Hari Kelulusan

39 10 10
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat hari aku dan sahabat-sahabatku akan berpisah untuk mengejar cita-citanya masing-masing. Tepat penentuan lulus atau tidaknya dari bangku SMA. Cantika telah berpakaian kebaya, dengan rok batik dan juga sanggul menuruni tangga. Cantika duduk melamun di sofa 

"Cantika"

Cantika masih saja melamun.

"WAAAA"

Cantika terhenyak kaget oleh Ibunya.

"hayoloh mikirin apa?"

"Cantika takut mengecewakan ibu"

"Bagaimana bila cantika tidak mendapatkan peringkat"

"Ibu tidak akan kecewa meski nanti kamu tidak mendapat peringkat"

Ibu memeluk cantika dengan erat. Kak Figo ikut berpelukan dengan tiba-tiba. Ibu dan cantika kaget.

"Ish kakak nih"

Cantika sambil mengusap dada karena tiba-tiba sang kakak memeluknya.

"Kakak kan pengen ikutan juga, hehe"

Ayah menuruni tangga . Ia sangat berwibawa dengan baju batik dan celana bahan berwarna hitam itu. Ayah mengampiri ibu, cantika, dan kak figo.

"Ayo udah pada siap?"

"Udah yah, tapi kak rizky mana?"

"Kak rizky, tadi bilang sama ayah kalau dia gak bisa ikut hari ini karena ada urusan kantor"

Tin tin tin

Bunyi klakson mobil begitu rame.

Bukan hanya satu mobil yang terparkir di depan rumah Cantika. Mobil pertama tentu saja mobil arkan bersama ibu dan adiknya itu. Mobil kedua berisi fella, dimas, dan orang tuanya. Mobil ketiga berisi Mia, Radella dan kedua ibu dari mereka. Mereka semua menurunkan kaca mobilnya menyapa Cantika yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Wah rame banget ya, udah kayak antar nikahan ya"ucap Kak Figo.

"Hai kalian"ucap Cantika sambil melambaikan tangannya.

"Wah cantik banget yaa"ucap radella, Mia, Fella

"jelas dong kan pacar aku"ucap Arkan. Wajah cantika tersipu malu.

"Udah-udah kita berangkat takut telat, kasian nih anak om pipinya udah kaya tomat"goda Ayahnya Cantika.

Ayah, membukakan pintu samping kanannya untuk istri tercinta. Kak Figo dan Cantika. duduk kursi belakang.

"Om kursi belakang masih kosong gak?"teriak Mia.

"Iya masih kok, kenapa?"

"Aku ikut ke mobil om ya, hehe"

"Ayok sini"

Mia pun turun dari mobil radella, berlari masuk ke mobil Cantika.

Di sepanjang perjalan menuju sekolah aku menjadi nyamuk sementara kak Figo dan Mia asik dengan mendengarkan lagu dengan earpone berdua. Ibu sesekali menutup mulutnya menahan tawa melihat wajah bosannya Cantika.

Cantika menghela nafasnya sesekali.

"Akhirnya sampai"ucap ayah lega.

"Akhirnya aku lepas dari duo bucin ini"ucap Cantika. Mia tersadar bahwa ia lupa tidak mengajak Cantika mengobrol selama perjalanan. Masing-masing dari mereka turun dari mobil. Berbaris masuk ke dalam sekolah. Setelah masuk mereka menempati kursi-kursi yang kosong tepat berhadapan dengan panggung pentas seni. 

Setelah setengah jam menunggu akhirnya. Pembawa acara menaiki panggung mempersilahkan Kepala sekolah untuk memberi sambutan. Kepala sekolah nampak menunjukan wajah sangat gembira karena sekolah ini dapat mendapatkan posisi pertama kelulusan dengan nilai terbaik sekota dan 100% siswa-siswinya lulus. Pengumuman mulai dibacakan oleh pembawa acara

Perfection Of Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang