Chapter 30

11.1K 1.1K 329
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

"ART!!! KAMU DIMANA?!!" Mew menyusuri semua ruangan rumah Art, namun nihil pria kecil itu sama sekali tidak nampak di matanya

"kemana sih tu anak?"

hingga seseorang menabraknya dari belakang membuat Mew sedikit terdorong ke depan, kemudian sebuah tangan melingkar pada pinggangnya dan memeluknya erat, "Aku tau Phi bakalan dateng" ucapnya

Mew membalikan tubuhnya menjadi menghadap pria kecil tersebut, mengecek seluruh tubuh Art siapa tau ada luka, namun dirasa semuanya aman ia menatap mata Art lamat, "Kamu...engga papa?" Art tersenyum sumringah sembari menggeleng, "Aku cuman mau tes Phi Mew aja, kemarin kemarin aku dicuekin" ia mengerucutkan bibirnya

Mew meraup wajahnya kasar, hanya karena Art ingin membuktikan memang masih peduli atau tidaknya, membuat Mew panik setengah mati

"Kamu ngapain kayak gini?!!! Kamu pikir Phi engga panik??!!"

Art terkejut dengan reaksi Mew yang berlebihan, ia menundukkan kepalanya, "Aku nggak bermaksud kayak gini Phi..aku cuma takut Phi ngelupain aku dan lebih mentingin Gulf" jelasnya sambil terisak pelan

hingga Mew tersadar sesuatu

"GULF!!!!"

Mew hendak berlari menuju mobilnya dan menjemput Gulf yang tak sengaja ia tinggalkan di taman, namun sebuah tangan menahan dirinya, "Phi? aku sendiri...Plis jangan kemana mana.. aku mohon"

Mata pria kecil itu berkaca-kaca, membuat Mew tidak tega untuk meninggalkannya sendirian.Ia mengusap wajahnya kasar,kemudian membawa Art ke dalam pelukannya dan mengusap kepala pria kecil itu sembari mengangguk pelan, "Aku enggak kemana-mana Oke? aku disini..dan ayo balik ke kamarmu lalu tidur"

Art mengangguk seraya tersenyum, kemudian ia menarik pelan tangan Mew ke kamarnya, "Seperti biasa ya Phi...peluk aku sampe ketiduran"

Mew mengangguk mengiyakan ia mulai merebahkan dirinya disamping Art yang memeluknya, ia tidak membalas dan hanya mengusap kepala pria itu pelan hingga beberapa menit kemudian Art telah masuk ke alam mimpinya

Mew melihat ke arah jendela, dilihatnya hujan deras di luar mengingatkannya pada kekasihnya. Mew mencoba berpositif  thinking, mungkin Gulf menelpon seseorang untuk menjemputnya, namun ia tidak menyadari bahwa handphone kekasihnya itu tidak sengaja terbawa oleh nya

hingga tak lama kemudian, Mew memutuskan untuk menyusul Art ke alam mimpi

Di lain sisi, Gulf tengah bersandar pada dinding sebuah toko yang sudah tutup, dilihatnya jam yang bertengger pada lengannya menunjukkan pukul 11 malam

ia memeluk tubuhnya sendiri, rasa sakit pada kepalanya perlahan muncul, bahkan semakin bertambah tatkala suhu tubuhnya semakin mendingin. Gulf memeluk dirinya sendiri, sesekali ia menggosok kedua lengan yang untuk memberikan rasa hangat kepada tubuhnya yang lain

ini tidak baik, nafasnya mulai terengah-engah dan bibirnya bergetar, kepalanya pun mulai terasa berputar

Pria kecil itu menangis sendirian di kala hujan dan kedinginan, sekali berjengit kaget saat petir datang secara bersahutan seakan menertawakan kesedihannya. Ia memeluk tubuhnya sendiri, berjongkok kemudian menelungkupkan kepalanya pada lipatan kakinya kemudian menangis tanpa suara

Hingga terdengar langkah kaki seseorang yang tergesa-gesa, memeluknya dari depan lalu membawa kepala Gulf pada lipatan lehernya. Gulf tau aroma ini... dengan spontan ia memeluk orang tersebut lalu menumpahkan segala sakitnya di pundak orang dihadapannya dihadapannya

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang