Medan banjir oi elah😭. Bisa berenang cuy, bersama dengan emas yang mengambang😌. Jangan lupa menghargai tulisan ini ya😌💞.
Author Pov.
Queenze langsung masuk ke dalam Mansion beraksen eropa di depannya, setelah dia memarkirkan mobil kesayangannya terlebih dahulu.
Bik Ina yang melihat kedatangan Queenze lantas mendekat "Non, Tuan Damian ngamuk dari semalam. Terus dia ngunci kamar dan gak keluar sampai sekarang" Lapor Bik Ina.
Queenze mengangguk paham, dia berlari cepat menuju lantai 2. Jika Damian sudah mengiris pergelangan tangannya sendiri, berarti dia benar-benar prustasi.
Di depan kamar Damian sudah ada Alisyah dan Ziyel. Wanita dan Pria berusia 56 tahun yang menjabat sebagai orang tua Damian, Damian sebenarnya tidak kekurangan kasih sayang.
Cuma yang menimbulkan bipolar dan self harmnya adalah adik nya sendiri. 14 tahun lalu setelah kelahiran Edgar, bocah tampan bermata biru muda, yang saat ini sudah berada di Akhirat sana.
Damian cemburu, dia tak suka dengan kelahiran Edgar. Maka dari itu dia sengaja meletakan bantal di wajah sang adik, sampai bayi malang itu meninggal.
Damian pernah masuk RSJ, itu disaat dia berusia 17 tahun. Saat ketika dia ditolak Queen untuk pertama kalinya, dia menggila dan sering menyakiti orang di sekitarnya.
Maka dari itu Alisyah dan Ziyel memasukannya kr RSJ. Tau bagaimana dia bisa sembuh kembali?, ya karena Queenze mendatanginya dan menerima cintanya. Dan mereka mulai berpacaran.
Bisa dikatakan, jika Queenze masih belum 100% mencintai Damian. Tapi dia berusaha untuk memperlakukan Damian penuh cinta dan kasih sayang.
"Agata! Akhirnya kamu datang Nak. Kamu bujuk Dami nak, dia benar-benar diluar kendali. Kami takut dia kenapa-napa" Alisyah langsung menyerbu Queenze dengan permohonannya.
Queenze mengangguk singkat. Dia menghela napas panjang dan menenangkan diri, ini hanya Damiannya. Bukan orang jahat.
Queenze mengetuk pintu kamar Damian 2 kali. "Dami, ini Queen datang. Bukain dong" Ucap Queenze lembut. Mereka semua menanti apa yang akan terjadi.
Cklek.
Helaan napas lega terdengar, pintu sudah tidak terkunci lagi. Queenze membuka pintu kamar Damian dan langsung masuk, disaat seperti ini hanya Queenze yang bisa menenangkan Damian.
Setelah mengunci kembali pintu tersebut, Queenze menatap sedih suasana kamar Damian, berantakan, hancur seperti kapal pecah.
Dengan tubuh tegap Damian yang terduduk lemas di pinggir kasur, darah menetes dari pergelangan tangan kanannya.
"Dami.." Panggil Queenze lembut.
Damian yang semula menunduk kini mendongak, matanya sembab karena terlalu lama menangis. Bibir bawahnya berdarah karena Damian menggigitnya.
Seulas senyum manis terbentuk, dia merentangkan kedua tangannya pada Queenze.
"Queen~ peluk Dami" Ucapnya semangat dan bernada.
Queenze berusaha menahan air matanya, dia..kasihan. Hatinya juga terluka melihat keadaan Damian, yang semakin hari terlihat sangat bergantung padanya.
Dia berjalan perlahan, melewati pecahan kaca dengan hati-hati. Setelahnya membawa Damian masuk ke pelukan Queenze yang sangat Damian suka.
Damian tertawa bahagia, mendusel dan menghirup rakus aroma anggur yang menguar dari tubuh Queenze.
"Akhirnya Queen dateng, Dami rindu" Ucapan memelas yang terdengar tulus, membuat hati Queenze sakit.
