Q-Extra

48.9K 2.8K 282
                                    

Komen kalian di chapter D-End agak gimana gitu yak.

Author Pov.

Taukah kalian rasanya, memiliki Suami yang cengeng dan manja, ditambah dengan anak yang juga seperti itu.

Menurun dari Tribun-Dotcom, jika gen Ayah akan menurun lebih besar pada anak.

Queen awalnya tak yakin, tapi nampaknya itu memang benar.

Pasalnya Putra pertamanya yang baru berusia 9 tahun, sangat amat persis dengan Daddynya. Dia tampan, cerdas, tempramental dan juga...

"Huaaaaaaa Mommyyyyyyyy!! DADDY JAHAT MOOOOOOM"

Queenze menghela napas sabar, begini amat ya rumahnya. Tiap hari macam pasar ikan, berisik dan ramai. Apalagi jika dihari libur seperti ini.

Dia sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya, tapi keributan kembali terulang.

"QUEEEEEEEN ANAK KAMUUU JAHAAAAAAAAAT" Teriak si bapack.

Queenze mematikan kompornya dan berjalan cepat menuju ruang makan, disana terlihat anak dan bapak tengah bergulat di sofa.

Saling jambak sih mereka, mirip Tante Dira tetangga sebelah kalau berantem sama Tante Sheeva yang juga tetangga sebelah.

"Kalian ini ya...berantem karena apasih!?" Oceh Queenze kesal. Jika mereka berdua bukan kesayangan Queenze, dirasa sutil ditangannya sudah melayang.

Keduanya nampak merengut sebal dan langsung memisahkan diri. Sedetik saling tatap, kemudian berlari cepat ke arah Queenze dan memeluknya erat.

"DIA MOMMY AKU!!"

"TAPI DIANYA ISTRI AKU!!"

"DADDY SANA IH! MOMMY PUNYANYA RIEL!!"

"RIEL YANG SANA!!"

Queenze heran saudara-saudara, kenapa dua orang ini suka sekali teriak-teriak tak jelas seperti ini.

Dipastikan jika bukan Qariel Damieenze yang menangis, maka Bapack Damian Aelionlah yang menangis.

Pelukan pada kaki dan tubuh Queenze mengerat "Hiks..dia mommy aku..hiks..DADDY GAUSAH PEGANG-PEGANG MOMMY!!" Riel mengeratkan pelukannya pada kaki Queenze.

Dia sebenarnya kesel sama Daddynya, sedangkan Damian menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Queenze.

"Hiks..dia ini Istri Daddy..hiks..kamu gausah nempel-nempel sama dia!!" Balas Damian yang ikut nangis.

Akhirnya keduanya malah berlomba-lomba dalam menghasilkan air mata

"Kalian ini kenapa sih, heran aku tuh. Rasanya pengen cari suami dan anak baru" Mendengar itu, membuat kedua lelaki tadi menegang.

Bahu mereka bergetar kuat "Hiks..HUAAAAAAAA MOMMY/QUEEN JAHAAAAAAAAT" Tangis keduanya dengan histeris.

Queenze rasa, telinganya perlu dibawa ke ThT. Tiap hari dengerin teriakan mulu, kasihan telinga cantiknya. Menarik napas dalam dulu sejenak, kemudian menghela.

"Uda jangan nangis, sarapan dulu yuk" Ajaknya lembut. Keduanya tak dengar dan masih nangis saja.

"Hiks..DADDY JAHAT MOM! DIA BUAT MOMMY TERIAK MULU TIAP MALAM!!"

Arre? Hah? Heh? Ape?

Damian yang tadi sedang menangis pun berhenti, dia melirik bocah dibawah sana yang masih memeluk Queenze erat. "Apaan kamu..hiks..gajelas" Ketus Damian.

Bukan marah, dia hanya malu jika kegiatan malam mereka sudah diketahui bocah cilik itu "Riel, itu bukan masalah sayang. Baikan sama Daddy yah" Bujuk Queenze lembut.

Mawkish Damian [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang