Permintaan Mama

742 160 105
                                    

Pasukan Cowok Ganteng Kecuali Parhan

Parhan
Assalamualaikum Akhi:)

Ben
Waalaikumsalam ukhty

Parhan
Gue laki woi. Bukan ukhty, cewek

Ben
Oh, gue kira lo cewek han

Parhan
Tuman!

Aidar
Kumpul yok. Kalo nggak ikut kumpul, gue timpuk pala lu pada.

Parhan
Serem byener uyy. Dimana say

Ben
Berhasil lo Dar?

Aidar
Tempat biasa. Yoi, gue berhasil. Bawain janjian lo lo pada.

Uzi
Otw

Bang Sat
^2

Ben
^3

Parhan
Empat sayangg

Aidar menghela nafas lega. Putus dari para perempuan baginya bagai membalikkan telapak tangan. Gampang sekali. Jika dihitung, entah berapa perempuan yang sudah dipacari oleh Aidar. Bahkan, ketika ia berpacaran dengan Asa. Aidar masih sempat untuk menjalin kasih dibelakang Asa.

Mengingat gadis tanpa baluran make up itu membuat Aidar merasa menyesal. Putus dengan Asa nyatanya membuat harinya terasa hampa. Melihat wajah polos Asa hanya membuat nafas Aidar tercekat. Setengah hari putus, namun tak ada protes dari Asa. Gadis itu seolah tenang bagai air jernih dalam hamparan luas.

"Woi, ngalamun aja Dar," Aidar dikagetkan oleh tepukan tangan dibahu kirinya. Menoleh kesamping kiri yang ternyata sahabat karib telah datang.

"Hem, udah dateng lo Uz," jawab Aidar dengan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Mikirin Asa lo? Nyesel?"

Uzi Zafran, nama yang singkat. Laki laki berpostur tegap berahang tegas. Tak ada yang berani mendekatinya. Perkataan pedas dan dingin itu penyebabnya. Namun tak jarang, banyak cewek yang mendekati namun tak digubris. Berpenampilan berantakan membuat kesan cool semakin bertambah.

Lelaki berambut belah tengah, Aidar. Menengang atas lontaran kata yang di ucapkan Uzi. Membasahi bibir bawah sembari berdehem menetralkan ketegangan diri.

"Biasa aja tuh," kata Aidar mengangkat bahu acuh.

"Kalo nyesel bilang aja nyesel Dar," Uzi tersenyum penuh arti. Menaikkan alis tak percaya. Ia sudah paham gerak gerik Aidar saat sedang berbohong.

"HALO EPEREBADEHHH. ABANG PARHAN YANG CANTIK INI UDAH DATANGG!" teriakan Farhan mengagetkan dua insan yang tengah berbicara serius. Menutup telinga dengan tangan. Menatap nyalang pada sang onar.

"HAN. LO KALO NGOMONG KURANG KERAS!" balas nyaring Ben yang tak kalah kerasnya.

Ben Cavan Ezra, Cavan ya! Bukan kafan. Cowo berambut jabrik, berkulit putih seputih susu. Lagi lagi, tak ada satupun perempuan yang berani mendekati seorang Ben. Karena merasa insecure jika disandingkan olehnya. Kulit Ben sangat putih sekali. Jika kamu bertemu dengannya, siap siap membawa kaca mata hitam. Karena saking putihnya kulit Ben, membuat mata kita silau. Alay.

"Eh Han. Gue baru tau kalo sebenernya lo emang cewek," kilah Satria dengan memegang dagunya.

Nah, ini Satria. Satria Jauzan Liam. Sering dipanggil Bang Sat oleh para cecunguknya. Membuat Bang Sat naik darah. Jika disandingkan dengan nama teman temannya. Ia lah yang mempunyai nama cukup bagus. Tetapi kenapa nama panggilannya tak ada bagus bagusnya. Lelaki berhidung mancung berpawakan sedikit gemuk. Apalagi dibagian pipi yang membuat gemas karena bagai bakpao.

Darsa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang