Q-6

52.6K 4.1K 327
                                    

Yosh, aku mau rajin up Dami-Queen sampe tamat. Baru lanjut ke yang laen uhuy.

Author Pov.

Queenze sedikit bingung, semenjak ditinggal berdua 2 hari yang lalu, sikap dan sifat Damian berubah. Dia jadi lebih pendiam dan jarang minta nenen.

Terkadang saat Queenze mengajaknya untuk bermanja, Damian menolaknya dengan terpaksa.

Awalnya dia tersenyum lebar diserta tatapan berbinar, namun tak lama bibirnya akan melengkung ke bawah dan berkata.

"M-maaf Queen, Dami lagi berusaha untuk mandiri" Dengan kepala yang ditundukan dalam, dan suara yang bergetar.

Lalu dia akan berlari naik ke lantai 2 dan mengurung diri di kamar.

Saat di kantor Damian akan menyibukan dirinya sendiri.

Berusaha tak melibatkan Queenze, saat ada rapat keluar kantor dia akan membawa Jerome bersamanya.

Queenze bahkan berfikir agak gila. "Apa Jerome memakai pelet? Kok Damian sama dia mulu sih" Gerutu Queenze.

Saat ini dia tengah berjalan menaiki anak tangga darurat, ada di lantai 48 menuju 49. Dua hari tak mendengar rengekan dan tangisa manja Damian membuat Queenze rindu.

"Aaaa, kangen Dami" Desah Queenze dengan sedikit rengekan, dia mau peluk badan Daminya, mau ndusel di dada bidangnya, mau cium bibir ranumnya.

Pokoknya Queenze mau Damian!!. Queenze mendesah berat dan sampai di tikungam menuju anak tangga lantai 49.

Matanya melihat ada seorang gadis tengah duduk di anak tangga teratas.

Dengan kedua lutut yang ditekuk, kepala yang disembunyikan di lipatan kakinya, membuat rambut hitam panjang terurai sampai ke lantai.

Seketika bulu kuduk Queenze naik, dia mengelus tengkuknya yang terasa dingin.

Dengan cepat Queenze melangkah dan berusaha mengabaikan gadis itu.

Saat 2 anak tangga terakhir hendak dia pijak.

Tawa melengking terdengar dan gadis tadi langsung berdiri menghadang Queenze.

"Hih!! Setan" Queenze panik, dia langsung berlari turun ke bawah. Melepas asal high heels dan berlari sekencang yang dia bisa.

"HIHIHI AHAHAHAHAHAHA, KAU AKAN MATI QUEEN AHAHAHAHAH"

"ENGGAK! AKU BELUM NIKAH SAMA DAMI! SIALAN! PENYAKIT AKU UDA MAU SEMBUH, TAPI KENAPA DEMIT MALAH MUNCUL!!" Teriakan bergema dan bersahutan terdengar.

Napas Queenze sudah mulai tersenggal, kenapa dia tak kunjung sampai di lantai 1 sih.

Sesak sudah napas Queenze saat ini, setannya malah terbang ngejer dia dibelakang lagi.

"HIHIHI, INI SEMUA SALAH PACARMU! DIA SUDAH MEMBUNUH KU! SEBAGAI BALASANNYA AKU AKAN MEMBUNUHMU! AHHAHAHAHA"

"SAKAREPMU!!" Teriak Queenze lagi.

Roh itu terbang mendahului Queenze dan menghadangnya. Sial bagi Queenze karena kakinya kepelekok dan tubuhnya condong ke depan.

"DEMIT SIALAN!!" Raung Queenze sebelum akhirnya jatuh terguling dari tangga.

Raungan itu menggema di tangga darurat, tapi yang anehnya.

"Dimana Queenze?"

Damian tiba-tiba menanyakan hal itu pada Jerome. "Ha? Mana saya tau." Ketus Jerome.

Jerome sedikit kesal karena tak punya kesempatan untuk mendekati Queenze.

Alasannya ya karena Damian memberikannya tugas segunung. Dan menahannya di ruangan Damian selama 2 hari belakangan ini.

"Betewe Pak," Damian mendongak dan menatap Jerome dengan pandangam bertanya.

"Paan?" Jerome berdehem sebentar, dia punya firasat buruk saat ini.

Apalagi roh gadis berdendam itu tak terlihat di belakang Damian. "Gadis itu gak kelihatan di belakang Bapak, saya khawatir jika dia saat ini mengikuti-"

BRAK!

Keduanya sontak menoleh begitu pintu digebrak dengan kuatnya. Seorang pria dari Divisi 5 nampak ngos-ngosan dan berkeringat banyak.

"Dasar tidak so-"

"BUK QUEENZE JATUH DARI TANGGA PAK!!"

BRAK!

"APA!?"

Sepertinya kali ini, Damian tak bisa menjauhi Queenze.

Karena demit bgst itu tetap aja ngejer Queenze walaupun Damian uda hidup-hidupan buat ngejauhi pujaan hati dan sumber nutrisinya.

"BANGSAT!! KAU BAKALAN MATI 2 KALI SETAN!!"

Jerome tak mau berlama-lama lagi, Damian masih shock. Dia segera berlari keluar dari ruangan menuju tempat yang dituju.

Nampaknya Jerome harus bekerja sama dengan bos manja itu, demi melindungi Buk Queenze tercintanya.




















Tbc

Jangan serius-serius amat yak.

Mawkish Damian [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang