chapter 22

10.6K 1K 114
                                    

"Makan ni makan, ntar lu dijalan pengen makan lagi"

"Minjem duit dulu ya, dompet gue di mobil"

"AYO AYO YANG MAU PIPIS IKUT GUE!"

"Woy Krist! Gue ikut!!"

"Papii, Gun mau jajan gorengan"

"Phi Mew mau makan? Art suapin ya?"

Gulf mengorek telinganya pelan, teman temannya ini sangat berisik hingga warung tersebut terasa seperti sangat ramai padahal hanya ada mereka bersepuluh. Ia melirik Mew yang tengah disuapi oleh Art membuatnya menghembuskan nafasnya pelan

Seseorang menyodorkan makanan padanya, itu Zee. Gulf menerimanya dengan senang hati hingga Zee tersenyum cerah, "Makan, nanti minum obatnya" ia berbisik pelan dan dijawab anggukkan kepala Gulf

Tak menyadari jika Mew sedari tadi memperhatikan dua insan yang tengah berbicara itu, Art menatap sinis Gulf lalu menatap Mew yang tengah menatap Gulf pula

"Gulf kurang ajar kan Phi? Dia berani berduaan sama Zee pas ada kamu disini"

Mew melirik Art sebentar, "Gak papa, lagian salah Phi juga malah sama kamu disini, oh ya..Phi kesana dulu" ucapnya menunjuk Gulf lalu beranjak menjauh dari Art

"Ta-tapi Phi?!!" Ia memukul meja disana pelan, "Sialan"

Gun terkekeh pelan membuat Art mengalihkan pandangannya pada Gun yang entah sejak kapan duduk disampingnya

"Untung hari ini Mew pinter, lagian..Lo siapa sih pengen ikut acara kita?"

Art menatap sinis Gun, setelah itu pergi menjauh hingga membuat Gun tertawa. Off datang mendekatinya terheran-heran, " Kamu ngapain ketawa sendiri?"

Gun mengendikan bahunya sembari tersenyum, "Eh sini makanannya"

-

-

Gulf merasakan perutnya mual, saat Mew mendekat ke arahnya, ia dengan spontan berlari ke toilet disana untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganjal di perutnya

Mew mengerutkan keningnya, Gulf menjauhinya? Mew mengerti jika Gulf marah karena kedekatannya dengan Art, namun dengan kabur darinya tidak akan menyelesaikan masalah bukan?

Ia pergi menyusul Gulf dengan amarah yang tersulut, namun seketika amarah itu hilang tatkala melihat Gulf tengah mengatur nafasnya

"Kamu muntah?"

Gulf mengangguk lemas, "Bisa bawain obat Gulf?"

Mew mengangguk, namun saat ia berbalik dilihatnya Zee yang berlari membawa sekantung obat Gulf dan botol air, "Nih obatnya,udah makan kan tadi?"

Gulf mengangguk

Mereka duduk di kursi terdekat disana, Gulf mulai meminum obatnya, ia duduk diapit oleh Zee dan Mew yang tengah menatapnya

"Enakan?"

"Enakan?"

Mew dan Zee saling berpandangan membuat Gulf tertawa kecil karena reaksi mereka yang sama. Mew mengalihkan pandangannya merasa kesal kenapa kekasihnya begitu disayangi oleh Zee, bahkan Pria itu lebih dekat dengan kekasihnya dibandingkan dengan dirinya sendiri

Zee sendiri menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap Gulf khawatir, inilah sebabnya ia ingin ikut piknik,ia sangat khawatir dengan kondisi Gulf

Gulf tersenyum kemudian mengangguk, "Iya, udah enakan..ayo ke mobil lagi..yang lain mungkin udah nunggu"

Mereka mengangguk, Gulf bangkit dari duduknya dan seketika dua tangan menahan kedua tangannya juga

"Eh?" Ia melirik dua tangannya yang ditahan oleh Mew dan Zee. Lagi-lagi Mew mendengus kesal dan dengan cepat menghempaskan tangan Gulf dari genggaman Zee

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang