Uda Double nih, dah ya mau bobok.
Author Pov.
Setelah puas berkeliling dan makan, dan belanja.
Mereka pulang dengan keadaan yang sama-sama capek, mereka tidak pulang ke rumah utama. Melainkan ke Penthouse milik Damian.
Damian menenteng 4 paper bag berisi belanjaan Queenze, yang rata-rata isinya adalah makanan.
"Taruh di dapur" Perintah Queenze.
Damian mengangguk patuh dan berjalan menuju dapur.
Lalu meletakan paper bag itu di meja bar, sedangkan Queenze duduk bersantai di sofa dengan chitato di tangannya.
Queenze menekan tombol remote dan berulang kali mengganti channel. Damian duduk di sebelahnya dan langsung rebahan di paha Queenze.
Menatap penuh binar wajah cantik kekasihnya.
"Sayang" Panggil Damian. Queenze berdehem sebagai jawaban, dan tentu saja Damian tak puas dengan itu.
Dia memasukan tangan kanannya ke dalam sweater Queenze, dan merambat ke bra di dalam sana. Queenze melirik Damian sekilas.
"Gak ada nenen siang-siang." Ucapnya singkat.
Damian mengerucut sebal, dan kembali menarik tangannya. Dia memilin ujung sweater Queenze, dan memasukannya ke dalam mulutnya.
Menggigitnya dan menariknya.
"Nyaaan..nyannn.." Begitulah suara yang terdengar dari gigitan Damian.
Queenze mengedikan bahunya, dia mengelus kepala Damian. Membuat si empunya menggeram pelan keenakan. Lucu sekali, seperti kucing saja.
Tak ada yang bersuara, mereka menikmati momen berdua tanpa ada kata-kata lain yang keluar.
Damian melepas gigitannya, giginya gatal dan ingin menggigit sesuatu saat ini.
"Queen, ada permen gak?" Tanya Damian. Queenze menunduk dan berfikir.
Kemudian merogoh saku celananya dan memberikan 2 bungkus permen Milkyta strowbery pada Damian.
Damian mengambil permen dan langsung membukanya, lalu memakannya.
Menghisapnya, menjilatnya, dan menggigitnya. Sampai sari susunya terasa di tenggorokan Damian.
Setelah habis, Damian kembali menggigit ujung sweater Queenze, seraya memeluk pinggang rampingnya.
"Hueen.." Panggilnya tak jelas.
"Heum?" Queenze menantikan apa yang ingin Damian katakan.
"Hai yove yu" Ucap Damian tak jelas, karena dia masih menggigiti sweater Queenze.
Tapi hebatnya Queenze bisa tau apa maksud ucapan Damian.
Dia menunduk dan mencium sekilas pipi tembeb Damian, beruntung mereka sedang cuti sehari.
"I love you too Dami" Balas Queenze lembut. Damian tersenyum manis, matanya sampai membentuk bulat sabit yang indah.
Senyuman yang hanya Queenze saja yang tau, hanya Queenze dan memang hanya dia saja yang bisa melihatnya.
Reward spesial yang Damian berikan pada Queenze, senyum menawannya yang dapat memikat puluhan hati wanita manapun yang melihatnya.
Sesaat Queenze lupa diri. Dia kembali teringat dengan pesan yang Dokternya katakan 3 pekan yang lalu.
Dokter Risia.
Jangan kecapekan.
Ingat, tubuh kamu itu lemah.
Queenze hanya berharap, jika waktu yang dia punya cukup sampai ulang tahun Damian 1 minggu lagi. Semoga saja, dia bisa memberikan hadia terakhir pada Damian.
Sebelum kepergiannya yang pasti akan menyakiti hati lembut Pria kesayangannya itu. "I love you so much Dami...i love you.." Bisik Queenze.
Dia akan memberikan kenangan terbaik pada Damian, kenangan indah yang akan selalu Damian ingat. Queense mengelus kepala Damian kembali.
Senyum teduh terbentuk, Queenze hanya tak tau. Jika saat ini Damian mati-matian menahan air matanya.
Tbc..
Tidur dulu ya. Bay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawkish Damian [End]
RomanceCool in Publick, cengeng in Private. Ceo galak nan jahat bisa berubah jadi cengeng nan Manja kalau bersama pawangnya, siapa lagi kalau bukan Damian. Dami si bayi gede nya Queenze. Don't do the copyright! Walaupun ada tulisan Right yang artinya benar...