Part 48

4.6K 505 32
                                    

"Iya." Alexa berjalan menuju pintu keluar, disana sudah disiapkan jaket khusus untuk Alexa, setiap pintu untuk keluar memang semenjak ada Alexa sudah di sediakan jaket. Dan disetiap ruangan juga di sediakan minuman untuk menghangat kan tubuh, jadi Alexa tidak perlu lagi menunggu pelayan untuk membawakan minuman itu dari dapur.

Alexa memakai jaket nya dibantu oleh Daniel dan Hans yang sudah membawakan busur yang biasa Alexa gunakan.

"Ayo." Alexa melangkah keluar lagi setelah sekian lama tidak keluar merasakan dingin nya salju dan hembusan angin dingin yang menerbangkan butiran-butiran salju yang halus. 

"Waaa akhirnya menghirup udara dingin ini lagi." Daniel dan Hans terkekeh melihat Luna nya itu.

"Kau harus berhati-hati." Daniel memberi peringatan pada Alexa karena kali ini sangat berbahaya mereka menggunakan api. Sebenarnya Daniel cukup menyesal memberitahu Alexa akan pelatihan yang satu ini, karena sudah pasti Alexa ingin mencoba nya dia kan sangat suka sekali hal-hal mengerikan seperti ini.

Hans membawa beberapa panahan dan berjalan ke dekat guci yang berisi api untuk membakar ujung panahan yang sudah di lilit oleh kain dan di lumuri oleh minyak di dekat besi lancip panahan. Api yang membara itu membuat besi lancip yang sangat tajam semakin menyakitkan ketika menyentuh dan menembus kulit.

"Hati-hati." Hans memberikan satu panahan kepada Alexa yang sudah memegang busur nya bersiap melesatkan panahan itu menuju sasaran di depan nya dengan tepat.

"Lebih berat dari biasanya," komentar Alexa ketika memegang panahan itu sambil mempersiapkan posisi yang pas agar panahan nya tidak melesat.

"Iya, dan itu membuat nya lebih sulit mengendalikan nya dari pada panahan biasa."

"Yeess." Alexa lagi-lagi melesatkan panahan nya dengan tepat dalam sekali percobaan membuat mereka semua tidak menyangka ada manusia berbakat seperti ini.

"Ku kira aku harus menjelaskan terlebih dahulu teknik nya, karena ini berbeda dari panahan biasa tapi seperti nya tidak perlu ya," ucap Hans sambil terkekeh.

"Ya sepertinya dia tidak perlu diajarkan juga sudah bisa," sahut Daniel yang melihat Luna nya kembali melesatkan panahan iitu dengan senang.

"Iya benar. Aku seperti tidak berguna kalau bersama Luna." Mereka tertawa bersama melihat Luna nya yang terus memanah dengan tepat. 

Mereka semua yang berlatih memanah setiap kali Alexa melesatkan panahan nya dengan tepat tidak mungkin untuk menoleh dan melihat Luna mereka yang terlihat sangat handal memanah. Mereka berdecak kagum, manusia yang biasa terlihat lemah namun ketika melihat Alexa kini seakan merubah pandangan kalau manusia itu lemah, Alexa dengan panahan sangat terlihat tidak lemah. Luna nya terlihat seperti pemanah handal yang tidak mungkin panahan nya melesat tidak mengenai sasaran. 

"Daniel," panggil seorang pria yang menghampiri mereka.

"Alexa, ku tinggal sebentar ya aku ada urusan," ucap Daniel.

"Iya."

"Tidak apa kan ku tinggal?" tanya Daniel yang merasa tidak enak meninggalkan Luna nya yang selalu dalam pengawasan nya.

"Tidak apa, aku bukan anak kecil Daniel. Lagipula ada Hans juga disini." Alexa menurunkan busur panahan nya menoleh melihat Daniel meyakinkan kalau dirinya tidak apa ditinggal.

"Baiklah, tolong awasi Luna ya Hans."

"Iya," jawab Hans mengangguk.

Daniel pergi bersama pria itu yang seperti nya memiliki urusan yang penting. Alexa sebenarnya penasaran ada apa tapi sepertinya tidak perlu untuk ikut campur dalam urusan mereka karena sepertinya Alexa juga tidak bisa membantu. Memang nya dirinya bisa apa pikir Alexa.

You're Mine!!! (Werewolf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang