Chapter 34

10.1K 1K 103
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

Sehari setelah Gulf menjadi tahanan yang katanya cuman bisa ditebus jika orang tua Gulf ada disini, Zee memutuskan untuk mengabari orang tua Gulf

Gulf hanya bisa pasrah, kepalanya sangat sakit karena hari ini dan kemarin ia belum meminum obatnya, bahkan polisi disana tidak membiarkan Zee untuk sekedar memberikan obatnya

Dan disinilah mereka berada, kantor polisi

Dengan mimik sendu sang bunda dan raut wajah tak enak dipancar dari sang ayah membuat Gulf tertunduk dalam

Selama perjalanan pulang tidak ada yang berbicara sedikitpun. Gulf yang menatap kosong jalanan dan sang ayah yang fokus menatap jalan didepannya. Sesampainya di rumah tidak ada satupun yang menunggunya turun, sang ayah yang langsung pergi meninggalkan Gulf

Gulf hendak berjalan menuju kamarnya, sesak dan pusing yang ia tahan sedari tadi semakin menyiksanya

Ia butuh istirahat sebentar

Namun panggilan tegas dari sang ayah membuat Gulf terpaksa menghentikan langkahnya, apa ayahnya tidak melihat wajah Gulf yang....terlalu pucat?

Bunda nya hanya memperhatikan interaksi mereka, untuk soal ini ia memberikan tugas sepenuhnya terhadap suaminya

PLAKK!!

Tubuh ringkih Gulf terhuyung ke samping. Bunda nya hanya menutup matanya sudah tau apa yang akan dilakukan suaminya terhadap putra bungsunya itu. Gulf meringis pelan, kepalanya berdenyut hebat hingga tak sadar ia mengeluarkan sedikit erangan pilu dari bibirnya

"DITINGGAL ORANG TUA MALAH JADI ANAK DURHAKA! MAU JADI PEMBUNUH KAMU?!! HAH!! JAWAB!!"

Sang ayah menjambak rambut Gulf, hingga pria yang bahkan membuka matanya pun sulit itu mendongak secara paksa

Ia menatap sang ayah dengan mata berair nya

Bisakah sang ayah melihat rasa sakitnya?

"Tolong ayah lepasin Gulf buat hari ini, kau boleh melakukan apapun besok" lirihnya

Dada naik turun itu menunjukkan bahwa emosi pria didepannya belum surut, ditendangnya Gulf hingga punggung itu menabrak guci besar hingga pecah.Kedua orang yang berstatus orang tua Gulf itu pergi meninggalkan putra mereka sendirian

ralat

Dengan rasa sakitnya

Bundanya menatap sendu Gulf, melihat putranya seperti itu siapa yang tidak sakit? Ia ingin berlari ke arah Gulf kemudian memeluk putranya tersebut. Namun keinginan tetaplah keinginan, kenyataannya dia ditarik paksa oleh suaminya agar tidak memperdulikan anak mereka yang tengah berusaha tetap berada dalam alam sadarnya

Bibi pembantu yang melihat kekerasan yang dialami tuan mudanya itu menangis terisak, ia menghubungi seseorang, "Den Zee, bisa ke rumah? Den Gulf dipukul tuan besar" jelasnya terisak membuat seseorang diseberang melompat dari tempat tidurnya dengan jantung yang berdetak tak beraturan

"Tunggu gue, jangan pergi gue mohon"

10 menit kemudian sebuah mobil terparkir asal, kemudian keluar 2 orang yang memiliki kecemasan dengan alasan yang sama

Gulf

Zee dan Lee berlari ke rumah Gulf yang ditutup, masa bodoh dengan mereka yang dianggap tidak sopan dengan sang pemilik rumah

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang