34

4.3K 490 40
                                    

Beauty of yunmeng 34

Sudah 3 hari Wei wuxian tidak mengunjungi anak dan suami nya  karena demam tinggi , seorang diri dikamarnya . Biasanya Jingyi atau sizhui akan membantu . Namun mereka sepertinya ada tugas sehingga tidak menunggu nya . Bahkan dia tidak menyiapkan makanan lagi karena sakitnya .

Seperti biasa pukul 10 malam dia akan mengunjungi mereka. Karena jam gusu adalah jam 9 malam , jadi dia bisa datang seperti biasa .

Weiwuxian sudah mengetahui fakta bahwa suami nya belum lah menikah , namun ada alasan lain dia masih merahasiakan keberadaan nya .

"Mama?" Yuwen terbangun begitu merasakan aura mama nya , bahkan mimpi ini pun terasa nyata.

"Yuwen sayang ada apa? Kau terlihat lelah."

"mama , kenapa mama baru mengunjungi Yuwen? Apa ada masalah di alam mama?"

Yah Wei wuxian terpaksa berbohong jika dia hanya bisa mengunjungi anak anak nya lewat mimpi lagi dan lagi . Meski merasa bersalah namun akan ada bahaya jika mereka tahu .

"hmm , mama sakit"

"sakit? Mama bisa sakit?"

Bodoh kau Wuxian! Aku hanya menggaruk kepala ku.

"lupakan saja , nah malam ini kita mau apa?"

"mama ajari Yuwen bermain seruling lagi! Lagu baru!" wajah yang biasa nya datar itu terlihat bersemangat.

"hmm baiklah , malam ini mama akan mengajarkan lagu kesukaan ayah mu, wangxian"

"apa lagu yang tiap malam ayah senandung kan dibawah bulan? Hanya saja ayah tidak mau memberi tahu judulnya"

"hahaha bukan ,itu lagu kesukaan mama sayang . Kali ini lagu kesukaan ayah mu . Hanya mama yang tau itulah mengapa ayah mu tidak bisa memainkan nya "

"aahhh.. Baik ma! Aku akan belajar , agar bisa menyenangkan ayah jika dia mengingat mama!"

Airmata Wei wuxian jatuh , yah meski dia iklas di anggap mimpi tapi tetap saja sakit. Seolah olah memang dia hanya bayangan malam hari dan akan hilang  saat siang hari.

"baiklah ayo ambil Cheng qin perak mu sayang ," akupun mengeluarkan cheng qin panthom ku.

Seruling ini Yuwen ambil dari aula leluhur di penyimpanan keramat diam diam. Semenjak aku mengatakan aku ingin cheng qin ku dia mengambil kan nya . Aku hanya mengatakan dialam sana tidak ada alat musik sebagus cheng qin ku , dan benar saja anak tampan ku ini mengambil nya dan menghadiahkan nya pada ku. Tanpa curiga sedikit pun.

Kadang aku berpikir apakah sebegitu rindu nya mereka sampai sampai otak cerdas khas Lan serta otak cerdik ku ini kadang akan kandas? Entahlah .

"tekan ini dulu lalu tiup..."

Kami pun memulai latihan kami , aku selalu menggunakan kekuatan spiritual ku untuk membuat ruangan ini kedap suara.

Anak ku ini sangat cerdas , dia hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk menghapal keseluruhan lagu. Meski nada nya belum selaras namun jika dia latihan setiap hari . Nada itu akan indah.

Akupun meninggalkan ruangan itu dan menuju ruangan Shizui . Yuwen tertidur ketika kumantrai sedikit. Saat membuka pintu kamar kulihat anak kandung baru ku ini sedang bermain quqin.

"a yuan? Kenapa kau belum tidur?"

Astaga , anak itu menangis ketika kupanggil. Dia berlari dan memeluk ku erat.

"mama! Kenapa tidak datang selama ini!" astaga anak ini sangat cengeng aslinya.

"ssstt maafkan mama , mama sakit . Nah ayo lanjutkan lagu kesukaan mama apa kau sudah hapal?"

Beauty of Yunmeng (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang