chapter 16

11.5K 1.1K 312
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

"GULF!"

Gulf yang tengah berjalan santai menuju kelasnya berbalik tatkala seseorang meneriaki namanya

Ah Phi Mew

Gulf tersenyum, "Ada apa?"

"Nanti malem siap-siap ya, jam 7 aku jemput" setelah berucap seperti itu Mew mengacak rambut Gulf lalu pergi dari hadapan Gulf

"Eh, mau ngapain?!!" Terlambat, Mew sudah hilang dari pandangan Gulf

Gulf mengangkat bahunya,ia menyentuh daerah yang tadi di usap Mew, "Tumben manis banget" ia tersenyum malu malu lalu kemudian kembali berjalan ke arah kelas

-

-

-

"Phi Mew!" Art lompat ke punggung Mew, membuat Mew refleks menahan bobot Art yang tidak terlalu besar itu

Mew terkekeh kecil, "Ngagetin aja kamu"

"Art pengen jalan jalan dong abis pulang sekolah... jenuh banget nanti mau ulangan" Art memajukan bibirnya

"Hah? Emm tapi sebentar ya?" Mew meringis tak enak

"Oke"

Dan setelah itu Mew mengantar Art ke kelasnya dengan posisi Art masih menempel pada punggungnya

"Tuh kan! Baru juga gue tadi kasih pencerahan sekarang udah suram lagi" Tay ngegeleng geleng kepalanya saat ia melihat Mew dan Art dengan santainya berjalan melewati Gulf yang tengah menghadap ke arah pintu

Singto menatap Gulf, "Dia bodoh atau gimana sih?" Lalu menghembuskan nafasnya

"Ya engga bodoh juga si,namanya juga udah sayang banget ya... jadi gitu, mau mau aja disakitin terus" ujar Off

"Gue mau ke Krist dulu deh, belom masuk kelas nyasar kemana dia"  Singto bangkit dari duduknya menyisakan Tay dan Off

"Eh gue juga ke si New dulu ya" Tay menyusul Singto

Off mengedarkan pandangannya, "Lah... si boncel kok gak ada? Yaila gue harus nyari ni" Ia bangkit dari duduknya lalu menelpon Gun

-

-

-

Gulf tengah melamun di mejanya, pandangannya terarah pada pintu yang terbuka lebar. Setelah Mew dan Art lewat tadi tiba tiba mood nya turun drastis

Gulf merasakan sesuatu bergejolak di perutnya, dengan cepat ia berlari ke kamar mandi dengan tangan yang menutup erat mulutnya

Hoek Hoek

Gulf menyalakan keran air agar meminimalisir suara tak sedap dari dirinya. Ia bersandar pada dinding kamar mandi kemudian berjongkok guna mereda mual diperutnya

"Gulf!! Gulf Lo engga papa?"

Gulf mendongak, itu Zee

"Aku oke Zee" jawabnya lemas

Gulf membuka pintu, tubuhnya langsung lemas lalu ambruk di pelukan Zee, "E-eh Gulf!! GULF! HEY BANGUN"

Zee menggendong Gulf ala pengantin, ia berlari menuju parkiran dengan harapan pemuda di pangkuannya ini tidak apa apa

"Lo minum obatnya engga sih" gerutunya

Zee memasukkan Gulf kedalam mobil pelan pelan, kemudian dengan cepat ia merogoh saku celananya

"Halo Phi, Gulf masuk rumah sakit lagi"

"Hah?! Kok bisa..obatnya engga diminum emang?!!"

"Engga tau, nanti gue sharelock ya"

"Oke oke gue berangkat!"

Kemudian setelah itu Zee melajukan mobilnya diatas rata rata

'Oma Gulf sakit lagi..."

-

-

-

"Oma Gulf jatuh!"

"Oma hiks Gulf berdarah"

"Oma Gulf kesakitan..hiks" 

"Oma Gulf.."

"Oma..."

"Oma.."

Zee terbangun dari mimpinya, nafasnya tersengal-sengal. Lee yang melihatnya langsung menyodorkan segelas air padanya, "Mimpi buruk Lo?"

Zee mengangguk, ia memijat kening dan pangkal hidungnya, kemudian tatapannya teralih pada Gulf yang tengah tertidur pulas seakan tak ada beban

Zee mendekat ke arah Gulf, ia mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang lalu mengusap rambut Gulf yang sedikit berantakan. Lee keluar ruangan berniat memberi ruang kepada Zee, sekalian ia mencari makanan untuk mereka berdua

"Lo masih kaya dulu ya, sakitnya diem" gumam Zee

Zee ingat betul jika Gulf kesakitan dia akan diam tidak menangis, padahal anak anak lain bisa saja menangis keras karena rasa sakitnya

"Kalo Gulf nangis, Zee bakalan ikut nangis juga"

Begitu katanya

"Tapi dengan Lo diem kaya gini bikin gue sesak"

"Ayo bangun"

"Bodoh banget Lo, belum juga jadi astronot kan?"

"Ayo bangun... Oma bakalan sedih liat cucunya lemah kek gini"

Zee menelungkupkan kepalanya, usahanya sia sia

-

-

-

Mew dan Art tengah bercanda bersama di rumah Art. Setelah mereka jalan jalan, Mew memutuskan untuk berdiam sebentar di rumah Art

"Phi Mew cinta banget sama Gulf ya?"

Mew menundukkan kepalanya, posisinya Art yang tengah bersandar pada dada bidangnya dan ia yang bersandar pada sofa disana, ia menatap Art, "Iya, kenapa emangnya?"

Art memajukan bibirnya, "Phi dulu janji bakalan menomorsatukan Art kan? Sekarang malah ingkar"

Ah Mew jadi merasa bersalah

"Iya iya maaf" kemudian ia menciumi pipi Art dengan hidungnya gemas, "Cemburu hm? Idih cemburu haha"

Art tertawa, "Geli Phi!! Hahaha engga lah masa aku cemburu"

Mew menghentikan kegiatannya, ia melirik jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam, hampir saja ia lupa

"Phi pulang na... ada urusan, kamu baik baik! Jangan keluyuran malam!"

Art tertawa pelan, "Iya iya, hati hati"

Mew mengangguk lalu ia pergi setelah izin kepada nenek Art

"Huft... pasti si Gulf lagi" Art melenggang pergi ke arah kamarnya

Mew berkali-kali menelpon Gulf,namun satupun tidak ada yang diangkat. Ia mengerutkan keningnya, "lah, kok engga aktif nomornya?"

"Cih, palingan sama Zee lagi... emang ya, kalo udah gatel mah beda, semua aja embat, gak sekalian open BO?"

Setelah itu ia kembali ke rumah Art dan memutuskan menginap disana. Art memang moodbooster nya Mew

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang