Chapter 33

10.5K 1K 237
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

Setelah kecelakaan itu terjadi, Mew dan Gulf kini tengah menunggu dokter yang tengah mengobati Art. Tak hentinya Gulf menenangkan dirinya, ia tidak bersalah

Hingga beberapa menit kemudian sahabatnya muncul dengan nafas ter-engah engah. Zee langsung menghambur ke pelukan Gulf membuat Mew yang tengah dilanda panik tersebut semakin marah namun ia pendam

"Lo engga papa kan? ada yang luka?" Sorot mata Zee terlihat sangat khawatir membuat Gulf mau tak mau bersikap tenang agar pria didepannya tidak terlalu panik, walaupun tidak dapat ia pungkiri ia juga merasa sangat takut

"Gue engga papa."

Gun dan New memeluk Gulf dari samping, sedikit membuat pria itu merasa tenang

"Tenang oke, kita akan selesein ini semua bareng-bareng." Krist menepuk pundak Gulf pelan seraya tersenyum menenangkan

Gulf tersenyum, "Thanks."

Off, Tay dan Singto menenangkan Zee yang sedari awal terlihat sangat panik setelah mendengar kabar bahwa Gulf terlibat kecelakaan, namun mereka sedikit lega Gulf tidak terluka walaupun di ruangan sana seseorang tengah berbaring tak berdaya

Mew mengusap wajahnya kasar. Tay yang melihat itu mendekat ke arah Mew kemudian merangkul bahu tegap yang sekarang tengah lesu itu, "Tenang oke, Art baik baik aja"

Hingga tak lama kemudian keluarga Art berjalan tergesa-gesa ke arah Mew, memeluk pria itu kemudian membiarkannya menangis. Gun menatap Gulf yang tengah menatap terluka Mew yang menangis, sedikit merasa sakit tatkala ia melihat tatapan sendu Gulf. Tentu saja pria itu tahu apa yang Gulf pikirkan

Gulf menggigit bibirnya menahan tangis, apa kekasihnya itu sangat menyayangi Art hingga membuatnya menangis terisak seperti itu? Bahkan sedari tadi ia tidak mendapat pelukan atau bahkan kata penenang dari Mew, hanya tatapan tajam yang membuatnya semakin terluka

Dimana janji Mew yang akan memperbaiki sikapnya?

Gun yang tidak tahan langsung menarik Gulf untuk bersandar padanya, "Tak apa, jangan dilihat oke" New dan Krist dengan sengaja duduk disamping Gulf untuk menghalangi pemandangan yang membuat sahabat mereka terluka

Dokter keluar dari ruangan Art, keluarganya langsung menghampiri dokter tersebut. Sebagian masuk ke ruangan Art dan salah satunya mengikuti dokter tersebut. Zee menarik Gulf untuk melihat kondisi Art, bagaimanapun juga Gulf tidak akan merasa tenang selagi dia belum bisa melihat kondisi Art

Mereka masuk,tidak semua. Hanya Ibu dan Nenek Art, Mew, Zee, Gun dan Gulf disana, yang lainnya menunggu diluar

"Ma..." Lirih pemuda tersebut, sang ibu mendekat ke arah putranya sembari menangis lega, putranya telah sadar

"Mama dimana?" Semua orang terkejut, terlebih sang ibu yang berusaha meraih tangan Art yang berusaha menggapainya, "Kenapa sangat gelap hiks"

"M-mama disini sayang, tenanglah oke" Sang ibu tidak dapat menahan isaknya lagi, melihat putra satu-satunya seperti ini siapa yang tidak merasa terluka?

"Phi Mew hiks...Phi Mew dimana, ini gelap Art engga suka" Ia menangis. Mew mendekatkan dirinya pada Art, memeluk pria itu kemudian mengecup pucuk kepala Art

Dihadapan Gulf

Zee sedikit menahan nafasnya lalu kemudian membawa Gulf kedalam pelukannya, menyembunyikan wajah yang tengah terluka itu pada dada bidangnya. Kenapa Mew setega itu? pikirnya

Gulf menggeleng, ia tersenyum meyakinkan bahwa dia tidak apa

Tidak, itu bohong

Hatinya sakit, sangat

Ia hancur

Terluka

dan kecewa

Seseorang masuk, ia papa Art. Menghembuskan nafasnya pelan, sampai pada akhirnya sebuah berita membuat tangisan Art berubah menjadi raungan yang menyakitkan, "Art kehilangan penglihatannya"

Mew mengusap-usap punggung Art menenangkan, karena sedari tadi pria itu mengamuk tak terima dengan kenyataan yang dialaminya. Ia memukul mukul kepalanya sendiri membuat Mew kewalahan menghadapinya. Mew memeluk Art erat, hingga pria itu sedikit merasa tenang kemudian membalas pelukan Mew tak kalah erat

Pelukan menenangkan bagi seseorang, dan menyakitkan bagi seseorang yang lain

Itu menyakiti perasaan Gulf, dia bahkan sedari tadi belum mendapat sedikit pelukan penenang dari Mew. Hatinya sakit, ingin rasanya ia menangis sejadi-jadinya disana, namun yang dapat ia lakukan hanyalah berdiri kaku disana menyaksikan sebuah adegan romantis antara kekasihnya dengan yang lain

Sungguh sebuah pemandangan yang tidak pernah Gulf bayangkan

Mew menatap Gulf yang tengah meremas kasar ujung bajunya

"Maaf"

Gulf mengalihkan pandangannya, ia tidak cukup kuat untuk itu .Seseorang tolong bawa dia keluar dari sana dan berikan sebuah pundak untuk sedikit menenangkan hatinya. Ia tidak sekuat yang mereka lihat, ia rapuh, ia lemah, sedikit lagi ia menyerah

Hingga beberapa polisi masuk ke ruangan mereka. Beberapa orang keluar termasuk Gun dan Nenek Art yang tak berhenti menangis sedari tadi

Seorang polisi mendekat ke arah Art, mendudukkan dirinya disana, "Saudara Art, beberapa saksi disana menyatakan bahwa sodara yang bernama Gulf Kanawut bersama anda di tempat kejadian, apa benar begitu?" Seorang polisi melontarkan pertanyaan yang dijawab anggukan oleh Art

"Boleh kami tau mengapa sodara Gulf ada disana?"

Art terdiam membuat Mew mengusap bahunya menenangkan. Gulf sendiri tengah berdiri bak patung disana, ditemani Zee dan Lee yang entah tau darimana tentang berita ini. Lee menatap Gulf yang tengah menatap kosong didepannya, ia tak menyukai ini

"Dia menarikku kesana, kemudian..." Semua orang menatap Art termasuk Mew yang menunggu dengan sabar kelanjutannya

"K-kemudian dia mendorongku"

Gulf membelalakkan matanya, Setega itu manusia didepannya?

PLAK

seseorang menamparnya, itu sangat sakit membuat Gulf meringis pelan, dia mama Art. Wanita itu menatap Gulf dengan mata yang memancar kebencian. Hingga tak lama, kedua tangan Gulf diborgol, kemudian berjalan sedikit terseret menjauhi semuanya

Mengapa semesta sejahat itu dengan Gulf? Bahkan niat baiknya berbalas dengan kejahatan

Baiklah, mari biarkan semesta memberi ujian untuk Gulf untuk menjadi lebih kuat lagi

Lee menatap Gulf yang berjalan kosong, tatapan itu..Lee membencinya. Gulf nya tidak boleh seperti itu

Mew menunduk, tak percaya jika kekasih yang ia kira akan bersikap dewasa ternyata seperti ini. Ia memeluk Art kemudian mengusap punggung yang tengah terisak itu pelan

"Phi Mew...dia jahat bukan?"

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang