Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'Happy reading!!🌞
Gulf sekarang telah dipindahkan ke ruangannya setelah tadi ia menelfon Zee dan dalam beberapa menit Zee datang bersama Lee
Lee sendiri sekarang tengah menatap Zee tajam, sedari tadi ia menunggu jawaban keluar dari mulut Zee. Namun hingga menit ke 3 Zee sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun
"Lo bodoh kalo berpikir lo bisa tanganin ini sendiri"
"Gulf yang minta sendiri"
"Terus Lo ikutin? Dengan engga ngasih tau keluarganya? Gulf hak keluarganya, bukan hak Lo!" Lee memijat pelipisnya, bagaimanapun juga ia sangat khawatir dengan keadaan adik kecilnya itu
"Arm tau?"
"Engga ada yang tau selain gue"
"Oke, kasih tau gue apa yang terjadi... siapa tau gue bisa bantu kalian"
Zee memandang Lee sendu, ia menarik nafasnya dalam, "Gulf kanker"
"WHAT THE!!!" Lee mengepalkan tangannya, hey ini bukan masalah sepele
"Gue mohon jaga rahasia ini, Gulf engga mau di kasihani" pinta Zee
Lee duduk di kursi tunggu disana,kepalanya serasa ingin pecah sekarang juga, fakta sebesar ini dia sendiri sembunyikan?
"Gulf..."
-
-
-
Setelah kepulangan Art, Mew menghembuskan nafasnya lelah, matanya berkeliling melihat seisi penjuru rumahnya yang telah kosong
Rasanya ada yang hilang
Hingga matanya terbelalak menyadari sesuatu, "GULF!!!"
Mew berlari mencari maminya,siapa tau dia yang mengantar Gulf pulang, "MI! MAMI!"
"DAPUR MEW"
Mew berlari ke arah sang mami yang ia dapati sedang memasak membelakanginya, "Gulf kemana? Kok pulangnya engga pamit?"
Mami Mew berbalik menghadap putranya lalu ia tersenyum, "Segitu fokusnya kamu sama Art sampe engga nyadar Gulf tadi ngelewatin kamu?"
"Engga gitu maksudnya mi..aku--"
"Dia pulang, tadi sempet muntah kaya nya... coba kamu telpon Zee, dia yang jemput Gulfie tadi" Mami memotong pembicaraan Mew yang ingin mengatakan alasannya, setelah itu ia berbalik kembali memasak
"Makasih mi, Mew pamit dulu kalo begitu"
Setelah Mew berlari keluar, mami menggelengkan kepalanya
"Terikat"
-
-
Mew berkali-kali menelpon Zee, namun pria itu sama sekali tidak mengangkat satupun panggilannya.Ia mengacak rambutnya, "Kenapa Gulf lebih suka minta tolong sama tu anak?"
Kemudian jari-jarinya mencari nomor Gulf, lagi lagi pria yang berstatus kekasihnya itu tidak mengangkatnya dan hal itu membuat Mew kesal
"Kalian lagi berduaan ya sampe gamau gue ganggu? Oke."
Mew tidak peduli, ia melajukan mobilnya ke arah rumah Art, laki laki itu pasti bisa mengembalikan mood nya
-
-
-
"Stadium 2?"
Dokter Kao mengangguk, ia memperlihatkan kertas berisi data data milik Gulf. Lee membacanya sembari menahan nafasnya
"Apa Gulf bisa sembuh?"
"Kemungkinan bisa jika dia mau operasi"
Lee mengangguk, "Saya akan mencoba membujuknya, terimakasih dokter" Dokter Kao menganggukkan kepalanya, "Aku harap dia setuju... sayang sekali jika dia harus pergi secepat itu" Dokter Kao menatap sendu bingkai foto di mejanya yang menampilkan pria cantik disana yang tengah tersenyum lebar
Pintu ruangan Gulf terbuka, menampilkan Lee yang ter-engah engah seraya mengatur nafasnya, setelah dirasa detak jantungnya kembali normal, ia berjalan mendekat ke ranjang Gulf
Lee melirik ke arah Zee yang tengah tertidur di sopa disana, wajahnya terlihat sangat lelah. Lee mendekat ke arah Gulf, mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Gulf lalu memandangi pemuda dihadapannya
"Kamu bisa sembuh loh.." Lee menggenggam sebelah lengan Gulf yang bebas infus
"Asal kamu mau operasi"
"Ini bukan penyakit sepele Gulf"
"Phi bisa saja kehilangan kamu.." nada suaranya terdengar bergetar kemudian ia mengecup tangan yang terasa dingin tersebut
"Kamu tau? Dunia bakalan terasa berbeda kalo kamu engga ada"
-
-
Mew tengah tertawa lepas di dapur rumah Art, ia berhasil menjahili pemuda didepannya. Gelak tawa yang bersahutan itu terdengar hingga penjuru rumah membuat tuan rumah tersebut tersenyum menatap dua insan yang tengah berduaan tersebut
"PHI MEW!" Art mengerucutkan bibirnya, Mew mengoleskan mentega pada wajahnya, kemudian Art membawa sedikit tepung pada genggamannya lalu mengoleskannya pada seluruh wajah Mew
"HAHAHAHA"
"ART!!!" Mew tertawa lepas, ia hendak membalas perlakuan Art namun Art dengan cepat bangkit dari duduknya lalu berlari menjauh dari Mew
Mew mengejarnya, ia berlari lalu memeluk Art dari belakang, "Mau kemana hm? Mau kabur?" Art tertawa lepas
"Lepasin lepasin... haha"
Mew menggelitik Art hingga tertawa terbahak bahak, mereka terlihat sangat senang tanpa sedikitpun pikiran tertuju pada Gulf
KAMU SEDANG MEMBACA
Gulf to be happy [Completed✓]
Teen FictionTentang pemuda kuat bernama Gulf Kanawut bxb LAPAK MEWGULF YE AWAS AJA ADA YANG SALPAK