END✨😭

54.9K 2.9K 660
                                    

Gak nyapai target huhu, btw aku gak bisa tidur😭.

Author Pov.

Gugurnya daun menjadi penanda bergantinya tahun, tahun-tahun sudah dilewati dengan segala kenangan pahit yang terjadi.

Queenze sadar, jika hidup tak selamanya akan bahagia, kadang kala badai hebat pasti menerjang dengan gilanya. Pagi ini dia awali dengan membangunkan kedua anaknya.

Riel yang kini sudah berusia 17 tahun, dan Edgar yang berusia 8 tahun.

"Bangun, hey kita kan mau ke tempat Daddy hari ini. Masa kalian gamau bangun, Mommy tinggal ni" Queenze berkacang pinggang.

Kedua lelaki kesayangan Queenze menggeliat sebentar sebelum akhirnya membuka mata mereka "Aduh..Mommy pun.." Gerutu Edgar kesa dan bangun.

Sedangkan Riel tak mau protes, dia langsung berjalan terhuyung menuju kamar mandi. Wajah mereka semakin terlihat mirip dengan Damian, membuat Queenze merindukan suaminya itu.

Hari ini mereka akan berkunjung, jadi sebisa mungkin mereka datang cepat. Agar bisa berlama-lama disana.

"Daddy kan gak kemana-mana, ngapai kita datang cepet-cepet" Gerutu Edgar seraya berjalan menuju kamar mandi yang satunya. Queenze menggeleng heran, kenapa Edgar nampak tak menyukai Daddynya.

"Jelas aja sih, Dami kan mau buang dia dulu" Lirih Queenze, tak mau berlarut pada masa lalu yang suram. Queenze segera bersiap untuk dirinya sendiri, dia berjalan menuju kamarnya.

Bingkai foto pernikahan mereka masih terpampang jelas disana "Dami...sudah 8 tahun.." Bisiknya sendu, dia berusaha untuk tidak menangis. Hari ini dia harus tersenyum, bukan menangis seperti yang lalu-lalu.

Ibu 2 anak yang masih cantik itu bagai madu di tengah lebah, banyak sekali yang ingin meminangnya walaupun dia sudah menikah. Aneh memang.

Setelah selesai dengan keperluannya dan juga anak-anaknya, Queenze keluar dari kamar dan bergerak menuju ruang tengah. Mengambil kunci mobil dan segera ke garasi.

Memanaskan mobil adalah hal yang penting saat ini, sembari menunggu kedatangan Putranya Queenze melamun sejenak. Kemudian menghela napas lesu, ini hari yang menyesakan bagi Queenze.

Setelah 8 tahun...kejadian buruk yang selalu membayangi hidup Queenze. Berusaha menepis ingatan buruk malam itu, Queenze keluar dari mobil.

Menunggu sekitar 30 menit sampai akhirnya kedua Putranya selesai "Kalian bersoleknya lama ya" Komen Queen seraya masuk ke mobil.

Riel tertawa pelan "Maaf Mom" Ucapnya lembut pada Queenze, sedangkan Edgar kembali melanjutkan tidurnya di kursi penumpang.

"Bawa mobilnya Riel, hati-hati ya" Pesan Queenze, Riel mengangguk patuh dan melaksanakan perintah Mommy tersayangnya ini. Mobil melaju cepat di jalanan yang sepi, melaju tak sabaran menuju tujuan mereka saat ini.

"Apa Daddy...senang kami datangi?" Tanya Riel ragu, remaja tampan yang sangat mirip Damian itu masih sedikit trauma. Dia trauma pada Damian, dan itu membuatnya takut pasa sosok ayah.

Queenze mengelus rambut putra sulungnya itu "Dia pasti senang, kalian tenang saja" Ujar Queenze lembut.

Benar, Daddy mereka pasti senang. Riel percaya itu dan dia optimis untuk melajukan mobilnya lebih kencang.

Sesampainya mereka di tempat tujuan, mereka turun dan bergegas. Queenze berjalan tak sabaran dan mendahului kedua Putranya, dia merindukan suaminya itu.

Senyum manis tak lepas di wajahnya, ada sebuket bunga di tangannya "Mom pelan-pelan, nanti kesandung" Tegur Edgar, Edgar sangat menyayangi Queenze. Sebaliknya dia sangat membenci Damian, sampai ke liang lahat sekalipun.

Queenze akhirnya sampai, dia melangkah semakin dekat dan senyum manisnya tak juga hilang "Dami, aku datang sayang" Ujar Queenze lembut dan meletakan bunganya.

Mengelus batu nisan yang bertuliskan nama Damian Aelion di sana "Aku datang, kamu gimana disana?" Queenze memulai ocehannya kembali.

Dia berjongkok di samping batu nisan dan menabur bunga, sungguh dia merindukan suaminya ini. Sangat, sangat bahkan rasanya dia ingin mati saja.

"Aku ada kabar buruk.." Bisik Queenze, dia mendekat ke arah batu nisan Damian.

"Aku....gabisa lagi datang kesini...aku gak sanggup.."

Queenze berdiri, air mata mengalir dari kedua matanya. Dia menutup wajahnya dan mengeluarkan tangisannya kembali.

"AKU GAK SANGGUP DAMI!! KAMU NINGGALIN AKU!! AKU GAK SANGGUP!!"

Riel dan Edgar hanya diam dan mengamati, mengamati apa yang akan Mommynya katakan lagi "HUAAAAAAA AKU GAK SANGGUP! DAMIAN!!"

"DAMIAN AKU SANGGUP KAMU TAU!? AKU GAKUAT!!"

"HUAAAAAA DAMIAAAAN!!"

"DAMIAAAAAAAN!!"

Yah...teriakan itu menggema, masuk dan menghempaskan seseorang sampai membuka matanya.

"DAMIAN!!"

Damian membuka matanya, teriakan Queenze amat sangat meremat hatinya. Dia mendongak dan menatap Queenze yang kesakitan di sebelahnya.

"Queen?"

"CEPETAN BAWA MOBILNYA!! AKU UDA GASANGGUP INI!!"

Damian masih loading..."Hah?" Tanyanya bingung. Queenze menggeram emosi.

"EDGAR UDA MAU LAHIR!! BAWA MOBILNYA YANG CEPAT!!" Raungnya emosi, Damian tersentak dan melajukan mobilnya yang masih di garasi.

Dia...kembali bermimpi?

Damian memang berencana untuk membuang Bayi Edgar ke panti asuhan..seperti yang ada di mimpinya. Tapi jika dia lakukan hal itu, semuanya akan kacau.

Nampaknya Damian diberikan kesempatan untuk memperbaiki apa yang akan terjadi padanya di masa depan, sedikitnya dia dapat bernapas lega..dia tak harus mati dan meninggalkan Queenze.

Genggamannya pada tangan Queenze mengerat "Maafin aku, aku bakalan jagain kamu dan 2 bocil ini sampai aku mati" Janji Damian yang tak Queenze dengar.

Dia melajukan mobilnya, Damian tak akan membuang Edgar. Damian tak akan mengurangi kasih sayangnya pada Riel.

Damian akan berubah, dia tak mau meninggalkan Queenze seorang diri dan menjadi janda kembang yang diincar banyak orang.

Damian akan berusaha, menjadi Daddy dan suami yang baik untuk keluarganya.








































EXTRA CHAPTER
END✨

PERASAAN KEMAREN ADA YANG NEBAK INI PRANK LAGI DEH😌.

SEBENARNYA INI GAK PRANK, Jadi Damian tuh bisa mimpiin apa yang bakal terjadi dihidupnya. Maka dari itu setiap kejadian buruk akan dia mimpikan.

Dan berusaha untuk di hentikan agar tak terjadi, intinya ini bukan prank melainkan plot twist biasa💞.

HOREEE AKU GAJADI DI SANTET HOHOOOOO.

Mawkish Damian [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang