Halo semwa~.
Author Pov.
Queenze mengelus kepala Damian, pria kesayangannya itu sudah tertidur dengan nyenyaknya setelah Queenze beri minum Parachetamol.
Dia harus segera pulang, Mom dan Dad nya sudah merongrongnya untuk pulang. Wajar saja karena jam sudah menunjukan pukul 11 lewat 36 malam.
Memberikan kecupan singkat di bibir Damian, baru setelahnya dia berjalan keluar kamar. Serta membawa tas miliknya.
Suasana hening menyapanya begitu berjalan di lorong. Menuruni tangga dengan perlahan.
"Kamu mau pulang Ze?" Queenze menoleh dan langsung menyalami Alisya. "Iya tante, soalnya uda disuruh pulang" Jawab Queenze sopan.
"Kenapa gak nginep aja?"
"Em..gausah deh Tan, soalnya masih ada kerjaan yang belum selesai"
Alisya mengangguk, dia merasa gagal menjadi seorang ibu karena Putranya sendiri menyusahkan orang lain.
"Maafin tante kalau uda ngerepotin kamu, hati-hati ya" Ucapnya lembut.
Queenze mengangguk disertai senyum manisnya. Kemudian berjalan menuju pintu rumah.
"Besok kamu ke sini lagi kan Ze?" Tanya Alisya memastikan. Dia hanya takut jika Putranya mengamuk saat tak menemukan kekasihnya.
Queenze menimbang sebentar, kemudian mengangguk. "Tapi Queen datangnya agak siangan, soalnya mau ketemu klien di kantor Tan"
Alisya paham, pasti sangat susah mengatur waktu. Harus ke kantor dan harus mengurus Damian "Langsung istirahat ya. Jangan sampai sakit" Pesan Alisya.
Queenze mengangguk patuh, dia membuka pintu dan keluar.
Berjalan dengan tenang menuju mobilnya yang terparkir apik di halaman.
Belum juga dia sempat Queenze masuk ke mobilnya, teriakan cetar nan membahana sudah masuk ke telinganya.
Brak!
"NOOOOOOO QUEEN GABOLEH PULAAAAAAANG!!"
Queenze menghela napas pendek dan berbalik. Dia melihat Damian berlari tergopoh ke arahnya, dengan bye-bye fever di dahinya.
Wajahnya berkeringat dan air mata bercucuran.
Begitu sampai dia langsung menerjang Queenze dengan pelukan eratnya.
"Queen gaboleh pulang! Gaboleh-gaboleh-gaboleh!! Hiks...Queen gak sayang Dami lagi huhuuu...Queen jahat..hiks..Queen gak sayang Dami lagi" Racauan memekan telinga terdengar.
Queenze mengelus rambut Damian dan memberikan 1 ciuman di pipinya.
"Kamu kebangun ya, bobok lagi yuk" Bisik Queenze lembut.
"Gak! Nanti kalau Dami bobok Queen pulang! Dami gamau bobok!!"
Ini akan menjadi malam yang panjang bagi Queenze, dia mengelus punggung Damian sampai membuat pria itu tenang.
"Queen gaboleh pulang.." Lirihnya. Damian memejamkan matanya di bahu Queenze.
"Hm..Queen gak pulang, ayo balik ke kamar" Bisik Queenze. Damian mengangguk dan melepaskan pelukannya.
Queenze memegang kedua bahu Damian dan menunggu pria itu sadar dari ngantuknya.
Damian mengucek matanya dan menguap. Kemudian memegang tangan kanan Queenze dan menariknya pelan.
"Ayo, Queen harus bobok juga" Bisiknya, matanya sayi dan berair. Efek mengantuk yang semakin merajainya.
Queenze tersenyum gemas, dia ikut saat Damian menarik tangannya untuk masuk ke dalam rumah.
Di dalam para maid dan kedua orang Damian berdiri dengan panik.
"Damian! Kamu jangan kebiasaan deh" Ucap Ziyel kesal. Pasalnya kelakuan putranya agak diluar nalarnya.
Damian tak acuh dan terus berjalan dengan Queenze di sebelahnya.
"Nanti aku mau nyusu, please.." Mohon Damian pada Queenze. Oke, kenapa harus minta nyusu lagi disaat seperti ini.
Queenze meremat balik tangan Damian sampai membuat pemiliknya kaget.
"Hiks..sakit.."
"Maaf, aku gak sengaja" Jawab Queenze dan mengendorkan rematannya lagi.
Damian melengkungkan bibirnya ke bawah, datang bulan yang Queenze alami sangat menyebalkan.
Damian tidak suka, Queenze jadi lebih galak. Seperti Ibu Tiri:(.
Keduanya sampai ke kamar, Damian langsung naik ke kasur dan tidur.
Sedangkan Queenze tidur di sebelahnya dengan tangan kanan yang menyanggah kepalanya.
Damian dengan semangat berbalik dan menghadap Queenze, dengan segera melepas kancing kemeja yang Queenze kenakan.
Dan menurunkan bra coklat Queenze.
Memeluk erat pinggang Queenze, dan meraup yang sebelah kiri. "Pelan-pelan, gak akan ada yang ambil nenen kamu" Bisik Queenze.
Damian bergumam hal yang tak jelas, dia mulai menyusu dengan tenangnya.
Sampai matanya terpejam, dan dia masuk ke alam mimpinya. Queenze juga ikut tertidur, biar saja besok dia pulang.
Karena pastinya Damian akan menyusu sampai pagi, dan dipastikan nimple Queenze akan kram setelahnya.
Tbc..
Syalalal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawkish Damian [End]
RomantizmCool in Publick, cengeng in Private. Ceo galak nan jahat bisa berubah jadi cengeng nan Manja kalau bersama pawangnya, siapa lagi kalau bukan Damian. Dami si bayi gede nya Queenze. Don't do the copyright! Walaupun ada tulisan Right yang artinya benar...