Queenze mengelus kepala Damian dengan lembut, sesekali mencium pucuk kepalanya. "Maafin Queen ya" Lirih Queenze bergetar,1 menahan tangisnya.
Dami yang menyadari itu lantas mendongak, dia menatap polos Queenze. Saat melihat air mata jatuh dari kedua mata indah kekasihnya, membuat Damian memajukan sedikit bibirnya.
Matanya menyendu, air matanya ikut tergenang. "Hiks..Queen jangan nangis..hiks..Dami..Dami nakal ya? Ma-maaf Queen..hiks jangan nangis..kumohon" Pinta Damian.
Dia menangis di belahan dada Queenze, bahunya bergetar. Queenze segera mengatur pernapasannya agar tangisannya berhenti, dan mengelus punggung lebar Damian.
"Dami gak salah, uda ya sayang. Ayo aku obati tangan kamu, dan kita pergi kerja ya" Bisik Queenze.
Bahu Damian yang awalnya nampak tegang dan bergetar, kini merileks seiring elusan yang Queenze berikan.
Dami melepas pelukannya, dan menatap cerah Queenze "Obati tangan Dami ya pacar, hihi"
Queenze mendengus geli.
"Baik pacar" Jawab Queenze seraya mengecup singkat dahi Damian. Sesaat dia teringat sesuatu.
"Kamu demam Dami, gausah berangkat kerja ya hari ini" Queenze menangkup kedua pipi Damian yang hangat.
Damian tak menggubris ucapan Queenze dan malah memegang tangan Queenze yang ada di pipinya.
Kemudian mengecup telapak tangan putih, halus nan bersih yang Queenze miliki.
"Gausah kerja ya, biar aku panggilin Dokter kemari" bujuk Queenze lagi. Damian berhenti mengecup, dia kini menatap tajam Queenze.
"Gak, aku gamau ketemu Dokter, AKU GAK GILA QUEEN! KAMU KOK GITU SIH!? AKU TUH GAK GILA!! JADI JANGAN PANGGIL DOKTER!" teriak Damian emosi dan sedikit takut.
Dia tak suka Dokter, dia benci. Itu mengingatkannya pada Dokter di RSJ nya dulu. Queenze segera menenangkan Damian.
"Sssh..oke, kamu gak gila Dami. Dan aku gak akan manggil Dokter, tenang ya sayangnya aku."
Queenze mengucapkan kalimat penenang, dan Damian kembali tenang.
Dia meletakan kedua tangannya diatas paha, sedangkan Queenze berjalan mengambil P3K.
Dan membawanya ke arah Damian, kemudian Queenze berlutut dan memandang lekat luka sayatan sebanyak 7 garis di tangan Damian.
Dia menahan napas sejenak, kemudian membersihkan luka itu menggunakan Alkohol.
Dia meringis membayangkan rasa sakitnya, tapi Damian malah tersenyum riang sambil memandang wajah Queenze.
"S-sakit gak?"
Damian menggeleng.
"Enggak sakit, lihatin wajah kamu ngilangin rasa sakitnya" Jawabnya semangat. Tak lupa dengan senyum manisnya.
Queenze lagi-lagi merasa hatinya sakit, "Dami...seandainya Queen pergi..kamu..gimana?"
Pertanyaan yang sebenarnya, sudah Queenze tau jawabannya "Aku bakalan nyusul kamu~"
Queenze memandang lekat ekspresi lembut yang Damian berikan.
Bahkan jika aku mati, apa kamu tetap nyusulin aku Dami..
Tbc..
Sorry kalau kemaleman, baru pulang kerja jam set 11, jadi gak sempat ngetik banyak-banyak😌.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawkish Damian [End]
RomanceCool in Publick, cengeng in Private. Ceo galak nan jahat bisa berubah jadi cengeng nan Manja kalau bersama pawangnya, siapa lagi kalau bukan Damian. Dami si bayi gede nya Queenze. Don't do the copyright! Walaupun ada tulisan Right yang artinya benar...