"Dasar anjing."
"Aku serigala bukan anjing."
"Mereka sama saja kan, seperti bersaudara."
Daniel hanya menghela napas lebih baik mengalah saja kalau berdebat dengan Alexa karena tetap saja ia selalu saja kalah, lebih baik mengejek nya daripada berdebat dengan nya. Sulit, pikir Daniel.
Alexa melihat kesekeliling nya terdapat beberapa pria tanpa memakai baju hanya mengenakan celana pendek sedang bertarung, tapi Daniel dan Hans santai saja yang sudah Alexa pastikan kalau mereka hanya sedang berlatih seperti yang lain nya di dalam ruangan, dan seorang wanita yang sedang memperhatikan kedua pria yang sedang bertarung itu.
Wanita itu melihat kearah Alexa dan tersenyum sedikit membungkukan badan nya sambil melambaikan tangan nya kearah Alexa.
"Dia juga seperti kalian ya?" tanya Alexa bertanya pada Daniel, karena Alexa melihat wanita itu tidak memakai jaket seperti dirinya dan sedikit pun wanita itu tidak merasakan kedinginan padahal dia hanya mengenakan pakaian tanpa lengan dan celana pendek. Itu pakaian yang biasa digunakan Alexa di rumah ketika cuaca sangat panas sambil meneguk segelas es jeruk, pikir Alexa sekarang tidak mungkin ia bisa seperti dulu merasakan kepanasan, ia menyesal ketika waktu itu ia menghujat betapa panas nya cuaca dan sekarang ia menyesali nya, ia merindukan cuaca panas bermandikan keringat dan meneguk segelas es.
"Iya, dia manusia serigala sama seperti kami."
"Kau tau awal nya kupikir serigala seperti kalian hanya lelaki, jadi kalau kau ingin pasangan kau tinggal menculik manusia untuk dijadikan pasangan," ujar Alexa.
"Hey kami tidak sejahat itu," sahut Hans sambil memberikan beberapa pisau lempar kepada Alexa.
"Bisa-bisanya kau berpikir seperti itu," ucap Daniel tidak terima dengan pemikiran jahat yang dibuat oleh Alexa.
"Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu, kalau aku sendiri yang merasakan hal itu."
"Diculik dan dijadikan pasangan," lanjut Alexa yang membuat Daniel dan Hans terdiam tidak tau harus membalas apa lagi, membantah pun tidak bisa karena kenyataan nya yang dialami Alexa memang seperti itu.
"Kau lempar kearah sasaran disana." Hans mengalihkan pembicaraan dengan kembali pada tujuan awal.
Alexa menyipitkan mata nya karena hembusan angin hari ini begitu kencang sambil membawa buliran salju semakin membuat penglihatan tidak begitu jelas.
Alexa melemparkan pisau itu seperti yang dilakukan nya tadi namun kali ini dirinya tidak seberuntung seperti dirinya melempatkan pisau itu ketika di dalam ruangan tadi, kali ini pisau itu melesat tidak mengenai sasaran. Sudah pasti moment yang ditunggu Daniel untuk kembali mengejek Alexa.
"Sudah ku katakan kau tidak sehebat itu, sulit bukan?" Alexa melirik Daniel yang menertawakan dirinya.
Alexa melihat jaket tebal yang ia kenakan dan mengangguk mengerti kalau gerakan tangan nya berbeda ketika tidak mengenakan jaket tebal ini karena ketebalan jaket membuat ayunan tangan nya menjadi lebih berat tidak seringan tadi tanpa jaket. Alexa juga melihat kalau hembusan angin yang lebih besar dari kemarin pun pasti menjadi faktor mengapa lemparan pisau yang ia lepar melesat tidak tepat sasaran.
"Hey ayo coba lagi," ucap Daniel yang berdiri di samping belakang Alexa dan Hans berdiri di samping kanan Alexa memerhatikan apa yang akan diperbuat oleh Luna nya itu.
"Jaket, angin, salju," gumam Alexa sambil mengangguk-anggukan kepala nya dan menggerakkan tangan kanan nya yang memegang sebilah pisau lempar itu.
"Kenapa?" tanya Daniel yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Alexa.
Lemparan pisau Alexa untuk kedua kali nya mengenai tepat sasaran tapi tidak di bagian kuning yang berada tepat di tengah papan sasaran itu, membuat sebagian salju yang hinggap di papan sasaran itu berjatuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine!!! (Werewolf)
WerewolfRate 18+!!! Bagaimana perasaan mu dikejar-kejar oleh pria-pria aneh dan bertemu dengan pria tampan yang ternyata bukan lah manusia. Dan tinggal dirumah teman baru yang ternyata mereka juga bukan manusia. Aku selalu berfikir apa hanya aku saja yang...