chapter 10

12.7K 1.2K 187
                                    

Mew mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah, setelah kejadian kemarin di UKS, ia dan Gulf belum bertemu sama sekali sedari tadi, bahkan Gulf belum membalas pesan yang ia kirim kemarin

Mew mengerti, Gulf butuh waktu

Tapi Mew juga takut

Takut suatu saat Gulf lelah dengan sifat dia dan semuanya lalu pergi, Mew tidak mau itu terjadi, dia teramat mencintai pemuda cantik itu

Karena itulah ia berniat mengajak kekasihnya itu berjalan jalan, sekalian bermalam mingguan seperti pasangan pada umumnya

Senyum Mew terbit saat melihat kekasihnya itu tengah membawa setumpuk buku yang bahkan menghalangi pandangannya

Ia berlari ke arah Gulf lalu mengambil alih sebagian buku buku tersebut

"Eh! Phi Mew! Ah gimana kalo jatuh bukunya!" Gerutu Gulf, bibirnya otomatis maju beberapa senti

Mew tersenyum gemas, sebelah tangannya terulur mencubit pipi Gulf keras

"Kamu tuh gemesin banget sih" Mew mencubit pipi Gulf keras

"AWWW!!!! SAKIT PHI!!!" Gulf menggoyang goyangkan kepalanya berniat melepas tangan Mew yang masih mencubit pipinya

Sebenarnya tidak terlalu sakit, hanya saja jantungnya mode tidak aman

Mew tertawa terbahak-bahak, setelah itu ia mengecup tepat di pipi yang memerah karena ia cubit terlalu keras tadi hingga membuat Gulf terkejut

"Phi Mew!!! Ini di sekolah!" Ucapnya sambil menyikut perut Mew

"Ututuutuu, maaf na...sakit ya? Duh jadi merah merah gitu pipinya" goda Mew sambil menaik naikan alisnya

Gulf mengembungkan pipinya sambil melihat ke arah lain

Bagus, kedua pipinya sekarang memerah

"Loh loh... Phi kan nyubitnya sebelah, kok yang merah malah dua duanya?" Mew malah semakin menggoda Gulf dan membuat pemuda itu semakin menundukkan pandangannya karena terlalu malu

"Deg degan ya? Sama nih hehe...ayok ah lambat kamu" ucap Mew sambil meninggalkan Gulf

Percayalah, bahkan detak jantung Mew bisa terdengar oleh dirinya sendiri

Mereka berdua sampai di perpustakaan lalu masuk kesana dan membereskan buku buku tersebut di tempatnya

Mew menatap Gulf yang tengah memasukan buku yang berbeda beda

"Emm... Gulf"

Gulf berbalik, "Kenapa??"

"Mau jalan jalan gak? Nanti aku jemput sekalian malem mingguan, gimana?"

"Lah, tumben ngajak aku jalan...kamu emangnya engga nemenin Art?"

Mew memajukan bibirnya sambil memainkan jari jari besarnya, "Aku kan udah lama belum main sama kamu, engga kangen apa" ucapnya dengan nada yang sedikit merajuk

Gulf terkekeh, "Iya,nanti kasih tau aku aja kalo mau jemput"

"Siap kapten!" Seru Mew sambil bergaya menghormat ke arah Gulf hingga membuat pria itu tertawa

-

-

-

Malam itu Gulf dan Mew benar benar jalan, mereka berencana pergi ke pasar malam atas permintaan Gulf

Sesampainya disana, Gulf dengan terburu buru melepaskan sabuk pengamannya lalu berlari masuk kesana

"Gulf jangan lari lari! Nanti ilang aku khawatir!" Teriak Mew

Mew yang teriak Gulf yang malu

Gulf menghentakkan jalannya kembali ke arah Mew, Mew tertawa gemas sambil mengacak rambut Gulf, "Phi Mew teriak teriak diliatin orang ih"

"Gak papa, suruh siapa kamu lari-larian kaya gitu hm?" Mew menyatukan jari jarinya pada jari jari Gulf lalu mereka berjalan

"Pengen itu!!!" Gulf menunjuk ke arah penjual arumanis disana, Mew mengangguk mengikuti kemauan Gulf

Hari ini harus menjadi hari yang bahagia bagi Gulf

Sampai di penjual arumanis, Gulf membeli 2 arumanis karena Mew juga penyuka manis, "kakaknya ya dek?"  Tanya bapak penjual tersebut

Gulf terkejut, ia hendak menjawab bapak didepannya namun Mew sudah terlebih dahulu menjawabnya, "Pacar saya pak hehe...imut ya kaya anak kecil"

Bapaknya tertawa, "Pacarnya ya,kirain adeknya...soalnya mas nya perhatian banget" jawab penjualnya hingga membuat Mew tertawa

Bagaimana tidak dianggap adiknya? Mew memakai kaos hitam dibalut jaket berwarna biru dan celana jeans membuatnya terlihat sangat tampan dan Gulf yang memakai sweater putih kebesaran yang membuatnya terlihat sangat imut, bahkan postur tubuh Gulf seakan menyusut jika disamping Mew,padahal tubuh pemuda itu sama besarnya dengan Mew

Setelah membeli arumanis, Gulf berjalan semangat menuju tempat wahana wahana, mereka berdua menghabiskan waktu disana

"Seneng?" Tanya Mew

"Banget, makasih Phi.." Gulf memeluk Mew dari samping

"Aku mau nunjukin satu tempat lagi"

"Kemana?"

Mew tidak menjawab, ia menggandeng Gulf ke mobilnya lalu melajukan mobilnya tanpa mengucapkan satu patah kata pun

Hingga sampai di sebuah hutan, Gulf awalnya takut namun Mew meyakinkannya membuat dia berani masuk kedalam sana

"Bagus banget!!!"

Sebuah danau dengan pantulan sinar bulan purnama dan bintang bintang di tengahnya, hamparan bunga matahari dan ikan ikan disana ditambah dengan kunang kunang yang menambah kesan indah didalamnya
  
Mew menatap Gulf, "Suka?"

Gulf mengangguk, "Banget, makasihh..."

Mew mengangguk, menuntun Gulf untuk tiduran disana dengan tangannya sebagai bantalan Gulf

"Aku boleh minta sesuatu gak?" Tanya Mew

"Apa? Kalo aku bisa aku bakalan kabulin"

"Jangan pernah berniat tinggalin Phi na... akhir akhir ini kita sering berantem gara gara phi yang lebih mentingin Art kan? Phi minta maaf na...Phi beneran takut kalo tiba" kamu pergi ninggalin phi karena sikap phi yang kaya gini" Mew berbicara sembari memandang bulan diatasnya

"Phi sayang sama Art, tapi sayangnya beda sama kamu. Phi ngerasa nyaman sama kamu, ngerasa ada yang ngertiin Phi, ngerasa kalo Phi udah bergantung penuh sama kamu, Phi bahkan gamau ngebayangin kalo semisalnya kamu capek terus tinggalin Phi"

"Phi minta maaf, Phi coba perbaiki lagi..." kali ini ia menatap Gulf

Gulf mengangguk seraya tersenyum, "Iya,aku maafin dan aku bakalan usahain ya Phi.."

Mew mengangguk,setelah berapa lama ia mengajak Gulf pulang karena hari sudah sangat larut

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang