Chapter 45

12.4K 1K 74
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

Mew tengah menginap di rumah Gulf, sedari tadi dua insan tersebut tengah tertawa terbahak-bahak. Keduanya tengah memakai masker, hingga apapun itu terasa lucu bagi keduanya

"Phe Mew mesker Eku retekk!!!" Ucap Gulf sembari menahan tawanya. Berbeda dengan Mew, dia bahkan tertawa terbahak-bahak tak peduli dengan maskernya yang retak

baiklah Gulf menyerah, dia lari ke arah kamar mandi untuk mencuci wajahnya, diikuti Mew dibelakangnya yang masih setia tertawa

Mew mengusap dahi Gulf yang masih tersisa masker disana, begitu juga dengan Gulf yang mengusap bagian yang masih tersisa masker di wajah Mew

Mew menatap kaca didepannya, "Loh, kok engga langsung putih?"

Gulf memutar bola matanya malas kemudian meninggalkan Mew yang tengah menatap wajahnya yang katanya tidak memutih. Padahal dibanding Gulf, Mew memiliki kulit yang lebih putih

Gulf membaringkan tubuhnya di kasur empuknya, ia menepuk nepuk tempat disampingnya ketika Mew keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan wajahnya. Mew yang mengerti langsung saja menghambur ke pelukan Gulf, bukan ke sampingnya tentu saja

Gulf lebih nyaman daripada kasur tersebut

Ia menelusupkan kepalanya pada dada Gulf, berbaring nyaman disana dan bernafas dengan tenang sembari menghirup aroma Gulf yang menjadi favoritnya. Sebelah tangan Gulf mengusap kepala Mew nyaman, sebelahnya lagi ia gunakan untuk memeluk Mew

"Gulf..."

"hmm?"

"Kamu udah engga minum obat-obatan lagi?"

Gulf menggeleng seraya tersenyum, "Aku udah sehat kok!"

Mew mendongak menatap mata Gulf, mencari kebohongan disana namun sayang Mew tak menemukannya, mungkin benar gulf-nya sehat

"Kalo sakit..kasih tau Phi na.." Ucapnya menuntut, Gulf hanya menganggukkan kepalanya

"Mau tidur?"

Gulf mengangguk lagi membuat Mew bangkit kamudian tidur di pinggir kasur, menepuk nepuk daerah disampingnya mengkode Gulf agar tidur didekatnya. Gulf menurut, ia merebahkan tubuhnya dekat Mew, kepalanya pas berada di depan dada Mew membuat pria itu leluasa menyembunyikan kepalanya pada dada bidang tersebut

Mew sendiri tak henti henti mengecupi pucuk kepala Gulf, tentunya dengan tangannya yang bertengger nyaman memeluk Gulf erat dan mulai memejamkan matanya, hingga sebuah suara masuk ke Indra pendengarannya

"Phi?"

Mew membuka sebelah matanya menatap Gulf yang menatapnya dari bawah. Mew memposisikan wajahnya tepat di wajah Gulf, melihat Gulf mendongak seperti tadi membuatnya khawatir leher Gulf akan sakit

"Kenapa hmm? bicara sama Phi" Ucapnya seraya tersenyum menatap mata Gulf

"Gulf seneng banget Phi berubah, seneng banget.." ucapnya lirih, matanya berkaca kaca

"Hey hey sayang, kenapa nangis hm?" Mew mengusap mata Gulf sembari menatap khawatir kekasihnya. Gulf menggeleng pelan, "Ini nangis terharu tau!"

Mew terkekeh kecil. Perlahan ia menyatukan kening dan hidung mereka, menatap netra teduh Gulf dalam, memejamkan matanya kemudian menarik nafasnya dalam

Gulf ikut memejamkan matanya kemudian menarik nafasnya dalam. Keduanya hanya diam, diam menikmati setiap waktu yang kini mereka punya, diam menyimpan masa ini dengan baik di ingatan mereka, diam bersyukur karena keduanya masih bertahan sampai saat ini setelah banyak sekali badai yang menerpa hubungan mereka

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang