Liu-liu jangan lupa Voment dan follow, Ryn tau siapa aja yang belom follow😌.
Author Pov.
Damian kira, dia tak akan bertemu lagi dengan Leo sinjang sialan itu. Tapi nyatanya dia harus bekerja sama dengan perusahaan yang Leo pimpin.
Suasana di dalam ruangan Meeting ini suram, mirip saat meeting dengan Ceo Laby's Corp dulu.
"Jadi Tuan Damian, semoga kerja sama kita ini. Membawa dampak baik kedepannya" Ujar Leo sopan seraya menjabat tangan Damian.
Damian hanya bergumam dan kembali menarik tangannya, dia langsung keluar diikuti Queenze di belakangnya. Tapi nampaknya tak semuda itu.
"Ah Nona Queenze, bisa kita berdiskusi sebentar?" Tanya Aiden yang tak lain adalah Sekretaris Leo.
Pria tampan berambut hitam ikal yang memiliki mata bulat coklatnya yang lucu, Damian berhenti di dekat pintu dengan kedua tangan yang mengepal.
"Ya? Mau diskusi tentang apa?" Tanya Queenze sopan karena dia masih bersifat prosfessional. Aiden tersenyum teduh dan mengajak Queenze ke sudut ruangan.
Meninggalkan Leo dan Damian dalam ruang lingkup yang menegangkan. Leo mendekati Damian dan menatapnya remeh.
"Sudahlah, Queenze tak cocok dengan pria sepertimu" Ejek Leo langsung.
Damian berbalik, aura dingin begitu kental terasa di sekitarnya. "Kau lebih tidak cocok dengan kekasihku, sinjang sialan" Ujar Damian remeh.
Leo mengepalkan kedua tangannya, giginya bergemelatuk menahan emosi.
"Cih, lihat saja. Kau akan menjadi penyebab kehancuran Queenze, kau yang akan merenggut nyawanya. Kau malapetaka bagi Queenze, camkan itu" Setelah berkata sedingin itu.
Leo berlalu.
"Aiden, ayo kembali" Aiden langsung pamit dengan Queenze dan berlari mengejar Leo. Meninggalkan Damian yang masih diam di tempatnya berdiri.
Ucapan Leo bagai alarm peringatan, karena di mimpi Damian, memang Damianlah yang membunuh Queenze. Walau sebenarnya saat itu dia sedang dirasuki demit gadis yang dia bunuh.
"Dami, kamu kenapa?" Damian tersentak, dia menoleh dan menatap kalut Queenze yang baru saja menyentuh tangannya. Kali ini Damian akan merubah semua itu.
Damian membawa Queenze ke pelukannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Queenze, dia berjanji pada dirinya sendiri. Dia akan melindungi Queenze walau nyawanya adalah taruhannya.
"Aku bakal, jagain kamu dengan nyawaku sendiri Queen" Bisik Damian yang terlewat dari pendengaran Queenze.
.
.
.
Keduanya kini dalam perjalanan menuju Mansion milik Damian, tentu saja untuk menikmati waktu berdua setelah seharian bekerja.Tangan Damian yang bebas sedari tadi menggenggam tangan Queenze, sedangkan yang satunya memegang stir kemudi "Queen, janji sama Dami kalau Queen gabakal ninggalin Dami" Ujar Damian serius sekaligus memohon.
Queenze menoleh, dia membalas genggaman Damian "Tentu saja, aku gabakal ninggalin kamu Damian. Kamu segalanya bagi aku" Jawab Queenze seraya mencium punggung tangan Damian.
Damian lega, jika setelah ini Damian mengalami hal yang tidak mengenakan. Maka Queenze akan selalu di dekatnya dan tak meninggalkannya.
Damian siap, dia siap menghadapi takdir hidup kedepannya.
"Dami, mobil kamu makin cepet sayang. Pelankan nanti kita nabrak" Tegur Queenze. Damian tertawa pelan dan mengendurkan kakinya pada pedal gas.
Tapi..
"Eh?" Laju mobil tak berubah, semakin cepat dan tak bisa dipelankan. Damian berusaha untuk tenang dan tak panik disaat seperti ini.
"Queen tenang, jangan panik" Ujar Damian lembut, Queenze hanya mengangguk saja.
Bagaimana dia tidak panik jika 1 kilometer di depan mereka ada lampu merah dan jajaran kendaraan berhenti.
Damian melepas seatbeltnya, dia berusaha menghindari kendaraan yang ada di dekatnya. Keringat mengalir dari pelipisnya, dia berusaha tenang tapi dia tak bisa.
Jika yang ada di dalam mobil ini hanya ada Damian, maka dengan senang hati Damian akan menabrakan mobilnya ke tiang listrik, tapi kali ini Queenze bersamanya.
Jika benar kecelakaan yang ada di mimpiku benar terjadi, aku mohon biar aku saja yang menanggung semuanya. Jangan Queenze ku-Batin Damian.
"DAMIAN AWAS!!" Sial, Damian banting stir ke kiri dan masuk ke jalur lain.
TIN! TIN!!
Damian terbelalak, Truk fuso berada di depannya. Damian bergerak ke kursi Queenze dan langsung memeluknya erat "Queen..jangan tinggalin Dami" Bisiknya lembut.
CKIIIT!
Teriakan warga mulai bergema.
BRAK!
Kecelakaan tak terelakan.
Queen....jangan tinggalin Damian ya.
Tbc..
Syalala 100 vote, 100 komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawkish Damian [End]
RomanceCool in Publick, cengeng in Private. Ceo galak nan jahat bisa berubah jadi cengeng nan Manja kalau bersama pawangnya, siapa lagi kalau bukan Damian. Dami si bayi gede nya Queenze. Don't do the copyright! Walaupun ada tulisan Right yang artinya benar...