua tangan ku dari lehernya. Aldrich terkekeh melihat tingkah ku.

"Tidak apa-apa." Aldrich tersenyum tipis.

Sial. Dia terlihat sangat tampan saat seperti itu.

"Buka pintu nya!!" Perintah Aldrich kepada kedua penjaga di depan pintu istana nya membuat ku kembali sadar dengan apa yang baru saja ku pikir kan.

Aldrich membawa ku masuk ke dalam salah satu ruangan yang sudah ada beberapa orang yang tidak ku kenali kecuali Axton yang tengah duduk di pojok menatap ke arah ku tersenyum.

"Turun kan aku," ucap ku pelan kepada Aldrich.

"Tadi bukan nya kau tidak mau," goda Aldrich membuat kedua pipi ku terasa panas.

"Wow wow lihat lah alpha kita ...."

"Diam Axton!" Bentak Aldrich kepada Axton yang tengah tertawa.

Tampan namun menyebalkan itulah Axton. Apa ada seorang wanita yang mau dengan pria menyebalkan seperti Axton?
Kalau aku disuruh memilih antara Aldrich atau Axton tentu saja aku memilih Aldr...

Hey hey astaga apa yang ku pikirkan astaga Alexa ayo buang jauh-jauh pikiran konyol seperti itu. Jangan kata kan kau sudah jatuh dalam pesona pria sexy itu. Oh god apa yang ku pikirkan?  Kenapa aku akhir-akhir ini suka sekali memuji pria sialan itu.

You're Mine!!! (Werewolf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang